Seskab Tinjau Kesiapan Gambir Hadapi Jutaan Pemudik Lebaran
Jelang Lebaran, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya meninjau kesiapan Stasiun Gambir yang diprediksi akan melayani hampir 1 juta pemudik, memastikan kelancaran sistem Face Recognition dan operasional stasiun.
Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya pada Minggu, 16 April 2024, meninjau kesiapan Stasiun Gambir, Jakarta Pusat. Stasiun ini diperkirakan akan menjadi titik keberangkatan utama bagi sekitar 1 juta pemudik selama Lebaran tahun ini. Kunjungan ini dilakukan sebagai bentuk pengawasan pemerintah terhadap kelancaran arus mudik Lebaran.
Dalam keterangan foto yang diunggah di akun Instagram @sekretariat.kabinet, tertulis: "Tak terasa, liburan Lebaran akan datang beberapa hari lagi. Ratusan juta orang diprediksi akan melakukan mudik dan libur Lebaran." Hal ini menekankan besarnya volume pemudik yang perlu diantisipasi oleh pemerintah dan pihak terkait.
Kunjungan Teddy ke Stasiun Gambir merupakan undangan langsung dari Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Tujuan utama kunjungan ini adalah untuk memastikan kelancaran operasional stasiun, khususnya dalam menghadapi lonjakan penumpang yang signifikan selama periode mudik Lebaran.
Sistem Face Recognition di Stasiun Gambir
Salah satu fokus utama peninjauan adalah sistem Face Recognition (FR) terbaru yang dikembangkan oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI). Sistem ini merupakan inovasi teknologi yang diterapkan untuk meningkatkan efisiensi dan kenyamanan penumpang.
Dengan sistem FR, penumpang tidak perlu lagi menunjukkan kartu identitas fisik kepada petugas stasiun. Proses verifikasi identitas dilakukan secara otomatis melalui pengenalan wajah, sehingga mempercepat proses boarding.
Keunggulan sistem ini sangat signifikan. Proses boarding kini hanya membutuhkan waktu 4-5 detik per penumpang. Ini jauh lebih efisien dibandingkan sistem manual yang membutuhkan waktu sekitar 90 detik per penumpang.
"Layanan yang tidak lagi menggunakan kertas untuk tiket boarding ini, telah berhasil mempercepat proses boarding menjadi sekitar 4-5 detik, jauh lebih cepat dibandingkan dengan manual boarding yang membutuhkan waktu sekitar 90 detik," ujar Seskab Teddy.
Antisipasi Lonjakan Penumpang dan Optimalisasi Layanan
Pemerintah optimistis bahwa berbagai persiapan yang telah dilakukan akan memastikan kelancaran, keamanan, dan kenyamanan arus mudik Lebaran tahun ini. Selain sistem FR, berbagai langkah lain telah diambil untuk mengantisipasi lonjakan penumpang.
Langkah-langkah tersebut antara lain peningkatan jumlah petugas, optimalisasi jalur kereta api, dan penyediaan fasilitas pendukung lainnya di stasiun. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir potensi kepadatan dan penumpukan penumpang.
Kesiapan Stasiun Gambir menjadi contoh nyata komitmen pemerintah dalam memberikan layanan terbaik bagi masyarakat yang melakukan perjalanan mudik Lebaran. Pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan kualitas layanan transportasi publik agar perjalanan mudik menjadi lebih aman dan nyaman.
Dengan adanya teknologi Face Recognition dan berbagai persiapan lainnya, diharapkan arus mudik Lebaran tahun ini dapat berjalan lancar tanpa kendala berarti. Pemerintah akan terus memantau situasi dan melakukan evaluasi untuk memastikan kelancaran arus mudik dan balik Lebaran.
Selain itu, pemerintah juga menghimbau masyarakat untuk selalu mematuhi peraturan dan arahan dari petugas agar perjalanan mudik dapat berjalan dengan aman dan tertib. Kesuksesan mudik Lebaran tahun ini merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat.