Siaga Karhutla: BPBD Kobar dan Kalteng Siap Hadapi Ancaman Kebakaran Hutan
BPBD Kotawaringin Barat dan Kalimantan Tengah meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dengan pelatihan masyarakat dan peningkatan pos lapangan.
Cuaca panas yang melanda Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah (Kalteng), selama sepekan terakhir meningkatkan risiko kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kobar menyatakan kesiapan penuh dalam menghadapi ancaman ini, melibatkan sarana, prasarana, dan personel yang telah siap siaga. Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Pelaksana BPBD Kobar, Syahruni, di Pangkalan Bun pada Rabu, 14 Mei 2024.
Syahruni menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan karhutla. "Dengan keterlibatan aktif masyarakat dan dukungan sarana yang memadai, kami optimistis potensi bencana dapat ditekan sejak dini," ujarnya. BPBD Kobar telah melaksanakan pelatihan dan pembinaan bagi Masyarakat Peduli Api (MPA) se-Kalimantan Tengah untuk memperkuat kesiapsiagaan dan respons cepat terhadap potensi bencana.
Lebih lanjut, Syahruni menjelaskan bahwa MPA yang tersebar di sejumlah desa dan kelurahan akan melakukan patroli rutin di wilayah rawan dan deteksi dini terhadap potensi karhutla. Upaya ini merupakan bagian dari strategi BPBD Kobar dalam menekan angka karhutla di wilayahnya. Langkah-langkah antisipatif ini diambil sebagai respons langsung terhadap peningkatan risiko karhutla akibat cuaca ekstrem.
Masyarakat Peduli Api (MPA): Garda Terdepan Penanggulangan Karhutla
Peran Masyarakat Peduli Api (MPA) sangat krusial dalam upaya pencegahan dan penanggulangan karhutla. Pelatihan dan pembinaan yang diberikan oleh BPBD Kobar bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan MPA dalam menghadapi ancaman kebakaran hutan dan lahan. Keterlibatan aktif masyarakat dalam menjaga lingkungan dari ancaman karhutla menjadi kunci utama keberhasilan upaya pencegahan.
BPBD Kobar menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam menjaga lingkungan dari ancaman karhutla. Dengan pelatihan yang diberikan, diharapkan MPA dapat lebih efektif dalam melakukan deteksi dini, pencegahan, dan penanggulangan karhutla di wilayahnya masing-masing. Hal ini menunjukkan komitmen BPBD Kobar dalam melibatkan masyarakat dalam upaya penanggulangan bencana.
Kesiapsiagaan BPBD Kobar tidak hanya terfokus pada pelatihan MPA. Pihaknya juga memastikan seluruh sarana dan prasarana penanggulangan karhutla dalam kondisi siap pakai. Hal ini menunjukkan kesiapan BPBD Kobar dalam menghadapi potensi bencana karhutla yang lebih besar.
Upaya Pencegahan Karhutla di Tingkat Provinsi
Di tingkat Provinsi Kalimantan Tengah, pengendalian karhutla juga menjadi program prioritas. Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Kalteng, Ahmad Toyib, menyatakan bahwa pengendalian karhutla merupakan salah satu program 100 hari Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah periode 2025-2030. Pemerintah Provinsi Kalteng melalui BPBD terus meningkatkan upaya penanganan karhutla.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah pembentukan Pos Lapangan Satgas Pengendali Karhutla. Jumlah pos lapangan ditingkatkan dari 64 pada tahun 2024 menjadi 75 pada tahun 2025. Peningkatan jumlah pos lapangan ini bertujuan untuk memaksimalkan jangkauan upaya pengendalian karhutla di seluruh wilayah Kalimantan Tengah.
Personel Pos Lapangan Satgas Pengendali Karhutla berasal dari masyarakat setempat yang tergabung dalam MPA, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas. Sebelum diaktifkan, personel tersebut diberikan pelatihan dan pembinaan untuk meningkatkan kapasitas dan ketangguhan dalam bertugas. Pelatihan ini akan dilaksanakan secara bertahap di 28 lokasi pada 14 kabupaten/kota, melibatkan 75 regu MPA dengan jumlah personel sekitar 1.125 orang.
Dengan peningkatan kesiapsiagaan dan pelatihan yang komprehensif, diharapkan upaya pengendalian karhutla di Kalimantan Tengah dapat lebih efektif dan maksimal. Kolaborasi antara pemerintah, MPA, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas menjadi kunci keberhasilan dalam mencegah dan menanggulangi karhutla.
Secara keseluruhan, upaya yang dilakukan oleh BPBD Kobar dan BPBD Provinsi Kalteng menunjukkan komitmen yang kuat dalam menghadapi ancaman karhutla. Dengan kesiapsiagaan yang optimal dan peran aktif masyarakat, diharapkan dampak negatif karhutla dapat diminimalisir.