Simposium Maritim Internasional di Bali Bahas Ancaman Keamanan Laut
Simposium Keamanan Maritim Internasional ke-6 di Bali membahas berbagai aktivitas maritim ilegal, seperti penyelundupan dan pencurian ikan, serta upaya kolaborasi internasional untuk menjaga stabilitas dan perdamaian di wilayah maritim.
Badung, Bali, 17 Februari 2024 - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali menyatakan bahwa Simposium Keamanan Maritim Internasional (IMSS) ke-6 di Bali merupakan upaya kolaboratif untuk mengatasi berbagai bentuk aktivitas maritim ilegal, termasuk penyelundupan.
"Ancaman maritim yang kita lihat saat ini adalah aktivitas ilegal di laut seperti penyelundupan, baik penyelundupan narkoba, manusia, barang elektronik, minuman keras, dan migran ilegal," kata Laksamana Ali kepada media di Bali, Senin.
Aktivitas Ilegal di Laut
Simposium internasional ini akan membahas komitmen dan langkah bersama untuk mengatasi pencurian ikan ilegal dan aktivitas yang dapat membahayakan lingkungan maritim, seperti polusi akibat pembuangan sampah di laut. Tidak hanya itu, IMSS juga akan membahas pentingnya kerja sama internasional dalam menanggulangi berbagai bentuk kejahatan transnasional di laut. Kerja sama ini sangat penting mengingat luasnya wilayah perairan Indonesia dan kompleksitas kejahatan yang terjadi.
Hal ini sejalan dengan pernyataan Laksamana Ali yang menekankan pentingnya kerja sama internasional untuk menghadapi berbagai tantangan keamanan maritim. Dengan bersatu, negara-negara dapat lebih efektif dalam mencegah dan memberantas aktivitas ilegal di laut.
Kolaborasi Internasional untuk Keselamatan Maritim
Dibuka oleh Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, IMSS juga bertujuan memperkuat dan memperluas kerja sama antar negara untuk mendukung bantuan kemanusiaan akibat bencana alam. "Ancaman bencana alam, seperti tsunami dan cuaca ekstrem, sering mengakibatkan kecelakaan kapal. Ini menjadi perhatian sehingga kita dapat bekerja sama untuk membantu setiap negara, setiap kapal yang mengalami keadaan darurat," ujar Laksamana Ali.
Lebih lanjut, Laksamana Ali meyakini bahwa tema stabilitas dan perdamaian yang diangkat dalam IMSS juga dapat membantu mencegah konflik di wilayah maritim secara luas. "Kita akan membuat komitmen bersama dengan berbagai negara untuk bekerja sama dalam mengatasi aktivitas ilegal di perbatasan tanpa menimbulkan dampak pada aktivitas ekonomi dan masalah kemanusiaan di lingkungan maritim," tambahnya.
Membangun Kerja Sama Bilateral dan Multilateral
Melalui forum ini, diharapkan dapat terbangun kerja sama bilateral dan multilateral untuk mengatasi berbagai isu maritim. Angkatan laut dari masing-masing negara peserta akan menyelaraskan, menyatukan, dan berbagi pemikiran serta perspektif untuk membangun saling pengertian mengenai isu-isu maritim. Dengan demikian, diharapkan akan tercipta sinergi dan efektivitas yang lebih besar dalam menjaga keamanan dan stabilitas di wilayah maritim.
IMSS ke-6 di Bali menjadi bukti komitmen Indonesia dalam menjaga keamanan laut dan memperkuat kerja sama internasional. Harapannya, simposium ini akan menghasilkan kesepakatan konkret dan langkah-langkah nyata untuk mengatasi berbagai ancaman yang dihadapi di wilayah maritim.
Selain itu, upaya untuk melindungi lingkungan maritim juga menjadi fokus utama. Pentingnya menjaga kelestarian laut untuk generasi mendatang menjadi perhatian serius yang dibahas dalam forum ini. Kerja sama dalam mencegah polusi laut dan melindungi keanekaragaman hayati laut merupakan bagian integral dari upaya menjaga stabilitas dan keamanan maritim.
Kesimpulan
Simposium ini menjadi platform penting bagi negara-negara untuk berbagi informasi, strategi, dan teknologi dalam menghadapi tantangan keamanan maritim. Kerja sama internasional yang kuat sangat krusial untuk menciptakan laut yang aman, stabil, dan lestari.