Sinergi KLH dan ESDM: MoU Perkuat Pelindungan Lingkungan di Sektor Energi
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian ESDM menandatangani MoU untuk memperkuat sinergi dalam melindungi lingkungan, khususnya dalam sektor energi yang berperan penting dalam penurunan emisi gas rumah kaca.
Jakarta, 26 Februari 2024 (ANTARA) - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) resmi memperkuat kerja sama dalam melindungi dan mengelola lingkungan hidup di kedua sektor. Hal ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) di Jakarta, Rabu lalu. Penandatanganan MoU ini merupakan tindak lanjut arahan Presiden dan pengembangan dari perjanjian sebelumnya antara kedua kementerian.
Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq menjelaskan bahwa kerja sama ini sangat penting, terutama mengingat sektor ESDM memiliki peran krusial dalam menjaga kelestarian lingkungan. Ia menekankan pentingnya praktik berkelanjutan dalam sektor ini untuk menghadapi tiga krisis planet: perubahan iklim, kehilangan keanekaragaman hayati, dan pencemaran lingkungan. "Terutama dari sisi penurunan emisi, ESDM menjadi sumber utama, dan bagaimana upaya kita bersama untuk menangani ini," kata Menteri LH Hanif.
MoU ini menjadi langkah strategis untuk mencapai target penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) yang tertuang dalam dokumen iklim Enhanced National Determined Contribution (NDC). Sektor energi merupakan salah satu dari lima sektor prioritas dalam pencapaian target tersebut.
Penguatan Sinergi untuk Target Nasional
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyampaikan harapannya agar MoU ini dapat memperluas kerja sama, terutama terkait perizinan lingkungan untuk kegiatan di sektor mineral, batu bara, dan energi. Proses AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) menjadi salah satu fokus utama dalam kerja sama ini. Hal ini penting mengingat target lifting migas yang dicanangkan SKK Migas sebesar 1,61 juta barel setara minyak per hari pada tahun 2025.
Bahlil Lahadalia juga menginstruksikan Kepala SKK Migas untuk memprioritaskan proses perizinan terkait target tersebut. "Izin Pak Menteri, saya memerintahkan kepada Pak Kepala SKK Migas untuk melakukan inisiatif. Jadi, kalau di bawahnya masih agak sedikit mungkin ada proses yang berjalan, dengan tidak mengurangi rasa hormat dengan MoU ini saya minta dibuat privilege karena ini menyangkut dengan target Presiden, target negara," tegas Menteri ESDM.
Kerja sama yang diperkuat melalui MoU ini diharapkan dapat menciptakan keseimbangan antara pengembangan sektor energi dan pelestarian lingkungan. Dengan sinergi yang kuat, diharapkan Indonesia dapat mencapai target penurunan emisi GRK dan tetap menjaga kelestarian lingkungan untuk generasi mendatang.
MoU ini juga akan mempermudah proses perizinan lingkungan, sehingga proyek-proyek di sektor energi dapat berjalan lebih efisien dan ramah lingkungan. Dengan demikian, target-target nasional di bidang energi dan lingkungan dapat dicapai secara optimal dan berkelanjutan.
Implementasi MoU dan Harapan ke Depan
Langkah konkret implementasi MoU ini akan segera dijalankan oleh kedua kementerian. Detail teknis dan mekanisme kerja sama akan diatur lebih lanjut dalam peraturan turunan dari MoU ini. Kerja sama yang erat antara KLH dan ESDM diharapkan mampu menciptakan solusi inovatif dan berkelanjutan dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup di Indonesia.
Dengan adanya MoU ini, diharapkan akan tercipta kolaborasi yang lebih efektif dan efisien antara KLH dan ESDM dalam mencapai tujuan bersama, yaitu pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Kedua kementerian berkomitmen untuk terus meningkatkan sinergi dan kolaborasi demi mewujudkan Indonesia yang lebih lestari.
Ke depannya, diharapkan MoU ini akan menjadi landasan yang kokoh bagi pengembangan kebijakan dan program yang lebih terintegrasi antara sektor energi dan lingkungan hidup di Indonesia. Hal ini sangat penting untuk memastikan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.