Siswi SMA di Lombok Tengah Buang Bayi di Toilet, Bayi Meninggal
Seorang siswi SMA di Lombok Tengah, NTB diamankan polisi karena membuang bayi yang baru dilahirkannya di toilet umum; bayi tersebut ditemukan meninggal dunia.
Lombok Tengah, NTB - Kepolisian Resor Lombok Tengah berhasil mengungkap kasus pembuangan bayi yang menggemparkan masyarakat. Seorang siswi SMA berinisial DA (17) diamankan sebagai terduga pelaku pembuangan bayi di toilet umum di Kecamatan Kopang, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB). Peristiwa tragis ini terjadi pada Kamis, 7 Februari 2024.
Menurut keterangan Kasat Reskrim Polres Lombok Tengah, IPTU Luk Luk il Maqnum, DA yang masih duduk di bangku kelas 12 melahirkan seorang bayi laki-laki di toilet Puskesmas Kopang. Bayi malang tersebut ditemukan dalam keadaan sudah meninggal dunia dan langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk diautopsi.
Kronologi Kejadian
DA merasakan sakit perut setelah pulang sekolah. Sekitar pukul 24.00 WITA, orang tuanya membawanya ke Puskesmas Kopang untuk mendapatkan perawatan. Di ruang UGD Puskesmas, rasa sakit perut DA semakin tak tertahankan, sehingga ia masuk ke toilet.
Di dalam toilet inilah DA melahirkan seorang bayi laki-laki. Karena panik dan diduga bayi tersebut merupakan hasil hubungan di luar nikah, DA kemudian membuang bayi tersebut melalui jendela toilet. Keputusan tragis ini berujung pada kematian bayi tersebut.
Motif dan Penyelidikan
Polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap seluruh rangkaian peristiwa. Motivasi DA membuang bayinya masih didalami, namun polisi memastikan bahwa DA belum menikah. Status DA sebagai pelajar SMA dan kehamilan di luar nikah menjadi fokus penyelidikan.
"Terduga pelaku belum menikah," tegas IPTU Luk Luk il Maqnum. "Saat ini, terduga pelaku sudah diamankan dan dimintai keterangan untuk penyelidikan lebih lanjut."
Dampak dan Imbauan
Kasus ini menyita perhatian publik dan menimbulkan keprihatinan. Kematian bayi yang baru lahir ini menjadi sorotan, sekaligus mengingatkan pentingnya edukasi seks dan reproduksi bagi remaja. Kejadian ini juga menggarisbawahi pentingnya dukungan sistem bagi remaja yang menghadapi kehamilan di luar nikah, agar kejadian serupa tidak terulang.
Polisi mengimbau kepada masyarakat untuk melaporkan jika mengetahui adanya kasus serupa. Bantuan dan dukungan dari berbagai pihak sangat dibutuhkan untuk mencegah kejadian serupa dan memberikan perlindungan bagi ibu dan anak.
Proses Hukum
Saat ini, DA masih menjalani proses hukum. Pihak kepolisian akan terus melakukan penyelidikan dan mengumpulkan bukti-bukti untuk menentukan pasal yang tepat untuk dijeratkan kepada DA. Proses hukum akan berjalan sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Kasus ini menjadi pengingat pentingnya peran keluarga, sekolah, dan masyarakat dalam memberikan bimbingan dan edukasi kepada remaja, khususnya terkait kesehatan reproduksi dan konsekuensi dari perilaku seksual.
Semoga kasus ini dapat menjadi pembelajaran bagi kita semua untuk lebih peduli terhadap remaja dan memberikan dukungan yang dibutuhkan.