STM Dampingi Petani NTB, Hasil Panen Organik Melonjak hingga 15 Kali Lipat!
PT Sumbawa Timur Mining (STM) sukses dampingi petani di NTB beralih ke pertanian organik, meningkatkan hasil panen hingga berkali lipat dan membuka peluang pasar ekspor.
Apa, Siapa, Di mana, Kapan, Mengapa, dan Bagaimana? PT Sumbawa Timur Mining (STM) sejak tahun 2017 telah mendampingi 96 petani di tujuh desa di Kecamatan Hu'u, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), untuk beralih ke pertanian organik. Pendampingan intensif ini dilakukan untuk meningkatkan hasil panen, mendukung pertanian berkelanjutan, dan memberdayakan ekonomi masyarakat setempat. Program ini dijalankan karena pertanian organik dinilai lebih sehat, menguntungkan, dan ramah lingkungan dibandingkan pertanian konvensional. STM, perusahaan patungan antara Eastern Star Resources Pty Ltd dan PT Aneka Tambang Tbk, melakukan pendampingan mulai dari teknik budidaya hingga strategi pemasaran.
Program ini telah memberikan dampak positif yang signifikan bagi para petani. Salah satu petani, Muhtar dari Desa Cempi Jaya, mengatakan hasil panen kacang panjangnya meningkat drastis dari tujuh kali menjadi 15 kali per musim setelah beralih ke pertanian organik. Hal serupa dialami Yasin, petani padi di Desa Daha, yang kini mampu memanen 20 karung gabah, meningkat dari sebelumnya hanya 16 karung. Keberhasilan ini menunjukkan efektivitas program pendampingan STM dalam meningkatkan produktivitas pertanian organik.
Keberhasilan program pertanian organik STM juga membuka peluang pasar baru, terutama bagi produk-produk pertanian organik yang memiliki daya tarik tersendiri di pasar lokal maupun internasional. Astuti, petani di Desa Hu'u, mengatakan produk organiknya banyak diminati wisatawan mancanegara yang mencari restoran dengan bahan pangan organik. Hal ini menunjukkan potensi besar pertanian organik untuk meningkatkan pendapatan petani dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Meningkatkan Produktivitas Pertanian Organik di NTB
Pendampingan STM kepada petani binaan meliputi berbagai aspek, mulai dari pelatihan teknik budidaya organik, manajemen kelompok tani, hingga strategi pemasaran. Komunikasi aktif dengan petani menjadi kunci keberhasilan program ini. Perbaikan berkelanjutan terus dilakukan untuk memastikan program memberikan dampak nyata bagi peningkatan ekonomi masyarakat. STM juga berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Hu'u dan Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Dompu, untuk mengembangkan pertanian organik secara berkelanjutan.
Kepala BPP Kecamatan Hu'u, Adi Nuryadin, mengapresiasi dukungan STM dalam program ini. Ia menekankan pentingnya beralih dari pertanian konvensional yang bergantung pada bahan kimia ke pertanian organik yang lebih sehat dan berkelanjutan. Pertanian organik tidak hanya menguntungkan petani, tetapi juga konsumen dan lingkungan. Sistem pertanian yang bergantung pada bahan kimia dapat menurunkan hasil produksi dan mempercepat perkembangan organisme pengganggu tanaman (OPT).
Kolaborasi antara STM, BPP, dan Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Dompu diharapkan dapat memperkuat pengembangan pertanian organik di daerah tersebut. Dengan demikian, ketahanan pangan lokal dapat ditingkatkan dan kesejahteraan petani dapat terus meningkat. Dukungan dari berbagai pihak sangat penting untuk keberhasilan program ini.
STM juga secara aktif melakukan evaluasi dan pengembangan program. Sebagai contoh, pada Februari 2025, STM menyelenggarakan lokakarya pertanian organik yang diikuti 35 petani binaan. Lokakarya ini menghasilkan rekomendasi program untuk pengembangan usaha pertanian organik ke depannya, menunjukkan komitmen STM untuk terus meningkatkan kualitas program pendampingan.
Peluang Pasar dan Keunggulan Pertanian Organik
Pertanian organik di Kecamatan Hu'u tidak hanya meningkatkan pendapatan petani, tetapi juga membuka peluang pasar baru. Produk-produk pertanian organik yang dihasilkan memiliki daya saing tinggi karena lebih sehat, kaya nutrisi, bebas bahan kimia, dan ramah lingkungan. Hal ini menarik minat konsumen, terutama wisatawan mancanegara yang semakin peduli dengan kesehatan dan lingkungan.
Para petani binaan STM telah berhasil memasarkan produknya ke restoran-restoran di sekitar Pantai Lakey dan daerah sekitarnya. Bahkan, beberapa wisatawan mancanegara datang langsung ke kebun untuk membeli hasil pertanian organik. Hal ini menunjukkan potensi besar pertanian organik untuk meningkatkan pendapatan petani dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Keberhasilan program ini membuktikan bahwa pertanian organik dapat menjadi solusi untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan mendukung pembangunan berkelanjutan. Dengan dukungan dari berbagai pihak, pertanian organik di NTB berpotensi untuk berkembang pesat dan memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat.
Meskipun para petani binaan kini mampu menjalankan budidaya organik secara mandiri, STM tetap berkomitmen untuk memberikan dukungan berkelanjutan. Pendampingan dan pelatihan terus dilakukan agar petani dapat meningkatkan hasil panen dan mengembangkan usahanya.
Program pertanian organik STM ini merupakan contoh nyata bagaimana perusahaan dapat berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan dan pemberdayaan masyarakat di sekitarnya. Model kemitraan yang terjalin antara STM, pemerintah daerah, dan petani binaan menjadi kunci keberhasilan program ini.