Stok Beras Sumsel Babel Melimpah: 66.000 Ton Amankan Pasokan!
Bulog Sumsel Babel laporkan stok beras mencapai 66.000 ton, hasil serapan gabah petani yang signifikan dan harga pembelian gabah yang kompetitif.
Palembang, 9 Mei 2025 - Perum Bulog Sumatra Selatan dan Bangka Belitung (Sumsel Babel) mengumumkan kabar gembira terkait ketersediaan beras di wilayah tersebut. Stok beras saat ini mencapai angka yang signifikan, yaitu 66.000 ton. Kabar baik ini disampaikan langsung oleh Humas Bulog Sumsel Babel, Herlyiswanto, dalam konferensi pers di Palembang pada Jumat lalu. Kenaikan stok ini merupakan hasil dari serapan gabah petani yang tinggi dan kebijakan pemerintah yang mendukung petani.
Herlyiswanto menjelaskan bahwa data stok beras 66.000 ton tersebut merupakan gabungan dari stok beras di Sumsel dan Babel. Angka ini menunjukkan kesiapan Bulog dalam menghadapi potensi kekurangan beras dan menjaga stabilitas harga di pasaran. Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa stok beras tersebut berasal dari hasil serapan gabah petani di wilayah kerja Bulog Sumsel Babel.
Pencapaian ini merupakan hasil kerja keras Bulog dalam menyerap gabah dari petani. Sebelumnya, Pimpinan Bulog Sumsel Babel, Heriswan, telah melaporkan bahwa hingga April 2025, Bulog telah menyerap gabah milik petani sebanyak 81.700 ton setara beras. Jumlah ini jauh melampaui capaian tahun-tahun sebelumnya, yang hanya berkisar antara 15.000 hingga 31.000 ton per tahun.
Serapan Gabah Meningkat Pesat
Peningkatan signifikan dalam penyerapan gabah oleh Bulog Sumsel Babel tidak lepas dari berbagai upaya yang dilakukan. Salah satu faktor kunci adalah harga pembelian gabah yang kompetitif, yaitu Rp 6.500 per kilogram. Harga ini terbukti lebih menarik bagi petani dibandingkan harga yang ditawarkan oleh tengkulak. Hal ini juga didukung oleh sosialisasi yang masif dari Bulog, bekerja sama dengan pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, TNI, dan penyuluh pertanian.
Petani di Sumsel dan Babel kini lebih memilih menjual hasil panennya ke Bulog karena berbagai kemudahan yang ditawarkan. Petani dapat menerima pembayaran secara tunai atau melalui rekening bank, langsung di lokasi transaksi. Sistem pembayaran yang transparan dan efisien ini memberikan rasa aman dan nyaman bagi para petani.
Heriswan menambahkan bahwa potensi penyerapan gabah hingga Mei 2025 masih sangat besar, diperkirakan mencapai 100.000 ton setara beras. Hal ini didorong oleh musim panen yang masih berlangsung.
Distribusi Beras untuk Ketahanan Pangan
Beras yang telah diserap Bulog Sumsel Babel dialokasikan untuk berbagai keperluan strategis. Sebagian besar digunakan untuk cadangan beras pemerintah (CBP), guna menstabilkan harga beras di pasaran dan memastikan ketersediaan beras bagi masyarakat. Selain itu, beras juga disalurkan sebagai bantuan untuk daerah yang terkena bencana alam.
Bulog juga berperan aktif dalam pemerataan stok beras antar wilayah. Beras dari Sumsel Babel bahkan telah didistribusikan ke beberapa provinsi lain, seperti Jambi, Riau, dan Bengkulu, untuk membantu memenuhi kebutuhan beras di daerah-daerah tersebut. Hal ini menunjukkan komitmen Bulog dalam menjaga ketahanan pangan nasional.
Dengan stok beras yang melimpah dan sistem serapan gabah yang efektif, Bulog Sumsel Babel optimis dapat terus menjaga stabilitas harga dan ketersediaan beras di wilayahnya. Kerja sama yang erat antara Bulog, pemerintah, dan petani menjadi kunci keberhasilan dalam menjaga ketahanan pangan di Sumsel dan Babel.