Stok Pangan Lebak Aman di Musim Kemarau, Surplus Beras hingga 9 Bulan!
Pemerintah Kabupaten Lebak memastikan stok pangan aman dan melimpah selama musim kemarau, dengan surplus beras hingga 9 bulan ke depan.
Lebak, 10 Mei 2025 - Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten, memastikan ketersediaan stok pangan aman dan melimpah selama musim kemarau. Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Distribusi dan Sumberdaya Pangan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lebak, Benu Dwiyana, saat meninjau Pasar Tradisional Rangkasbitung pada Sabtu lalu. Peninjauan ini dilakukan untuk memastikan distribusi bahan pokok berjalan lancar dan memadai menghadapi musim kemarau yang diperkirakan berlangsung Juni hingga Agustus 2025.
Benu Dwiyana menyatakan keyakinannya bahwa kebutuhan bahan pokok masyarakat Kabupaten Lebak akan terpenuhi selama musim kemarau. Distribusi bahan pokok seperti beras, minyak goreng, gula, daging unggas, telur, daging sapi, terigu, dan sayuran berjalan lancar di berbagai pasar tradisional. Ketersediaan unggas dan telur bahkan melimpah berkat pasokan dari perusahaan peternak lokal.
Lebih lanjut, Benu menjelaskan bahwa stok beras di Kabupaten Lebak surplus hingga 110.143 ton, cukup untuk memenuhi kebutuhan selama 9 bulan ke depan. Angka ini berdasarkan hasil produksi Januari-April 2025 dan ditambah dengan penyerapan beras oleh Perum Bulog Kantor Cabang Lebak-Pandeglang sebanyak 15.500 ton. Pemerintah Kabupaten Lebak menghimbau masyarakat untuk tidak panik menghadapi musim kemarau karena ketersediaan pangan yang terjamin.
Stok Beras Surplus dan Distribusi Lancar
Surplus beras yang signifikan menjadi jaminan utama keamanan pangan di Kabupaten Lebak selama musim kemarau. Hal ini menunjukkan keberhasilan program swasembada pangan yang dijalankan pemerintah daerah. Kerjasama yang erat antara pemerintah daerah, Dinas Pertanian, Kelompok Tani, Polri, dan TNI turut berkontribusi dalam pencapaian ini. "Kami optimistis Lebak menjadi daerah lumbung pangan dan memberikan kontribusi untuk konsumsi kebutuhan nasional," tegas Benu Dwiyana.
Selain stok beras, ketersediaan bahan pangan lain juga terpantau aman. Pasokan dari peternak lokal untuk unggas dan telur memastikan kebutuhan protein masyarakat tetap terpenuhi. Distribusi yang lancar ke pasar-pasar tradisional juga menjamin aksesibilitas masyarakat terhadap berbagai komoditas pangan.
Pemerintah Kabupaten Lebak terus memantau situasi dan berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan kelancaran distribusi dan ketersediaan pangan. Langkah antisipatif ini bertujuan untuk mencegah potensi kekurangan pangan selama musim kemarau.
Antisipasi Musim Kemarau di Sektor Pertanian
Dinas Pertanian Kabupaten Lebak turut berperan aktif dalam menghadapi musim kemarau. Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak, Deni Iskandar, menjelaskan bahwa pihaknya telah menyiapkan sarana dan peralatan pertanian, terutama pompa air, untuk memastikan ketersediaan air bagi tanaman padi. Penggunaan pompa air terbukti efektif dalam menjaga produktivitas pertanian selama musim kemarau.
Dengan adanya persiapan tersebut, Deni Iskandar optimistis bahwa panen raya tetap dapat terwujud meskipun di musim kemarau. Pengalaman sebelumnya menunjukkan bahwa penggunaan pompa air mampu mencegah gagal panen (puso) pada tanaman padi. "Kami yakin pada musim kemarau juga terjadi panen raya," ujarnya.
Langkah-langkah antisipatif yang dilakukan oleh Dinas Pertanian menunjukkan kesiapan sektor pertanian dalam menghadapi tantangan musim kemarau. Hal ini semakin memperkuat jaminan ketersediaan pangan di Kabupaten Lebak.
Pasokan Beras Lokal yang Terjamin
Pedagang beras di Pasar Maja, Kabupaten Lebak, juga turut memberikan informasi positif. Mereka menyatakan bahwa selama dua tahun terakhir, pasokan beras berasal dari petani lokal dan tidak bergantung pada pasokan dari luar daerah. Seorang pedagang beras, Udin (55), menjelaskan bahwa kebutuhan beras di Pasar Maja terpenuhi dengan pasokan 30 ton per bulan dari petani lokal.
Ketergantungan pada pasokan beras lokal ini menunjukkan kekuatan ekonomi lokal dan ketahanan pangan di tingkat pedesaan. Hal ini juga mengurangi kerentanan terhadap fluktuasi harga dan ketersediaan beras dari luar daerah. Kemandirian dalam pasokan beras menjadi salah satu faktor kunci keamanan pangan di Kabupaten Lebak.
Kesimpulannya, Pemerintah Kabupaten Lebak telah mengambil langkah-langkah yang efektif untuk memastikan keamanan pangan selama musim kemarau. Ketersediaan stok yang melimpah, distribusi yang lancar, serta dukungan dari sektor pertanian menunjukkan kesiapan daerah menghadapi musim kemarau dan menjaga ketahanan pangan masyarakat.