Sukses! Terumbu Karang Buatan PT Timah di Rambak Bertransformasi Jadi Habitat Laut
PT Timah berhasil mengubah ratusan terumbu karang buatan di perairan Rambak, Bangka Belitung, menjadi habitat alami bagi berbagai biota laut, termasuk ikan-ikan ekonomis penting.
PT Timah Tbk mengumumkan keberhasilan program reklamasi lautnya. Ratusan terumbu karang buatan yang ditenggelamkan di perairan Rambak, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada tahun 2022, kini telah berkembang menjadi terumbu karang alami. Program ini merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk memulihkan ekosistem laut di sekitar area operasional tambang. Keberhasilan ini dibuktikan melalui monitoring yang dilakukan oleh Yayasan Sayang Babel Kite dan dosen Ilmu Kelautan Universitas Bangka Belitung.
Departement Head Corporate Communication PT Timah Tbk, Anggi Siahaan, menyatakan rasa syukur atas keberhasilan ini. Ia menekankan konsistensi PT Timah dalam melakukan penenggelaman ribuan terumbu karang buatan sejak tahun 2016 di berbagai perairan Bangka Belitung. "Alhamdulillah, ratusan terumbu karang buatan yang ditenggelamkan PT Timah sudah menjadi terumbu karang alami dan menjadi habitat baru bagi berbagai biota laut," ujarnya di Pangkalpinang, Selasa.
Keberhasilan ini bukan hanya terfokus di Rambak. Lokasi lain seperti perairan Rebo dan Penyusuk (Kabupaten Bangka), Pulau Panjang dan Pulau Pelepas (Kabupaten Bangka Tengah), Tanjung Kubu (Kabupaten Bangka Selatan), serta Tanjung Ular dan Malang Gantang (Kabupaten Bangka Barat) juga menunjukkan hasil serupa. Program ini terbukti efektif dalam membangun ekosistem bawah laut yang sehat dan berdampak positif bagi biota laut di wilayah operasional perusahaan.
Transformasi Terumbu Karang Buatan Menjadi Habitat Alami
Hasil monitoring menunjukkan bahwa terumbu karang buatan telah ditempeli karang alami, menarik berbagai jenis ikan untuk hidup dan berkembang biak di sekitarnya. Dosen Ilmu Kelautan Universitas Bangka Belitung, Indra Ambalika, menjelaskan, "Ini artinya terumbu karang buatan sudah menjadi terumbu alami. Yang membuat rasa bahagia, ikan karang indikator juga ada di kawasan itu tidak hanya ikan-ikan target yang memiliki nilai ekonomis tinggi."
Beberapa jenis ikan indikator yang ditemukan termasuk famili Chaetodontidae, Pomacentridae, dan Apogonidae. Sementara itu, ikan target yang memiliki nilai ekonomis tinggi seperti seminyak, kakap merah, kerapu, tompel, dan sisik tembaga juga teridentifikasi. Indeks keanekaragaman hayati di sekitar terumbu karang buatan tercatat lebih dari 30 jenis ikan, menunjukkan keberhasilan program ini.
Indra Ambalika mengapresiasi langkah PT Timah dalam melakukan penenggelaman terumbu karang buatan secara rutin. Ia menjelaskan proses monitoring dan perawatan yang dilakukan selama tiga tahun setelah penenggelaman, termasuk memperbaiki posisi terumbu karang dan membersihkan sampah. "Ini upaya berkelanjutan sehingga hasilnya bisa dirasakan nelayan," tambahnya.
Kolaborasi dan Manfaat bagi Nelayan
PT Timah tidak hanya fokus pada penenggelaman terumbu karang, tetapi juga berkolaborasi dengan kelompok nelayan. Koordinat lokasi penenggelaman dibagikan kepada nelayan agar mereka dapat dengan mudah menemukan lokasi penangkapan ikan yang baru. "Dalam melaksanakan penenggelaman artificial reef PT Timah Tbk berkolaborasi dengan kelompok nelayan dan untuk koordinat penenggelaman juga dibagikan, sehingga nelayan sebetulnya bisa memanfaatkan ini agar mereka mudah untuk mencari titik penangkapan ikan," jelas Anggi Siahaan.
Program ini menunjukkan komitmen PT Timah dalam menjalankan praktik pertambangan yang bertanggung jawab. Selain menghasilkan keuntungan ekonomi, perusahaan juga berkontribusi pada pelestarian lingkungan dan peningkatan kesejahteraan nelayan. Keberhasilan transformasi terumbu karang buatan menjadi habitat alami merupakan bukti nyata dari upaya tersebut.
Program ini juga memberikan dampak positif pada perekonomian masyarakat sekitar. Dengan meningkatnya populasi ikan, nelayan setempat dapat meningkatkan hasil tangkapan mereka. Hal ini menunjukkan bahwa praktik pertambangan yang berkelanjutan dapat memberikan manfaat ganda, baik secara ekonomi maupun lingkungan.
Keberhasilan ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi perusahaan pertambangan lain untuk menerapkan praktik yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Melalui kolaborasi dan inovasi, sektor pertambangan dapat berkontribusi pada pelestarian ekosistem laut dan kesejahteraan masyarakat.