Tangerang Siapkan Kisdam Darurat Antisipasi Banjir Susulan, 250 KK Mengungsi
Pemkot Tangerang siapkan ratusan kisdam pasir untuk antisipasi banjir susulan setelah hujan deras Senin malam, 250 KK mengungsi akibat banjir di 14 titik.
Hujan deras yang mengguyur Kota Tangerang sejak Senin malam mengakibatkan banjir di 14 titik di empat kecamatan, khususnya di wilayah timur. Sebanyak 250 kepala keluarga (KK) terpaksa mengungsi di dua lokasi pengungsian di Petir, Kecamatan Cipondoh. Pemkot Tangerang bergerak cepat dengan menyiapkan ratusan kisdam pasir sebagai tanggul darurat untuk mencegah banjir susulan dan mempercepat surutnya genangan air.
Banjir dengan ketinggian bervariasi antara 30 hingga 100 sentimeter ini, paling parah terjadi di RW 06 dan 07 Kelurahan Petir. Luapan Kali Angke menjadi penyebab utama banjir yang juga berdampak pada terputusnya akses di beberapa ruas jalan, seperti Jalan Hasyim Asyari Ciledug Indah dan akses menuju Puri Kartika. Pemerintah Kota Tangerang telah mengerahkan sejumlah pompa air dan perahu karet untuk membantu warga yang terdampak.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Tangerang, Taufik Syahzaeni, menyatakan bahwa 500 kisdam pasir telah dipasang di tanggul Kali Angke, dan ratusan lagi telah disiapkan untuk mengantisipasi kenaikan debit air. "Kita sudah siapkan ratusan lagi untuk antisipasi kenaikan debit air sehingga banjir tidak semakin tinggi di perumahan Ciledug Indah," ujar Taufik.
Antisipasi Banjir Susulan di Wilayah Rawan
Pemkot Tangerang telah memetakan sejumlah titik rawan banjir susulan, termasuk Perumahan Ciledug Indah, Perumahan Pinang Griya, Pedurenan, dan Pondok Bahar. Pemasangan kisdam pasir diharapkan dapat menahan rembesan dan luapan air sementara waktu. Wakil Wali Kota Tangerang, Maryono, menambahkan bahwa Pemkot telah mengerahkan sejumlah pompa air di berbagai lokasi terdampak, seperti enam pompa di Perumahan Duren Villa, delapan di Ciledug Indah, dan sembilan di Pinang Griya. Selain itu, penambalan turap yang rembes juga dilakukan dengan menggunakan kisdam.
Upaya penanggulangan banjir juga melibatkan bantuan evakuasi warga. "Kami bantu para warga menyeberangi genangan dengan perahu dan juga mobil Damkar yang siap untuk bolak-balik hingga nanti airnya surut," jelas Maryono. Pihaknya juga melakukan penambalan turap yang rembes dengan kisdam pasir.
Maryono menghimbau masyarakat untuk tetap tenang namun tetap waspada. "Insya Allah sedang dan terus kami tangani, untuk itu masyarakat kami imbau tetap tenang, namun tetap siaga dan waspada. Bagi yang berkendara dimohon untuk mencari akses jalan lain dan kepada para orang tua agar mengawasi anak-anaknya agar tidak bermain di sekitar genangan dan pinggir kali," pesannya.
Dampak Banjir dan Upaya Penanganan
Banjir yang terjadi mengakibatkan dampak yang signifikan bagi warga terdampak. Akses jalan terputus, aktivitas masyarakat terganggu, dan sejumlah keluarga harus mengungsi. Pemkot Tangerang selain mengerahkan pompa air dan kisdam juga memberikan bantuan evakuasi kepada warga yang terdampak. Pemasangan kisdam pasir sebagai tanggul darurat merupakan langkah antisipasi untuk mencegah meluasnya dampak banjir susulan.
Pemkot Tangerang juga telah memetakan wilayah-wilayah yang berpotensi terdampak banjir susulan. Hal ini dilakukan untuk memastikan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana alam tersebut. Langkah-langkah yang dilakukan Pemkot Tangerang menunjukkan komitmen untuk melindungi warganya dari dampak bencana banjir.
Selain upaya teknis seperti pemasangan kisdam dan pengoperasian pompa air, edukasi dan himbauan kepada masyarakat juga penting untuk meminimalisir risiko dan dampak yang lebih besar. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari pemerintah setempat.
Langkah cepat Pemkot Tangerang dalam menangani banjir dan mengantisipasi banjir susulan diharapkan dapat meminimalisir kerugian dan dampak buruk bagi masyarakat. Koordinasi dan kerja sama antar instansi dan masyarakat sangat penting dalam menghadapi bencana alam seperti banjir.