Tiga Pilar Peradaban Bangsa: Keluarga, Pendidikan, dan Keteladanan Tokoh
Rektor UIN Ar-Raniry, Prof. Mujiburrahman, menekankan pentingnya keluarga, pendidikan, dan keteladanan tokoh agama sebagai pilar utama kebangkitan peradaban bangsa Indonesia.
Rektor UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Prof. Mujiburrahman, mengungkapkan bahwa terdapat tiga pilar utama yang menjadi penopang peradaban bangsa Indonesia, yaitu keluarga, pendidikan, dan keteladanan tokoh serta rohaniawan. Pernyataan ini disampaikan pada acara konsolidasi dan buka puasa bersama Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Aceh di Banda Aceh, Kamis (13/3). Prof. Mujiburrahman, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Penasehat ISNU Aceh, menyatakan bahwa melemahnya pilar-pilar ini akan menghambat kebangkitan bangsa.
Lebih lanjut, beliau menjelaskan bahwa melemahnya tatanan keluarga dapat disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah semakin berkurangnya peran ibu dalam rumah tangga. Kesibukan di luar rumah dan penyerahan pengasuhan anak kepada pihak lain menjadi salah satu penyebab utama. Selain itu, sistem pendidikan yang kurang optimal juga menjadi ancaman serius. Pengabaian peran guru, penurunan penghargaan terhadap profesi guru, dan beban administratif yang berlebihan dapat menghambat fokus guru dalam mendidik.
Hilangnya keteladanan dari para tokoh dan rohaniawan juga menjadi perhatian penting. Ketika tokoh-tokoh masyarakat terjebak dalam politik praktis yang berorientasi pada materi dan jabatan, maka akan sulit menemukan sosok panutan yang dapat di percaya oleh masyarakat. Prof. Mujiburrahman menegaskan, "Bangunan fisik dapat dibangun kembali, tetapi jika moral, spiritual, dan karakter suatu bangsa telah hancur, maka kebangkitan akan jauh lebih sulit." Oleh karena itu, beliau mengajak semua pihak untuk memperkuat ketiga pilar utama ini demi terwujudnya kebangkitan bangsa yang lebih maju.
Keluarga sebagai Pondasi Peradaban
Prof. Mujiburrahman menekankan peran krusial keluarga sebagai pondasi utama peradaban. Keluarga yang harmonis dan kokoh akan melahirkan generasi penerus bangsa yang berkarakter kuat dan berakhlak mulia. Namun, dengan semakin banyaknya ibu yang bekerja di luar rumah dan mendelegasikan tanggung jawab pengasuhan anak, terdapat kekhawatiran akan melemahnya nilai-nilai moral dan etika dalam keluarga.
Hal ini perlu menjadi perhatian serius bagi semua pihak, terutama pemerintah dan masyarakat. Upaya untuk memperkuat peran keluarga, misalnya melalui program-program peningkatan kesejahteraan ibu rumah tangga dan pendidikan parenting, sangatlah penting untuk dilakukan.
Pentingnya peran ibu dalam mendidik anak sejak dini tidak dapat diabaikan. Ibu memiliki peran vital dalam membentuk karakter dan kepribadian anak. Oleh karena itu, dukungan dan perhatian terhadap ibu rumah tangga harus ditingkatkan agar mereka dapat fokus pada tugas mulia ini.
Pendidikan: Menciptakan Generasi Unggul
Pilar kedua yang tak kalah penting adalah pendidikan. Pendidikan yang berkualitas akan menghasilkan generasi penerus bangsa yang cerdas, terampil, dan berkarakter. Namun, sistem pendidikan yang saat ini berjalan masih memiliki beberapa kelemahan, diantaranya adalah pengabaian peran guru dan beban administratif yang berlebihan.
Guru sebagai ujung tombak pendidikan membutuhkan dukungan penuh dari pemerintah dan masyarakat. Penghargaan yang layak dan pengurangan beban administratif akan memungkinkan guru untuk lebih fokus pada tugas utamanya, yaitu mendidik. Kurikulum pendidikan juga perlu terus diperbaiki dan disesuaikan dengan perkembangan zaman agar dapat menghasilkan lulusan yang mampu bersaing di tingkat global.
Selain itu, peningkatan kualitas pendidikan juga dapat dilakukan melalui peningkatan sarana dan prasarana pendidikan, serta pelatihan dan pengembangan bagi para pendidik. Investasi di bidang pendidikan merupakan investasi jangka panjang yang akan memberikan dampak positif bagi kemajuan bangsa.
Keteladanan Tokoh: Menginspirasi dan Membimbing
Pilar ketiga adalah keteladanan tokoh dan rohaniawan. Tokoh masyarakat yang memiliki integritas dan moral yang tinggi akan menjadi panutan bagi masyarakat. Mereka dapat menginspirasi dan membimbing masyarakat untuk menuju kehidupan yang lebih baik. Namun, ketika tokoh masyarakat terjerat dalam politik praktis yang berorientasi pada materi dan jabatan, maka akan sulit bagi masyarakat untuk menemukan panutan yang dapat dipercaya.
Tokoh masyarakat yang baik adalah mereka yang dapat menjadi contoh teladan dalam kehidupan sehari-hari. Mereka harus memiliki komitmen yang kuat untuk mengabdi kepada masyarakat dan selalu berpegang teguh pada nilai-nilai moral dan etika. Keteladanan tokoh masyarakat sangat penting dalam membangun karakter bangsa.
Oleh karena itu, penting bagi para tokoh masyarakat untuk selalu menjaga integritas dan moralitasnya. Mereka harus menjadi contoh yang baik bagi masyarakat dan selalu berpegang teguh pada nilai-nilai agama dan kebangsaan. Dengan demikian, mereka dapat menjadi inspirasi dan pembimbing bagi masyarakat dalam menuju kehidupan yang lebih baik.
Sebagai penutup, perlu adanya kolaborasi dan sinergi dari berbagai pihak untuk memperkuat ketiga pilar tersebut. Hanya dengan memperkuat keluarga, pendidikan, dan keteladanan tokoh, bangsa Indonesia dapat mencapai kemajuan dan kebangkitan yang lebih pesat.