TNI AD dan Pemprov Babel Bangun Lumbung Padi 3.500 Hektare untuk Ketahanan Pangan
Kerja sama TNI Angkatan Darat dan Pemprov Kepulauan Bangka Belitung membangun lumbung padi seluas 3.500 hektare untuk meningkatkan ketahanan pangan daerah.
Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Hidayat Arsani, mengumumkan kolaborasi dengan TNI Angkatan Darat untuk membangun lumbung padi seluas 3.500 hektare. Proyek ini diluncurkan di Pangkalpinang pada Selasa, 22 April, dan bertujuan meningkatkan ketahanan pangan di wilayah tersebut. Pembangunan ini merupakan respons atas Instruksi Presiden Republik Indonesia terkait ketahanan pangan.
Inisiatif ini didorong oleh ketergantungan Bangka Belitung pada pasokan pangan dari luar daerah. Gubernur Arsani menekankan pentingnya ketahanan pangan sebagai program utama, menyatakan, "Program utama saya saat ini adalah ketahanan pangan dan sesuai dengan Instruksi Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto."
Dengan melibatkan TNI, Polri, dan berbagai instansi terkait, Gubernur Arsani optimistis proyek lumbung padi ini akan sukses meningkatkan produksi beras di Bangka Belitung. Ia menambahkan bahwa peran TNI sebagai pengayom dan pencari solusi bagi permasalahan rakyat sangat krusial dalam keberhasilan program ini.
Kerja Sama Pemprov Babel dan TNI AD dalam Mewujudkan Ketahanan Pangan
Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan menghibahkan lahan kepada TNI AD untuk mendukung pembangunan lumbung padi seluas 3.500 hektare. Lahan-lahan tidak produktif milik PT Timah juga akan dimanfaatkan untuk penghijauan dan pertanian bersama masyarakat, TNI, dan Polri. Langkah ini sejalan dengan misi ketahanan pangan nasional.
Gubernur Arsani menyatakan, "Mari kita manfaatkan lahan-lahan tidak produktif milik PT Timah untuk penghijauan dan pertanian bersama masyarakat, TNI dan Polri. Ini bagian dari misi ketahanan pangan yang sejalan dengan instruksi presiden."
Ia juga menekankan pentingnya peran semua pemangku kepentingan, termasuk UMKM, peternakan, dan perikanan, dalam upaya peningkatan ketahanan pangan. Dengan manajemen yang tepat dan dukungan dari semua pihak, termasuk TNI, Gubernur Arsani yakin masalah pangan di Bangka Belitung dapat teratasi.
Pemanfaatan Lahan dan Potensi Lokal
Pembangunan lumbung padi ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan Bangka Belitung pada pasokan pangan dari luar daerah. Langkah ini merupakan upaya strategis untuk meningkatkan swasembada pangan di wilayah tersebut.
Selain pembangunan lumbung padi, pemerintah daerah juga akan mengoptimalkan potensi sektor UMKM, peternakan, dan perikanan untuk mendukung ketahanan pangan. Kerjasama yang erat antara pemerintah daerah, TNI, Polri, dan seluruh stakeholder menjadi kunci keberhasilan program ini.
Gubernur Arsani, yang memiliki latar belakang bisnis, yakin bahwa dengan manajemen yang baik dan dukungan penuh dari semua pihak, target ketahanan pangan di Bangka Belitung dapat dicapai. Peran TNI sebagai "panglima di lapangan" dinilai sangat penting dalam pelaksanaan program ini.
Dengan terwujudnya lumbung padi ini, diharapkan Bangka Belitung dapat mengurangi impor beras dan meningkatkan pendapatan petani lokal. Program ini juga diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Keberhasilan program ini akan menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan nasional. Komitmen dan kerjasama semua pihak sangat penting untuk memastikan keberhasilan program ini.
Kesimpulan
Kolaborasi antara TNI Angkatan Darat dan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dalam membangun lumbung padi seluas 3.500 hektare menandai langkah signifikan dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan di daerah tersebut. Program ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada pasokan pangan dari luar daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.