TNI Gunakan Motor Listrik Buatan Lokal: Langkah Hemat Energi dan Ramah Lingkungan
Kemhan memastikan TNI telah menggunakan motor listrik produksi dalam negeri untuk operasional, mendukung kebijakan pemerintah dalam penggunaan energi baru terbarukan dan mengurangi polusi udara.
Kementerian Pertahanan (Kemhan) memastikan bahwa jajaran Tentara Nasional Indonesia (TNI) telah mulai menggunakan motor listrik produksi dalam negeri untuk operasional di tingkat daerah. Penggunaan motor listrik ini merupakan bagian dari upaya mendukung kebijakan pemerintah dalam transisi energi dan pelestarian lingkungan. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Biro (Karo) Infohan Setjen Kemhan, Brigjen TNI Frega Ferdinand Wenas Inkiriwang, saat mengunjungi PT LEN Industri di Bandung, Jawa Barat.
Brigjen TNI Frega menjelaskan bahwa motor listrik tersebut telah didistribusikan kepada Angkatan Darat, khususnya para Babinsa dan satuan pengawalan. Langkah ini merupakan komitmen TNI dalam mengurangi dampak negatif kendaraan bermotor terhadap lingkungan, serta mendukung program pemerintah untuk mengurangi polusi udara. "Jadi kalau yang motor listrik ya, itu kan sudah distribusi untuk Angkatan Darat, untuk Babinsa, termasuk juga dengan Satuan Pengawalan," ujar Brigjen TNI Frega.
Meskipun demikian, Brigjen TNI Frega juga menekankan bahwa peralihan seluruh kendaraan operasional TNI ke kendaraan listrik masih dilakukan secara bertahap. Proses ini membutuhkan perencanaan dan pertimbangan yang matang, termasuk dalam hal pembangunan logistik. "Tentunya ini juga menjadi salah satu pertimbangan dalam pembangunan logistik," tambahnya.
Implementasi Kendaraan Listrik di Lingkungan TNI
Penggunaan motor listrik oleh TNI bukan hanya sekadar mengikuti tren, tetapi juga merupakan langkah strategis dalam mendukung program pemerintah untuk mengurangi emisi karbon dan polusi udara. Hal ini sejalan dengan upaya global untuk mengatasi perubahan iklim. Dengan mengganti kendaraan konvensional dengan kendaraan listrik, TNI berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.
Selain itu, penggunaan kendaraan listrik juga dapat memberikan efisiensi biaya dalam jangka panjang. Meskipun investasi awal mungkin lebih tinggi, biaya operasional kendaraan listrik cenderung lebih rendah dibandingkan dengan kendaraan berbahan bakar fosil. Hal ini karena biaya perawatan dan pengisian daya listrik umumnya lebih murah.
Kemhan terus berkomitmen untuk mendukung pengembangan dan penggunaan teknologi ramah lingkungan di lingkungan TNI. Langkah ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi instansi pemerintah lainnya untuk beralih ke kendaraan listrik dan berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang lebih berkelanjutan.
Produksi Kendaraan Listrik Dalam Negeri
PT LEN Industri, produsen motor listrik yang digunakan TNI, merupakan perusahaan teknologi dalam negeri yang berperan penting dalam mendukung program pemerintah di bidang energi terbarukan. Selain motor listrik, PT Eltran Indonesia, anak perusahaan PT LEN, juga memproduksi berbagai jenis kendaraan listrik lainnya, termasuk becak listrik.
Direktur Operasi PT Eltran Indonesia, Sentot, menjelaskan bahwa becak listrik yang diproduksi perusahaan tersebut ditujukan untuk sektor pariwisata. Becak listrik ini diharapkan dapat menjadi alternatif transportasi yang ramah lingkungan dan sekaligus melestarikan nilai-nilai budaya Indonesia. "Kita ke depan mau melakukan pemasaran becak listrik ini untuk kepentingan pariwisata, untuk kepentingan area-area yang di situ sifatnya itu adalah terkait dengan melestarikan nilai-nilai budaya yang ada di Indonesia," jelas Sentot.
Langkah ini menunjukkan potensi besar industri kendaraan listrik dalam negeri untuk berkontribusi pada pembangunan ekonomi dan lingkungan di Indonesia. Dengan semakin banyaknya penggunaan kendaraan listrik, diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan menciptakan lapangan kerja baru.
Pemasaran becak listrik ke beberapa pihak di bidang pariwisata telah dilakukan oleh PT Eltran Indonesia, menandakan adanya minat dan potensi pasar yang cukup besar untuk kendaraan listrik jenis ini. Hal ini juga menunjukkan komitmen perusahaan dalam mendukung pengembangan sektor pariwisata yang berkelanjutan.
Kesimpulan
Penggunaan motor listrik oleh TNI merupakan langkah nyata dalam mendukung program pemerintah untuk transisi energi dan pelestarian lingkungan. Langkah ini tidak hanya memberikan dampak positif bagi lingkungan, tetapi juga menunjukkan komitmen TNI dalam mendukung kemajuan teknologi dalam negeri. Dengan dukungan pemerintah dan swasta, diharapkan penggunaan kendaraan listrik di Indonesia akan semakin meluas dan memberikan kontribusi positif bagi pembangunan berkelanjutan.