Tomy Winata Bahas Penciptaan Lapangan Kerja dengan Presiden Prabowo
Pengusaha Tomy Winata mendiskusikan pentingnya penciptaan lapangan kerja dan peran Danantara dalam mengurangi PHK dengan Presiden Prabowo Subianto.
Jakarta, 8 Maret 2024 - Tomy Winata, pengusaha nasional pemilik Grup Artha Graha, baru-baru ini bertemu Presiden Prabowo Subianto untuk membahas isu strategis penciptaan lapangan kerja di Indonesia. Pertemuan tersebut berlangsung di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (7 Maret 2024), dan turut dihadiri investor Amerika Serikat Ray Dalio, pimpinan Danantara, serta beberapa menteri.
Dalam pertemuan tersebut, Tomy Winata menekankan pentingnya upaya menciptakan lapangan kerja baru guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi angka pengangguran. Ia menyampaikan hal ini kepada media usai pertemuan, menyatakan, "Baguslah semuanya untuk membangun, menciptakan lapangan pekerjaan ya." Pertemuan dengan Presiden Prabowo bahkan dilakukan dua kali, yakni pada Kamis (6 Maret 2024) dan Jumat (7 Maret 2024).
Pembentukan Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara menjadi salah satu fokus utama pembahasan. Tomy Winata melihat Danantara sebagai instrumen penting dalam mengatasi permasalahan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang tengah melanda Indonesia. Menurutnya, "Ya kan supaya masyarakat hidupnya lebih makmur. Itu termasuk supaya ke depan PHK selesai," ujarnya.
Pertemuan dengan Pengusaha Nasional dan Investor Asing
Pertemuan antara Presiden Prabowo, Tomy Winata, dan sejumlah pengusaha besar lainnya seperti Anthony Salim, Sugianto Kusuma, Prajogo Pangestu, Boy Thohir, Franky Widjaja, Dato Sri Tahir, dan James Riady, membahas berbagai program pemerintah. Hal ini dikonfirmasi oleh unggahan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya di akun Instagram @sekretariat.kabinet. Pertemuan tersebut tidak hanya fokus pada penciptaan lapangan kerja, tetapi juga membahas program-program pemerintah lainnya.
Ray Dalio, investor asal Amerika Serikat, turut memberikan masukan terkait Danantara, mencakup aspek investasi, tata kelola perusahaan (good governance), manajemen risiko, dan komitmen investasi. Masukan ini diharapkan dapat mengoptimalkan kinerja Danantara sebagai Sovereign Wealth Fund (SWF) Indonesia. Tomy Winata sendiri berharap Danantara dapat menjadi lembaga yang hebat dan maju, berkontribusi signifikan bagi perekonomian Indonesia.
Pertemuan ini juga membahas program-program unggulan Kabinet Indonesia Maju, seperti program Makan Bergizi Gratis yang telah berjalan sejak awal 2025, program Swasembada Pangan dan Energi, dukungan infrastruktur, industrialisasi, program industri tekstil, dan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara).
Penciptaan Lapangan Kerja dan Peran Danantara
Salah satu poin penting yang dibahas adalah strategi penciptaan lapangan kerja. Presiden Prabowo dan para pengusaha sepakat bahwa penciptaan lapangan kerja merupakan kunci untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Danantara diharapkan dapat memainkan peran krusial dalam hal ini, melalui investasi strategis yang mampu menciptakan lapangan kerja baru dan mengurangi dampak PHK.
Dengan melibatkan investor asing seperti Ray Dalio, diharapkan Danantara dapat mengakses sumber daya dan keahlian global untuk mengoptimalkan investasi dan menciptakan dampak ekonomi yang lebih besar. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk menarik investasi asing dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
Pertemuan ini menunjukkan komitmen pemerintah dan sektor swasta untuk bekerja sama dalam mengatasi tantangan ekonomi, khususnya dalam menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Harapannya, kolaborasi ini akan menghasilkan kebijakan dan program yang efektif untuk mencapai tujuan tersebut.
Kesimpulannya, pertemuan antara Tomy Winata dan Presiden Prabowo Subianto menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta dalam menciptakan lapangan kerja. Peran Danantara sebagai SWF diharapkan dapat menjadi katalis dalam upaya ini, menciptakan lapangan kerja baru dan mengurangi dampak negatif PHK bagi masyarakat Indonesia.