TPA Muara Fajar II Pekanbaru: Sampah Menggunung hingga 6 Meter, Sistem Sanitary Landfill Dipersiapkan
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Muara Fajar II di Pekanbaru, Riau, kewalahan menampung sampah hingga 900 ton per hari, dengan tumpukan sampah mencapai enam meter; rencana penerapan sistem sanitary landfill sedang dipersiapkan.
Kota Pekanbaru, Riau, menghadapi tantangan serius dalam pengelolaan sampah. Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Muara Fajar II, yang menjadi tumpuan 15 kecamatan, saat ini menampung sekitar 800 hingga 900 ton sampah setiap harinya. Akumulasi sampah yang signifikan telah mengakibatkan tumpukan sampah mencapai ketinggian enam meter.
Kepala Sub Bagian Tata Usaha Unit Pelaksana Teknis TPA Muara Fajar Pekanbaru, Dido, mengungkapkan bahwa TPA Muara Fajar II merupakan pengganti TPA Muara Fajar I yang telah tidak berfungsi lagi. Luas area TPA Muara Fajar II mencapai lima hektare, namun sistem pembuangan sampah yang masih menggunakan metode 'open dumping' atau pembuangan terbuka, menyebabkan sampah terus menumpuk dan menimbulkan masalah lingkungan yang serius.
Kondisi ini menjadi perhatian serius pemerintah daerah. Sistem pengelolaan sampah yang tidak efektif berdampak pada lingkungan dan kesehatan masyarakat sekitar. Oleh karena itu, rencana untuk beralih ke sistem 'sanitary landfill' tengah dipersiapkan secara bertahap.
Menuju Sistem Sanitary Landfill
Pemerintah Kota Pekanbaru berencana untuk mengganti sistem pembuangan sampah terbuka di TPA Muara Fajar II dengan sistem 'sanitary landfill' yang lebih modern dan ramah lingkungan. Sistem ini diharapkan mampu mengatasi permasalahan sampah yang semakin menggunung dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Menurut Dido, penerapan sistem 'sanitary landfill' akan dilakukan setelah lahan seluas lima hektare yang telah disiapkan siap digunakan. Persiapan lahan ini menjadi langkah penting untuk memastikan keberhasilan transisi ke sistem pengelolaan sampah yang lebih baik.
Dengan sistem sanitary landfill, sampah akan dikelola secara lebih terstruktur dan mengurangi pencemaran lingkungan. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas lingkungan dan kesehatan masyarakat di sekitar TPA.
Operasional TPA Muara Fajar II
Meskipun menghadapi tantangan kapasitas dan sistem pembuangan, operasional TPA Muara Fajar II saat ini masih berjalan dengan baik. Proses pembuangan sampah dilakukan tanpa kendala berarti, dengan sistem penimbangan yang diterapkan untuk setiap truk sampah yang masuk.
Penimbangan sampah ini bertujuan untuk memastikan akurasi tonase sampah yang dibuang setiap harinya. Hal ini penting untuk memantau volume sampah yang masuk dan membantu dalam perencanaan pengelolaan sampah ke depannya.
Armada angkutan sampah yang digunakan saat ini berasal dari PT Ella Pratama Perkasa. TPA beroperasi dari pukul 08.00 hingga 00.00 WIB setiap harinya, melayani pembuangan sampah dari 15 kecamatan di Kota Pekanbaru.
Tantangan dan Solusi
Tumpukan sampah setinggi enam meter di TPA Muara Fajar II menunjukkan betapa mendesaknya perlunya solusi pengelolaan sampah yang lebih komprehensif. Sistem 'open dumping' yang masih digunakan terbukti tidak efektif dan berpotensi menimbulkan berbagai masalah lingkungan dan kesehatan.
Peralihan ke sistem 'sanitary landfill' merupakan langkah penting dalam mengatasi permasalahan ini. Selain itu, perlu adanya upaya peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah yang baik, mulai dari rumah tangga hingga tingkat kota. Dengan pendekatan yang terintegrasi, diharapkan permasalahan sampah di Pekanbaru dapat diatasi secara efektif dan berkelanjutan.
Keberhasilan pengelolaan sampah di Pekanbaru tidak hanya bergantung pada infrastruktur dan teknologi, tetapi juga pada partisipasi aktif masyarakat dalam memilah dan mengurangi sampah. Dengan kolaborasi yang baik antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan Kota Pekanbaru dapat menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.