TPID Sulteng Jamin Stok Bahan Pokok Aman Jelang Ramadhan
Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sulawesi Tengah bersama Satgas Pangan memastikan ketersediaan dan stabilitas harga bahan pokok menjelang Ramadhan 1446 H, meskipun beberapa komoditas mengalami kenaikan harga.
Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Sulawesi Tengah, berkolaborasi dengan Satgas Pangan, telah melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah pasar tradisional dan swalayan di Kota Palu pada Jumat, 28 Februari 2024. Sidak ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan dan stabilitas harga bahan pokok menjelang bulan Ramadhan 1446 H. Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya antisipasi lonjakan harga dan memastikan kebutuhan masyarakat terpenuhi selama bulan suci Ramadhan.
Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Sulteng, Donny Iwan Setiawan, menjelaskan bahwa sidak tersebut dilakukan di Pasar Inpres Manonda, Pasar Masomba, dan beberapa ritel modern. Hasil sidak menunjukkan adanya kenaikan harga pada beberapa komoditas, seperti minyak goreng, cabai, dan bawang. Kenaikan harga ini dipicu oleh meningkatnya permintaan masyarakat menjelang Ramadhan. Pihaknya berkomitmen untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pasokan.
"Kami melaksanakan sidak untuk memastikan ketersediaan pasokan serta stabilitas harga bahan pokok guna menjaga inflasi daerah tetap terkendali," jelas Donny Iwan Setiawan. Sidak ini juga bertujuan untuk mencegah praktik penimbunan yang dapat mengganggu stabilitas harga pasar. Pemerintah daerah berkomitmen untuk mengambil tindakan tegas jika ditemukan indikasi tersebut.
Hasil Sidak dan Kenaikan Harga
Berdasarkan hasil sidak, beberapa komoditas mengalami kenaikan harga. Cabai rawit misalnya, naik menjadi Rp60.000-Rp80.000 per kilogram, bawang merah Rp35.000 per kilogram, bawang putih Rp45.000 per kilogram, dan tomat Rp12.000-Rp15.000 per kilogram. Kenaikan harga ini berkisar antara Rp5.000 hingga Rp10.000 per kilogram. Kondisi ini menunjukkan adanya peningkatan permintaan seiring dengan mendekatnya bulan Ramadhan.
Selain kenaikan harga, ditemukan pula beberapa produk yang tidak mencantumkan tanggal produksi dan kadaluwarsa, seperti gula pasir, tepung terigu, dan udang kering. Hal ini menjadi perhatian serius bagi TPID Sulteng dan Satgas Pangan. Mereka akan melakukan koordinasi dengan distributor dan pedagang untuk memastikan kepatuhan terhadap aturan yang berlaku.
Donny Iwan Setiawan menekankan pentingnya kepatuhan distributor dan pedagang terhadap ketentuan harga yang telah ditetapkan. Pihaknya akan menindak tegas jika ditemukan pelanggaran. Pemerintah juga berupaya menjaga stabilitas harga melalui penyelenggaraan pasar murah di beberapa titik di Sulawesi Tengah.
Langkah-langkah Antisipasi dan Intervensi Pemerintah
Kepala Bagian Ekonomi Biro Ekonomi Sulteng, Riska, menambahkan bahwa kenaikan harga pada beberapa komoditas disebabkan oleh meningkatnya konsumsi masyarakat. Namun, ia memperkirakan harga akan kembali normal pada minggu pertama Ramadhan. Pemerintah daerah terus berupaya melakukan intervensi melalui berbagai program untuk mengendalikan harga dan inflasi di Provinsi Sulawesi Tengah.
Riska menegaskan komitmen pemerintah untuk mengambil langkah tegas jika ditemukan indikasi penimbunan atau manipulasi harga. Langkah-langkah ini diharapkan dapat menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok selama bulan Ramadhan. Pemerintah juga akan terus memantau perkembangan harga dan ketersediaan bahan pokok di pasaran.
Selain sidak dan pasar murah, upaya lain yang dilakukan pemerintah adalah koordinasi intensif dengan para pemangku kepentingan, termasuk distributor dan pedagang. Tujuannya adalah untuk memastikan ketersediaan stok dan mencegah praktik-praktik yang dapat memicu kenaikan harga yang tidak wajar. Dengan berbagai upaya ini, diharapkan masyarakat dapat menjalankan ibadah puasa Ramadhan dengan tenang tanpa khawatir akan ketersediaan dan harga bahan pokok.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah berkomitmen untuk terus memantau dan memastikan ketersediaan bahan pokok serta stabilitas harga di pasar. Langkah-langkah antisipasi dan intervensi yang dilakukan diharapkan dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat dalam menghadapi bulan Ramadhan.