Tragedi di THM Tanjungpinang: Anggota TNI AL Tewas, Pomal Usut Kasus
Keributan di tempat hiburan malam Tanjungpinang mengakibatkan tewasnya seorang anggota TNI AL, dan Pomal saat ini tengah mengusut kasus tersebut.
Minggu dini hari, sekitar pukul 01.00 WIB, sebuah keributan di Cafe Lekko, sebuah tempat hiburan malam (THM) di Jalan Baru Dompak, Tanjungpinang, Kepulauan Riau, berujung pada kematian seorang anggota TNI AL. Korban, Serda JDL dari Sintel Koarmada I, meninggal dunia dalam perjalanan ke RSUP Tanjungpinang akibat luka tusukan senjata tajam. Dua rekannya, Sertu SE dan Serda R, juga mengalami luka-luka akibat senjata tajam.
Peristiwa ini melibatkan anggota TNI AL dan diduga melibatkan personel Kompi Markas Batalyon Infanteri 136/Tuah Sakti, meskipun keterangan resmi masih belum dikeluarkan. Polisi Militer Angkatan Laut (Pomal) Komando Armada I Tanjungpinang telah mengambil alih penanganan kasus ini, sementara pihak kepolisian juga melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memasang garis polisi.
Kepala Dinas Penerangan Koarmada I, Kolonel Laut (P) Yoni Nova Kusumawan, membenarkan kejadian tersebut dan menyatakan bahwa kasus ini sedang dalam proses penyelidikan Pomal. Pihak Lantamal IV dan Korem 033/WP juga telah memberikan pernyataan, namun masih menunggu fakta resmi dan kronologi kejadian yang lengkap sebelum memberikan keterangan lebih lanjut.
Investigasi Pomal dan Kronologi Kejadian
Pomal Koarmada I Tanjungpinang saat ini tengah melakukan penyelidikan intensif untuk mengungkap kronologi lengkap peristiwa tersebut. Informasi awal menyebutkan bahwa Serda JDL terlibat keributan dengan orang tak dikenal, namun keterangan saksi mata di lokasi kejadian mengarah pada kemungkinan adanya keterlibatan personel Kompi Markas Batalyon Infanteri 136/Tuah Sakti. Proses investigasi ini melibatkan pengumpulan keterangan saksi, analisis bukti fisik, dan pemeriksaan berbagai pihak terkait.
Sertu SE mengalami luka di bagian bawah ketiak sebelah kanan, sementara Serda R mengalami luka di jari tangan sebelah kiri. Ketiga personel TNI AL tersebut diduga terlibat dalam perkelahian yang mengakibatkan Serda JDL mengalami luka tusuk yang fatal. Kondisi kesehatan Sertu SE dan Serda R saat ini masih dalam pantauan pihak medis.
Pihak berwenang meminta masyarakat untuk bersabar dan menunggu hasil penyelidikan resmi dari Pomal. Penyebaran informasi yang tidak akurat dapat menghambat proses penyelidikan dan berpotensi menimbulkan kesalahpahaman.
Tanggapan Pihak Terkait dan Proses Hukum
Kepala Dinas Penerangan Lantamal IV, Mayor Rio Aditya, menyatakan telah mengetahui kejadian tersebut, tetapi menunggu kronologi resmi. Senada, Kepala Penerangan Korem 033/WP, Mayor (Inf) Rahmat Mulya, juga meminta masyarakat untuk menunggu keterangan resmi setelah mendapat petunjuk dari Kasintel. Keduanya menekankan pentingnya menunggu informasi resmi untuk menghindari penyebaran informasi yang tidak akurat.
Polresta Tanjungpinang juga turut terlibat dalam proses penyelidikan, dengan melakukan olah TKP dan memasang garis polisi di lokasi kejadian. Kerja sama antara Pomal dan kepolisian diharapkan dapat mengungkap fakta-fakta yang sebenarnya dan memastikan proses hukum berjalan dengan adil dan transparan.
Proses hukum yang transparan dan akuntabel sangat penting untuk memastikan keadilan bagi semua pihak yang terlibat. Pihak berwenang berkomitmen untuk mengusut tuntas kasus ini dan memberikan sanksi yang sesuai dengan hukum yang berlaku.
Kejadian ini menjadi sorotan publik dan menimbulkan keprihatinan atas keamanan dan ketertiban di tempat hiburan malam. Semoga penyelidikan Pomal dapat segera memberikan kejelasan dan keadilan bagi keluarga korban serta mencegah kejadian serupa di masa mendatang.