Transformasi Posyandu di Kalsel: Kader Dilatih Hadapi Tantangan Zaman
Dinkes Kalsel dan TP PKK Provinsi Kalsel berkolaborasi dalam orientasi kader posyandu untuk menghadapi tantangan zaman dengan menerapkan posyandu era baru berbasis 6 SPM.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalimantan Selatan (Kalsel) dan Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Kalsel menggelar Orientasi Kader Posyandu Tingkat Provinsi Tahun 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk mentransformasi posyandu agar lebih efektif dalam melayani masyarakat. Orientasi ini dilaksanakan di Banjarmasin pada tanggal 23 April dan dihadiri oleh kader-kader posyandu se-Kalimantan Selatan. Kegiatan ini menjawab pertanyaan apa yang dilakukan (orientasi kader posyandu), siapa yang terlibat (Dinkes Kalsel dan TP PKK Kalsel), dimana kegiatan berlangsung (Banjarmasin), kapan kegiatan dilaksanakan (23 April), mengapa kegiatan penting (menghadapi tantangan zaman dan menerapkan posyandu era baru), dan bagaimana kegiatan dilaksanakan (melalui pelatihan dan orientasi).
Ketua TP PKK Provinsi Kalsel, Fathul Jannah, menekankan pentingnya transformasi pelayanan posyandu untuk menghadapi tantangan zaman. Beliau menjelaskan bahwa posyandu era baru harus berpedoman pada 6 Standar Pelayanan Minimal (SPM) sesuai Permendagri Nomor 13 Tahun 2024 tentang Posyandu. Transformasi ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan pemberdayaan masyarakat di tingkat desa.
Dengan adanya transformasi ini, diharapkan posyandu tidak hanya fokus pada pelayanan kesehatan dasar, tetapi juga mencakup aspek-aspek lain yang dibutuhkan masyarakat. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh.
Posyandu Era Baru Berbasis 6 SPM
Fathul Jannah menjelaskan secara rinci mengenai 6 SPM dalam posyandu era baru. Pertama, layanan SPM Kesehatan yang dilaksanakan saat hari buka posyandu dengan sistem lima meja. Layanan dilanjutkan dengan kunjungan rumah dan hasilnya dikoordinasikan dengan pemerintah desa. Sistem ini bertujuan untuk menjangkau masyarakat secara lebih luas dan terintegrasi.
Kedua, SPM Pendidikan, yang mencakup pendataan warga untuk bantuan pendidikan dengan persyaratan fotokopi KTP, KK, dan surat keterangan tidak mampu. Ketiga, SPM Pekerjaan Umum, meliputi permohonan bantuan sanitasi, MCK, dan air bersih. Keempat, SPM Perumahan Rakyat, berupa pendataan warga yang membutuhkan bantuan rehabilitasi rumah.
Kelima dan keenam, SPM lainnya yang terintegrasi dalam pelayanan posyandu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat secara komprehensif. Dengan adanya 6 SPM ini, posyandu diharapkan dapat menjadi pusat layanan terpadu bagi masyarakat di tingkat desa.
Peluncuran Rumah KIA di Taman Edukasi Banua
Selain orientasi kader, kegiatan ini juga menandai peluncuran Rumah KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) di Taman Edukasi Banua, Banjarmasin. Rumah KIA ini akan menjadi pusat layanan pemeriksaan kehamilan, pemantauan tumbuh kembang anak, konsultasi gizi, serta pemeriksaan gigi dan mulut. Fasilitas ini diharapkan dapat meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan ibu dan anak.
Rumah KIA ini merupakan wujud nyata komitmen pemerintah dalam meningkatkan kesehatan ibu dan anak. Dengan adanya fasilitas ini, diharapkan angka kematian ibu dan bayi dapat ditekan. Layanan terpadu yang diberikan di Rumah KIA akan memudahkan masyarakat dalam mengakses layanan kesehatan yang dibutuhkan.
Rumah KIA juga diharapkan dapat menjadi pusat edukasi bagi masyarakat tentang kesehatan ibu dan anak. Dengan adanya edukasi ini, masyarakat akan lebih memahami pentingnya menjaga kesehatan ibu dan anak.
Penguatan Kapasitas Kader Posyandu
Fathul Jannah menyampaikan penghargaan kepada seluruh kader posyandu atas dedikasi dan kerja kerasnya. Beliau berharap para peserta orientasi dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola posyandu. Penguatan kapasitas kader sangat penting untuk keberhasilan program transformasi posyandu.
Orientasi ini diharapkan dapat memperkuat kapasitas kader dalam menjalankan peran strategis posyandu sebagai ujung tombak pelayanan dasar masyarakat, khususnya di bidang kesehatan dan sosial. Kader posyandu memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat di tingkat desa.
Dengan adanya pelatihan dan orientasi ini, diharapkan kader posyandu dapat lebih siap dalam menghadapi tantangan zaman dan memberikan pelayanan yang lebih optimal kepada masyarakat. Transformasi posyandu ini merupakan langkah penting dalam meningkatkan kualitas kesehatan dan kesejahteraan masyarakat di Kalimantan Selatan.
Melalui kegiatan ini, diharapkan posyandu dapat menjadi pusat layanan kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang lebih efektif dan efisien, sehingga mampu memberikan kontribusi nyata bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat Kalimantan Selatan.