Ucapan Terima Kasih Siswa Semangati Tim Dapur MBG Bantul
Tim dapur SPPG Bantul makin bersemangat setelah menerima banyak surat ucapan terima kasih dari siswa penerima Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang memuji variasi dan cita rasa makanan yang disajikan.
Tim dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dibanjiri semangat baru setelah menerima banyak surat ucapan terima kasih dari para siswa penerima manfaat Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Program yang dimulai pada 21 April 2025 ini menjangkau 11 sekolah di Kecamatan Bantul, mulai dari tingkat Kelompok Bermain hingga SMA, dengan total 2.200 porsi makanan bergizi yang disiapkan setiap harinya. Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala SPPG Bantul, Vita Aulia Rizki, saat dikonfirmasi di Yogyakarta pada Jumat.
Berbagai ungkapan terima kasih dan pujian terhadap menu makanan yang disajikan membanjiri akun Instagram resmi SPPG Bantul. Surat-surat yang ditulis tangan oleh para siswa ini seringkali diselipkan ke dalam baki makan yang dikembalikan ke dapur. "Memberikan semangat lebih besar lagi kepada tim kami. Itu merupakan kebanggaan bahwa ternyata anak-anak bisa menyantap makanan kami dengan senang, dengan bahagia," ujar Vita, mengungkapkan rasa syukur dan bangga atas apresiasi yang diberikan.
Lebih dari sekadar rasa senang, surat-surat tersebut juga memberikan motivasi bagi tim dapur untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas layanan. Banyak siswa mengungkapkan pengalaman baru mereka mencicipi berbagai jenis buah dan makanan bergizi melalui program MBG. "Kadang juga ada yang menulis, 'Saya di rumah tidak pernah makan buah ini, tapi karena ada Program MBG ini, saya bisa menikmati buah yang belum pernah saya cicipi'. Ini membuat kami makin semangat," tambah Vita.
Menu MBG Bantul: Kreativitas dan Gizi Seimbang
Tim SPPG Bantul, yang terdiri dari 38 relawan, bekerja keras untuk menyajikan menu makanan yang bervariasi dan bergizi seimbang. Mereka berupaya menciptakan menu yang menarik bagi anak-anak tanpa mengabaikan nilai gizinya. "Untuk menu-menu makanan, kami berusaha bervariasi, tetapi tidak menghilangkan nilai gizinya. Jadi, ahli gizi kami harus kreatif, bagaimana agar anak-anak itu tertarik tanpa mengabaikan nilai gizinya," jelas Vita.
Beberapa menu favorit siswa antara lain nasi kuning, spaghetti, ayam goreng krispi, tahu panir, dan salad sayur. Tim SPPG Bantul secara rutin mengevaluasi sisa makanan untuk mengetahui menu mana yang disukai dan tidak disukai siswa. "Kalau ada makanan yang tersisa banyak, kami akan cek, lalu kami evaluasi apakah karena jenisnya, tampilannya, atau rasanya," kata Vita.
Selain variasi menu, kandungan gizi juga menjadi perhatian utama. Ahli gizi SPPG Bantul selalu menilai kandungan gizi setiap menu yang disajikan. Proses skrining bahan makanan juga dilakukan secara ketat untuk mencegah kontaminasi dan risiko Kejadian Luar Biasa (KLB) keracunan pangan. "Untuk sayur, kami juga harus benar-benar membersihkannya lebih ketat lagi ya, kita rendam dulu, bisa pakai garam untuk menghilangkan ulat-ulatnya. Itu selalu kita monitor," ujar Vita.
Proses Pengolahan dan Distribusi Makanan
Tim dapur SPPG Bantul memulai aktivitas memasak sejak pukul 02.00 WIB. Proses persiapan bahan makanan dimulai sehari sebelumnya, meliputi penimbangan, penyortiran, marinasi, dan pencucian. Setelah matang, makanan dikemas dalam wadah khusus untuk menjaga higienitas dan kualitas selama pengiriman.
Distribusi makanan disesuaikan dengan jadwal makan di masing-masing sekolah. TK dan SD menerima makanan di pagi hari, sekitar pukul 07.00 atau 07.30 WIB. Sementara siswa SD kelas 4 hingga SMA menerima makanan siang sekitar pukul 10.30 WIB.
Program MBG tidak hanya memenuhi kebutuhan gizi siswa, tetapi juga secara perlahan membentuk kebiasaan makan yang lebih baik dan sehat. "Dari yang dulunya dia tidak suka sayur, dia jadi perlahan-lahan menyukai sayur. Perubahan seperti ini sangat berarti bagi kami," pungkas Vita.
Program MBG di Bantul ini merupakan contoh nyata bagaimana sebuah program yang dirancang dengan baik dan dijalankan dengan penuh dedikasi dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi kesehatan dan kesejahteraan anak-anak.