UEA Berkontribusi pada Tradisi Meugang Aceh dengan Sumbangan Sapi
Mubadala Energy dari UEA menyumbang lima sapi untuk tradisi meugang Idul Fitri di Aceh, sebagai wujud dukungan terhadap budaya lokal dan sekaligus menandai kerjasama investasi yang baik antara kedua negara.
Pada Selasa, 11 April 2023, sebuah kontribusi bermakna diberikan oleh perusahaan energi internasional asal Uni Emirat Arab (UEA), Mubadala Energy, kepada masyarakat Aceh. Lima ekor sapi disumbangkan untuk memeriahkan tradisi meugang, sebuah perayaan penting menjelang Idul Fitri 1446 Hijriah. Penyerahan dilakukan di Aceh Besar, disaksikan langsung oleh Wakil Gubernur Aceh, Fadhlullah, dan menjadi simbol nyata kerjasama dan persahabatan antara UEA dan Indonesia, khususnya Aceh.
Presiden Direktur Mubadala Energy Indonesia, Abdulla Bu Ali, secara resmi menyerahkan sumbangan tersebut. "Pak Wakil Gubernur, bersama ini kami serahkan lima ekor sapi untuk dibagikan kepada masyarakat Aceh pada meugang Idul Fitri 1446 Hijriah ini," ujar Abdulla Bu Ali. Penyerahan dilakukan di VIP Bandara Internasional SIM Blang Bintang, sesaat sebelum rombongan UEA yang juga termasuk Duta Besar UEA untuk Indonesia, Abdulla Salem Al Dhaheri, meninggalkan Aceh setelah kunjungan kerja selama tiga hari.
Acara penyerahan ini bukan hanya sekadar pemberian bantuan, melainkan juga simbolisasi hubungan baik dan komitmen UEA dalam mendukung pelestarian budaya Aceh. Sumbangan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Aceh dalam merayakan tradisi meugang yang penuh makna tersebut. Hal ini juga sekaligus memperkuat ikatan persahabatan antara kedua negara melalui kerjasama ekonomi dan kebudayaan.
Dukungan UEA untuk Tradisi Meugang dan Investasi di Aceh
Wakil Gubernur Aceh, Fadhlullah, menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam atas sumbangan tersebut. "Insya Allah, bantuan lima ekor sapi ini akan kami sampaikan kepada masyarakat di hari meugang nanti. Sekali lagi terima kasih, Insya Allah Mubadala selalu sukses di masa mendatang," ungkap Fadhlullah. Ungkapan terima kasih ini mewakili rasa syukur masyarakat Aceh atas perhatian dan kepedulian UEA terhadap warisan budaya mereka.
Lebih dari sekadar sumbangan, aksi ini juga merefleksikan hubungan bilateral yang semakin erat antara UEA dan Indonesia. Kunjungan tiga hari Dubes UEA dan Presiden Mubadala Energy ke Aceh tidak hanya fokus pada penyerahan sumbangan, tetapi juga membahas berbagai peluang investasi potensial di Aceh. Sektor migas, pariwisata, dan pembangunan infrastruktur jalan tol menjadi beberapa fokus utama dalam pembahasan tersebut.
Komitmen UEA terhadap Aceh terlihat jelas melalui berbagai inisiatif yang dilakukan. Selain membahas peluang investasi, rombongan juga melakukan kunjungan ziarah ke Makam Syeh Abdurrauf Assingkily, serta berkunjung ke Meuligoe Wali Nanggroe dan melakukan penanaman pohon bersama Wali Nanggroe Aceh Tgk Malik Mahmud Alhaytar. Hal ini menunjukkan bahwa kerjasama tersebut tidak hanya berfokus pada aspek ekonomi, tetapi juga mempertimbangkan aspek kultural dan lingkungan.
Peluang Investasi dan Kerjasama Bilateral
Kunjungan dan sumbangan ini menandai babak baru dalam kerjasama antara UEA dan Aceh. Potensi investasi yang besar di Aceh, terutama di sektor migas, pariwisata, dan infrastruktur, menarik minat investor UEA untuk berpartisipasi dalam pembangunan Aceh. Kerjasama ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian Aceh dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Sumbangan sapi untuk tradisi meugang menjadi bukti nyata komitmen UEA dalam mendukung pelestarian budaya lokal di Aceh. Hal ini menunjukkan bahwa kerjasama bilateral tidak hanya berfokus pada aspek ekonomi, tetapi juga memperhatikan aspek sosial dan budaya. Semoga kerjasama ini dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi kedua negara di masa mendatang.
Dengan adanya investasi dan dukungan dari UEA, diharapkan Aceh dapat terus berkembang dan maju, sambil tetap melestarikan warisan budaya yang berharga. Tradisi meugang, sebagai bagian integral dari budaya Aceh, akan tetap terjaga dan dirayakan dengan meriah berkat dukungan dari berbagai pihak, termasuk UEA.
Semoga kerjasama ini menjadi contoh nyata bagaimana kerjasama ekonomi dapat berjalan beriringan dengan penghormatan terhadap budaya lokal. Hal ini akan memberikan inspirasi bagi kerjasama internasional lainnya untuk turut serta dalam pelestarian budaya dan pembangunan berkelanjutan.