Ulama Lebak Setuju Syekh Nawawi Al-Bantani Jadi Pahlawan Nasional
KH Hasan Basri, ulama kharismatik Lebak, mendukung penuh penetapan Syekh Nawawi Al-Bantani sebagai Pahlawan Nasional, mengingat kontribusi besar beliau bagi pendidikan dan perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Lebak, 29 April 2024 - KH Hasan Basri, ulama kharismatik dari Lebak, Banten, menyatakan dukungannya terhadap usulan penetapan Syekh Nawawi Al-Bantani sebagai Pahlawan Nasional. Pernyataan tersebut disampaikan pada Selasa lalu di Lebak. KH Hasan Basri menilai dedikasi Syekh Nawawi, ulama asal Tanara, Kabupaten Serang, sangat layak mendapatkan penghargaan tersebut, mengingat perannya yang signifikan dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, meskipun secara tidak langsung melalui pendidikan dan pembinaan murid-muridnya.
Menurut KH Hasan Basri, Syekh Nawawi Al-Bantani telah menunjukkan sikap patriotisme yang luar biasa. Meskipun sempat menimba ilmu di Makkah, beliau memilih kembali ke tanah air untuk mendidik generasi muda dan memperjuangkan nilai-nilai keislaman, termasuk semangat kemerdekaan. Sikap ini, menurut KH Hasan Basri, merupakan bukti nyata bahwa Syekh Nawawi telah berjuang melawan penjajahan Belanda, meskipun bukan melalui jalur militer langsung.
KH Hasan Basri menekankan bahwa perjuangan Syekh Nawawi Al-Bantani tidak hanya terbatas pada aspek keagamaan. Beliau juga memiliki pemahaman yang luas dalam berbagai bidang ilmu, termasuk politik, yang menunjukkan wawasan beliau yang komprehensif. Dengan demikian, kiprah Syekh Nawawi melebihi sekedar peran seorang ulama, melainkan juga sebagai tokoh yang berpengaruh dalam konteks perjuangan bangsa.
Kontribusi Syekh Nawawi Al-Bantani bagi Perjuangan Kemerdekaan
KH Hasan Basri menjelaskan lebih lanjut mengenai kontribusi Syekh Nawawi Al-Bantani. Beliau lahir di Tanara pada tahun 1813 dan wafat di Makkah pada tahun 1897. Selama hidupnya, Syekh Nawawi telah menghasilkan lebih dari 115 kitab, kontribusi luar biasa bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan peradaban Islam di Indonesia. Salah satu karya fenomenalnya adalah kitab Nihayatuz Zain, kitab fikih mazhab Syafi'i yang hingga kini masih menjadi rujukan penting di pesantren-pesantren di Indonesia, khususnya kalangan Nahdliyin.
Kepakaran Syekh Nawawi Al-Bantani tidak hanya terbatas pada fikih. Beliau menguasai berbagai bidang ilmu, seperti tauhid, hadits, tasawuf, tafsir, dan bahkan politik. Keahliannya yang mumpuni ini membuatnya diakui secara internasional, bahkan hingga ke Timur Tengah, dibuktikan dengan gelar kehormatan Sayyidul Hijaz yang diterimanya. Keunggulan intelektualnya ini menjadikannya sosok yang disegani dan dihormati di dunia Islam.
Di Makkah, Syekh Nawawi Al-Bantani tidak hanya fokus pada pengembangan keilmuannya sendiri. Beliau juga aktif membimbing murid-muridnya dari Indonesia, memberikan semangat dan motivasi untuk memperjuangkan kemerdekaan. Setelah kembali ke tanah air, murid-murid beliau banyak yang menjadi tokoh penting dalam pergerakan nasional, menyebarkan nilai-nilai keagamaan dan semangat kemerdekaan di berbagai penjuru Nusantara.
Dengan demikian, walaupun tidak secara langsung terlibat dalam pertempuran fisik melawan penjajah, peran Syekh Nawawi Al-Bantani dalam mempersiapkan generasi penerus bangsa yang berilmu dan berjiwa nasionalis sangatlah signifikan. Beliau telah memberikan kontribusi yang sangat besar bagi perjuangan kemerdekaan Indonesia melalui pendidikan dan pembinaan murid-muridnya.
Dukungan Penetapan sebagai Pahlawan Nasional
KH Hasan Basri berharap pemerintah, khususnya Kementerian Sosial, segera memproses usulan penetapan Syekh Nawawi Al-Bantani sebagai Pahlawan Nasional. Dukungan terhadap usulan ini, kata beliau, datang dari berbagai kalangan di Banten, mulai dari tokoh masyarakat, ulama, akademisi, politisi, hingga Gubernur Banten sendiri. Hal ini menunjukkan adanya konsensus luas mengenai pentingnya memberikan penghargaan kepada ulama besar tersebut.
KH Hasan Basri juga menekankan bahwa beberapa murid Syekh Nawawi Al-Bantani telah lebih dulu ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional. Hal ini semakin memperkuat argumentasi bahwa beliau juga layak mendapatkan penghargaan yang sama. Prestasi dan kontribusi Syekh Nawawi Al-Bantani bagi bangsa dan negara sudah tidak perlu diragukan lagi.
"Kami menilai Syekh Nawawi Al-Bantani sangat layak mendapatkan penghargaan Pahlawan Nasional," tegas pimpinan Ponpes Nurul Hasanah Rangkasbitung, Kabupaten Lebak ini. Pernyataan ini menegaskan kembali dukungan penuh dari KH Hasan Basri dan berbagai kalangan di Banten terhadap usulan tersebut.
Dengan demikian, penetapan Syekh Nawawi Al-Bantani sebagai Pahlawan Nasional bukan hanya sekadar penghargaan atas jasa-jasanya di bidang keagamaan, tetapi juga pengakuan atas perannya yang vital dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, meskipun melalui jalur pendidikan dan pembinaan generasi muda.