Umat Hindu Belitung Meriahkan Hari Raya Galungan: Kemenangan Dharma atas Adharma
Umat Hindu di Dusun Balitung, Belitung, merayakan Hari Raya Galungan dengan penuh khidmat, memperingati kemenangan kebaikan atas kejahatan dan memohon berkah Ida Sang Hyang Widhi Wasa.
Hari Raya Galungan, perayaan kemenangan kebaikan atas kejahatan, dirayakan dengan penuh khidmat oleh umat Hindu di Dusun Balitung, Desa Pelepak Putih, Kecamatan Sijuk, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Perayaan yang jatuh pada Rabu ini melibatkan sekitar 700 umat Hindu setempat dan dipimpin langsung oleh Pinandita Ida Bagus Putu Anom di Pura Puseh, Desa Adat Giri Jati. Perayaan ini menandai kemenangan Dharma (kebaikan) atas Adharma (kejahatan), sebuah refleksi atas perjuangan melawan hawa nafsu dalam diri manusia.
Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Belitung, I Wayan Suta, menjelaskan makna mendalam di balik perayaan ini. "Hari Raya Galungan bermakna memperingati kemenangan Dharma (kebaikan) melawan Adharma (kejahatan) dalam hal ini adalah hawa nafsu dalam diri manusia," katanya. Perayaan ini bukan sekadar ritual, melainkan momen introspeksi diri dan penguatan spiritual bagi umat Hindu.
Perayaan Galungan di Dusun Balitung dipusatkan di Pura Puseh. Umat Hindu berkumpul untuk melakukan persembahyangan bersama, memohon berkah dan perlindungan dari Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Suasana penuh kekhidmatan dan kerukunan terlihat jelas selama perayaan berlangsung, menunjukkan keharmonisan umat Hindu dalam menjalankan ajaran agama mereka.
Makna Mendalam Hari Raya Galungan
Hari Raya Galungan, yang dirayakan setiap 210 hari sekali berdasarkan penanggalan Pakuwon (kalender Bali), memiliki makna yang sangat penting bagi umat Hindu. Perayaan ini bukan hanya sekadar peringatan, tetapi juga momentum untuk merenungkan perjalanan spiritual dan memperkuat komitmen terhadap nilai-nilai kebaikan. I Wayan Suta menekankan makna kemenangan melawan energi negatif atau kejahatan dalam diri sebagai inti dari perayaan ini.
Lebih lanjut, I Wayan Suta menyampaikan bahwa perayaan ini merupakan kesempatan untuk membersihkan diri dari pengaruh buruk dan memohon bimbingan spiritual agar senantiasa berada di jalan Dharma. Hal ini sejalan dengan ajaran agama Hindu yang menekankan pentingnya keseimbangan antara kebaikan dan kejahatan dalam kehidupan manusia.
Persembahyangan yang dipimpin oleh Pinandita Ida Bagus Putu Anom berlangsung dengan khidmat dan diikuti oleh ratusan umat. Suasana sakral dan penuh kekhusyukan menyelimuti Pura Puseh selama perayaan berlangsung, menciptakan atmosfer spiritual yang mendalam bagi para peserta.
Imbauan Keselamatan dan Doa untuk Keberkahan
Di tengah kemeriahan perayaan, I Wayan Suta juga menyampaikan imbauan penting kepada umat Hindu yang akan bepergian. Beliau mengingatkan agar selalu mengutamakan keselamatan dan kehati-hatian di jalan. "Ia juga mengimbau bagi umat Hindu yang akan berpergian dalam peringatan Hari Raya Galungan tetap mengutamakan keselamatan." Pesan ini menunjukkan kepedulian PHDI terhadap keselamatan dan kesejahteraan umat.
I Wayan Suta menutup pernyataannya dengan ucapan selamat Hari Raya Galungan dan doa untuk keberkahan bagi seluruh umat Hindu di Belitung. "Selamat memperingati Hari Raya Galungan semoga kita diberkahi Ida Sang Hyang Widhi Wasa," katanya. Doa ini merefleksikan harapan agar perayaan ini membawa kedamaian, kesejahteraan, dan keberkahan bagi seluruh umat.
Perayaan Hari Raya Galungan di Belitung menjadi bukti nyata keharmonisan dan kekompakan umat Hindu dalam menjalankan ajaran agama mereka. Perayaan ini juga menjadi momen untuk memperkuat persatuan dan meningkatkan nilai-nilai kebaikan dalam kehidupan sehari-hari.