UMKM Indonesia Raih Transaksi Rp57,66 Miliar dari Penjajakan Bisnis Global
Kementerian Perdagangan mencatat transaksi Rp57,66 miliar dari penjajakan bisnis UMKM dengan pembeli mancanegara pada Februari 2025, didorong oleh produk-produk berkualitas dan daya saing tinggi.
Jakarta, 18 Maret 2025 - Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengumumkan keberhasilan penjajakan bisnis (business matching) antara pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Indonesia dengan pembeli internasional. Pada Februari 2025, tercatat transaksi mencapai 3,55 juta dolar AS atau setara dengan Rp57,66 miliar. Pencapaian ini menunjukkan peningkatan daya saing produk UMKM Indonesia di pasar global dan menjadi bukti nyata keberhasilan program pemerintah dalam mendorong ekspor.
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyampaikan bahwa nilai transaksi tersebut terdiri dari pesanan pembelian (purchase order/PO) sebesar 1,80 juta dolar AS dan potensi transaksi senilai 1,75 juta dolar AS. Hal ini menunjukkan optimisme pasar internasional terhadap produk-produk UMKM Indonesia yang semakin berkualitas dan mampu bersaing di kancah global. "Fasilitasi business matching Kemendag selama Februari 2025 berhasil mencatatkan transaksi sebesar 3,55 juta dolar AS. Besarnya hasil transaksi menunjukkan minat pembeli mancanegara terhadap produk Indonesia, dalam hal ini hasil produksi UMKM," ujar Mendag Budi dalam keterangan resminya.
Kesuksesan ini tidak terlepas dari peran aktif Kemendag dalam memfasilitasi pertemuan antara pelaku UMKM dengan pembeli internasional. Program ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan daya saing dan ekspor produk UMKM Indonesia, sehingga mampu menembus pasar global yang semakin kompetitif.
Rincian Transaksi dan Produk UMKM
Transaksi terbesar berhasil diraih dari penjajakan bisnis dengan pembeli asal Jepang, mencapai 1,16 juta dolar AS untuk produk perikanan. Posisi kedua ditempati oleh Arab Saudi dengan nilai transaksi 766 ribu dolar AS untuk produk makanan dan minuman olahan. Keberhasilan ini menunjukkan potensi besar produk-produk unggulan Indonesia di pasar internasional.
Selama Februari 2025, Kemendag telah memfasilitasi 74 penjajakan bisnis. Kegiatan tersebut meliputi 51 presentasi produk UMKM (pitching) dengan perwakilan perdagangan RI di luar negeri dan 23 pertemuan langsung dengan pembeli mancanegara. Sebanyak 16 pembina UMKM turut mendampingi para peserta untuk memastikan kelancaran proses bisnis.
Sebanyak 302 UMKM berpartisipasi dalam kegiatan ini, menawarkan beragam produk, antara lain makanan dan minuman, produk perikanan, furnitur, modest fashion, alat musik, dekorasi rumah (home decor), kopi, dan animasi. Para UMKM tersebut berhasil bertemu dengan lebih dari 25 pembeli mancanegara dari 15 negara mitra dagang.
Capaian Kumulatif dan Program UMKM BISA Ekspor
Jika dilihat secara kumulatif, dari Januari hingga Februari 2025, Kemendag telah menggelar 146 penjajakan bisnis, terdiri dari 91 pitching dan 55 pertemuan dengan pembeli internasional. Kegiatan ini telah mempertemukan UMKM Indonesia dengan pembeli dari 33 negara mitra dagang, menghasilkan transaksi kumulatif sebesar 8,77 juta dolar AS atau setara dengan Rp142,44 miliar.
Pencapaian ini merupakan implementasi dari program prioritas Kemendag, yaitu Peningkatan UMKM Berani Inovasi, Siap Adaptasi Ekspor (UMKM BISA Ekspor). Program ini bertujuan untuk mempertemukan pelaku UMKM dengan pembeli mancanegara melalui berbagai sesi penjajakan dan pameran yang difasilitasi oleh Kemendag. Perwakilan perdagangan RI di luar negeri juga berperan aktif dalam mempresentasikan produk-produk UMKM Indonesia kepada calon pembeli di berbagai negara tujuan ekspor.
Mendag Budi Santoso menegaskan komitmen Kemendag untuk terus memfasilitasi penjajakan bisnis UMKM dengan pembeli mancanegara sepanjang tahun 2025. "Kemendag akan terus memfasilitasi penjajakan bisnis UMKM dengan pembeli mancanegara sepanjang 2025. Hal ini lah komitmen Kemendag untuk mendorong ekspor melalui UMKM BISA Ekspor," tegasnya.
Keberhasilan ini menjadi bukti nyata bahwa dengan dukungan dan fasilitasi yang tepat, UMKM Indonesia mampu meningkatkan daya saing dan berkontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional melalui ekspor.