Unand Harap Bantuan BPKH untuk Beasiswa Mahasiswa Kurang Mampu
Universitas Andalas (Unand) berharap mendapatkan bantuan beasiswa dari BPKH untuk membantu ribuan mahasiswa kurang mampu yang tidak tercakup oleh KIP.
Universitas Andalas (Unand) di Sumatera Barat berharap mendapatkan suntikan dana beasiswa dari Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) untuk meringankan beban keuangan mahasiswa kurang mampu. Wakil Rektor I Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan Unand, Prof. Syukri Arief, mengungkapkan harapan ini di Padang pada Jumat, 7 Juli 2023. Keterbatasan kuota Kartu Indonesia Pintar (KIP) menjadi alasan utama di balik permohonan ini, mengingat jumlah mahasiswa yang membutuhkan bantuan jauh melebihi kuota yang tersedia.
Prof. Syukri Arief menjelaskan bahwa Unand hanya menerima kuota KIP sebanyak 1.400 mahasiswa per tahun, sementara jumlah mahasiswa yang membutuhkan bantuan mencapai 2.500 orang. "Artinya, kita membutuhkan bantuan, salah satunya dari BPKH," tegas Prof. Syukri Arief. Unand selama ini telah berupaya maksimal dengan melobi berbagai pihak, termasuk Baznas, alumni, dan lembaga lain untuk menutupi kekurangan kuota beasiswa. Namun, bantuan tambahan dari BPKH sangat diharapkan untuk memastikan akses pendidikan yang lebih luas bagi mahasiswa kurang mampu.
Dukungan dari berbagai pihak, termasuk BPKH, dinilai sangat penting untuk memajukan sumber daya manusia Indonesia di tingkat perguruan tinggi. Kehadiran Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 tentang efisiensi anggaran juga menjadi perhatian serius, karena berpotensi mengurangi kuota KIP di tahun-tahun mendatang. Prof. Syukri Arief mengungkapkan ketidakpastian mengenai kuota KIP untuk tahun 2025 dan berharap agar Unand tidak terdampak pengurangan tersebut. Oleh karena itu, bantuan dari BPKH menjadi semakin krusial untuk menjamin keberlanjutan pendidikan bagi mahasiswa yang membutuhkan.
Dukungan BPKH untuk Mahasiswa Unand
Menanggapi permohonan Unand, anggota Badan Pelaksana BPKH, Harry Alexander, menyatakan kesiapannya untuk membantu dan mengupayakan pemberian bantuan beasiswa kepada mahasiswa Unand. "BPKH akan berusaha karena universitas lain sudah menerima (beasiswa) dan saya akan mengusulkan agar Unand bisa menerima beasiswa BPKH juga," kata Harry Alexander. Pernyataan ini memberikan secercah harapan bagi Unand dan para mahasiswanya yang membutuhkan bantuan keuangan untuk melanjutkan pendidikan.
Langkah ini diharapkan dapat membuka peluang akses pendidikan yang lebih luas bagi mahasiswa Unand yang berasal dari keluarga kurang mampu. Dengan adanya bantuan beasiswa dari BPKH, diharapkan lebih banyak mahasiswa berprestasi dapat melanjutkan pendidikan tinggi tanpa terbebani masalah finansial. Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia.
Ketersediaan beasiswa sangat penting dalam upaya pemerataan akses pendidikan tinggi di Indonesia. Mahasiswa yang berasal dari keluarga kurang mampu seringkali terhambat untuk melanjutkan pendidikan karena kendala biaya. Oleh karena itu, bantuan beasiswa dari berbagai pihak, termasuk BPKH, menjadi sangat krusial untuk memastikan bahwa setiap individu berpotensi memiliki kesempatan yang sama untuk meraih pendidikan tinggi.
Unand sebagai perguruan tinggi tertua di luar Pulau Jawa memiliki tanggung jawab besar dalam mencetak sumber daya manusia berkualitas. Dukungan dari BPKH akan sangat membantu Unand dalam menjalankan misinya tersebut. Dengan tercukupinya kebutuhan beasiswa, Unand dapat fokus pada peningkatan kualitas pendidikan dan pengembangan potensi mahasiswa.
Harapan untuk Masa Depan
Keberhasilan Unand dalam mendapatkan bantuan beasiswa dari BPKH akan menjadi contoh baik bagi perguruan tinggi lain di Indonesia yang menghadapi kendala serupa. Hal ini juga akan mendorong kolaborasi yang lebih erat antara perguruan tinggi dan lembaga pemerintah dalam rangka meningkatkan akses pendidikan bagi masyarakat. Semoga upaya ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia.
Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, termasuk BPKH, diharapkan Unand dapat terus berkontribusi dalam mencetak generasi muda yang berkualitas dan mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional. Bantuan beasiswa ini bukan hanya sekadar bantuan finansial, tetapi juga bentuk investasi untuk masa depan bangsa Indonesia.
Ke depan, diharapkan akan ada lebih banyak kerjasama antara perguruan tinggi dan lembaga pemerintah dalam menyediakan akses beasiswa yang lebih luas dan merata bagi seluruh mahasiswa di Indonesia, tanpa terkecuali. Pemerataan akses pendidikan merupakan kunci penting dalam pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing.