Undip Siapkan 68 Metal Detector untuk Antisipasi Kecurangan UTBK 2025
Universitas Diponegoro (Undip) Semarang siapkan 68 metal detector untuk mengamankan UTBK 2025 dan cegah kecurangan ujian.
Universitas Diponegoro (Undip) Semarang telah menyiapkan langkah-langkah pengamanan ketat untuk pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) 2025. Sebanyak 68 metal detector telah disiapkan untuk mencegah kecurangan selama ujian yang berlangsung dari tanggal 23 April hingga 3 Mei 2025. Hal ini disampaikan oleh Koordinator Pelaksana Pusat UTBK Undip, Prof. Paramita Prananingtyas, di Semarang pada Rabu lalu. Penggunaan metal detector merupakan prosedur standar keamanan yang ditetapkan oleh Panitia Pusat UTBK untuk menjaga kredibilitas ujian masuk perguruan tinggi negeri ini.
Prof. Paramita menjelaskan bahwa peserta UTBK dilarang membawa benda logam seperti jam tangan, anting, dan alat komunikasi ke dalam ruang ujian. Bahkan, peserta dengan kawat gigi (behel) akan diperiksa secara saksama, termasuk melepas sepatu untuk diperiksa seperti di bandara. Undip juga menerapkan pemeriksaan tambahan, seperti palpasi (pemeriksaan tubuh oleh petugas sesuai gender) untuk memastikan tidak ada alat elektronik tersembunyi. Peserta yang mengenakan penutup kepala atau hijab juga akan menjalani pemeriksaan khusus.
"Kami sediakan metal detector di sejumlah ruang yang dipakai ujian. Kami pakai 68 ruang sehingga ada 68 metal detector," jelas Prof. Paramita. Ia menambahkan bahwa prosedur keamanan terus diperbarui untuk mengantisipasi berbagai bentuk kecurangan. "Artinya, kami sudah memperketat (pemeriksaan, red.) dari awal. Prosedur keamanan dari pusat kami 'update' terus. Kami berusaha bagaimana kecurangan bisa diantisipasi," tegasnya. Berkat pengamanan yang ketat ini, Undip telah berhasil menemukan beberapa dugaan kecurangan yang kemudian dilaporkan ke panitia pusat.
Pengamanan Berlapis Cegah Kecurangan UTBK
Selain penggunaan metal detector, Undip juga melakukan pengamanan berlapis untuk mencegah kecurangan UTBK 2025. Salah satu upaya tersebut adalah pemeriksaan berkas administrasi dan identitas peserta secara teliti. "Ada tiga (berkas) administrasi utama yang diperiksa, yakni kartu ujian peserta, surat keterangan kelas 12 atau ijazah, dan kartu identitas peserta," terang Prof. Paramita. Pemeriksaan ini bertujuan untuk memastikan kecocokan data dan mencegah praktik joki.
Bagi peserta angkatan tahun ini yang belum memiliki ijazah, mereka diwajibkan melampirkan surat keterangan kelas 12. Sementara, peserta dari angkatan sebelumnya dapat melampirkan ijazah. "Dari berkas administrasi itu kan bisa dicek oleh panitia, fotonya (peserta, red.), identitasnya apakah sama. Sejauh ini belum ada temuan joki," tambahnya. Proses verifikasi identitas ini menjadi salah satu benteng pertahanan untuk mencegah adanya peserta yang menggunakan jasa joki.
Dengan adanya pengamanan yang ketat dan berlapis, Undip berharap dapat memastikan integritas dan kredibilitas UTBK 2025. Pihaknya berkomitmen untuk terus meningkatkan sistem keamanan untuk mencegah segala bentuk kecurangan dan memastikan ujian berjalan dengan lancar dan adil bagi seluruh peserta.
UTBK Undip 2025: Satu Gelombang, Pengamanan Maksimal
Sebagai salah satu pusat UTBK, Undip menyelenggarakan ujian dalam satu gelombang, mulai 23 April hingga 3 Mei 2025. Dengan jumlah peserta yang cukup besar, pengamanan maksimal menjadi prioritas utama. Langkah-langkah pengamanan yang diterapkan, termasuk penggunaan metal detector dan pemeriksaan berkas administrasi, menunjukkan komitmen Undip dalam menjaga kejujuran dan integritas proses seleksi masuk perguruan tinggi.
Dengan adanya persiapan yang matang dan komprehensif, diharapkan UTBK 2025 di Undip dapat berjalan dengan lancar, aman, dan terhindar dari kecurangan. Hal ini akan menjamin keadilan dan kesempatan yang sama bagi seluruh peserta untuk menunjukkan kemampuan terbaik mereka.
Undip sebagai salah satu penyelenggara UTBK berkomitmen untuk terus meningkatkan sistem keamanan dan pengawasan guna mencegah segala bentuk kecurangan. Dengan demikian, diharapkan UTBK 2025 dapat menjadi tolok ukur pelaksanaan ujian yang adil dan transparan.
Langkah-langkah antisipasi kecurangan yang dilakukan oleh Undip ini patut diapresiasi sebagai upaya untuk menjaga kualitas dan kredibilitas UTBK. Semoga langkah-langkah ini dapat menjadi contoh bagi penyelenggara UTBK di perguruan tinggi lain di Indonesia.