Unhas Tetap Tahan UKT, Fokus Cari Beasiswa untuk Mahasiswa
Universitas Hasanuddin (Unhas) memastikan tidak akan menaikkan Uang Kuliah Tunggal (UKT) meskipun ada kebijakan efisiensi anggaran di Perguruan Tinggi Negeri (PTN), dan lebih fokus pada pencarian beasiswa bagi mahasiswa.
Makassar, 18 Februari 2024 - Universitas Hasanuddin (Unhas) menegaskan komitmennya untuk tidak menaikkan Uang Kuliah Tunggal (UKT) meskipun pemerintah tengah menerapkan kebijakan efisiensi anggaran di Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Hal ini disampaikan langsung oleh Rektor Unhas, Prof. Jamaluddin Jompa, dan Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof. Muhammad Ruslin.
Unhas Prioritaskan Beasiswa, Bukan Kenaikan UKT
Prof. Jamaluddin Jompa, saat dikonfirmasi seusai menghadiri pengukuhan Guru Besar Unhas, secara singkat menyatakan bahwa UKT Unhas belum dan tidak akan dinaikkan. Meskipun terburu-buru, beliau menegaskan hal tersebut sebelum meninggalkan ruangan. Sementara itu, Prof. Muhammad Ruslin memberikan penjelasan lebih rinci terkait kebijakan Unhas ini.
Menurut Prof. Ruslin, Unhas saat ini lebih memprioritaskan pencarian sumber pendanaan beasiswa bagi mahasiswa. Saat ini, sekitar 32 persen mahasiswa Unhas telah menerima beasiswa, dan Unhas menargetkan angka tersebut meningkat hingga 35 persen. Upaya ini dilakukan untuk meringankan beban keuangan mahasiswa dan memastikan akses pendidikan tetap terjangkau.
"Yang kita pikirkan sekarang adalah bagaimana mencari scholarship, mencari beasiswa. Karena sekarang di Unhas itu kurang lebih sudah hampir 32 persen tingkat sarjana sudah mendapatkan beasiswa," jelas Prof. Ruslin.
Kerjasama dengan Industri untuk Mendukung Beasiswa
Untuk mencapai target tersebut, Unhas gencar menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk perusahaan-perusahaan besar di Indonesia. Beberapa mitra potensial yang telah dijajaki kerjasama beasiswanya antara lain Nickel Industry, Newmont, dan Freeport Indonesia. Kerjasama ini diharapkan dapat memberikan akses beasiswa yang lebih luas bagi mahasiswa Unhas.
"Jadi bisa kebayang, kalau target kita bisa sampai misalnya 35 persen, itu sangat luar biasa. Jadi, sekarang kita selalu cari mitra yang bisa kerja sama, misalnya dari Nickel Industry, Newmont, kemudian dari yang Papua, Timika ada Freeport," tambah Prof. Ruslin.
Selain mengandalkan kerjasama dengan industri, Unhas juga memanfaatkan dana abadi universitas untuk memberikan beasiswa. Baru-baru ini, sekitar 250 mahasiswa telah menerima beasiswa dari dana tersebut. Strategi ini menunjukkan komitmen Unhas dalam menyediakan akses pendidikan yang lebih inklusif.
Efisiensi Anggaran PTN: Fokus pada MICE, Bukan UKT
Menanggapi kebijakan efisiensi anggaran pemerintah di PTN, Prof. Ruslin menegaskan bahwa Unhas tidak berencana menaikkan UKT. Hal ini sejalan dengan pernyataan Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, yang menekankan bahwa efisiensi anggaran PTN harus fokus pada pengurangan biaya sektor meeting, incentives, conventions, and exhibitions (MICE), dan tidak boleh berdampak pada UKT mahasiswa.
"Langkah ini tidak boleh (menaikkan UKT). Saya ulangi, tidak boleh mempengaruhi keputusan perguruan tinggi terkait UKT," tegas Sri Mulyani dalam konferensi pers di Kompleks Parlemen Jakarta.
Dengan demikian, Unhas berkomitmen untuk tetap menjaga akses pendidikan yang terjangkau bagi seluruh mahasiswa, melalui berbagai strategi penggalangan dana beasiswa dan efisiensi internal yang tidak membebani mahasiswa.
Kesimpulan
Unhas menunjukkan komitmen kuat untuk tidak menaikkan UKT, fokus pada perluasan akses beasiswa melalui kerjasama dengan berbagai pihak, dan mematuhi arahan pemerintah terkait efisiensi anggaran di PTN. Strategi ini diharapkan dapat memastikan keberlanjutan pendidikan tinggi yang berkualitas dan terjangkau bagi seluruh mahasiswa Unhas.