Unpatti Tingkatkan Ekspor Tuna Maluku Lewat Studi Kualitas
Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon melakukan studi kualitas tuna untuk meningkatkan ekspor hasil perikanan Maluku, berkolaborasi dengan PT Maluku Prima Makmur dan didukung Kemendikbudristek.
Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon, Maluku, Jumat lalu, menyelenggarakan kuliah umum bertema "Quality Control And Grading of Fresh Tuna" sebagai langkah strategis meningkatkan ekspor hasil perikanan daerah. Kegiatan ini diprakarsai oleh Unpatti untuk meningkatkan kualitas tuna Maluku agar memenuhi standar pasar internasional. Studi ini melibatkan kolaborasi dengan perusahaan perikanan lokal dan dukungan pemerintah, guna memastikan keberhasilan program peningkatan ekspor tersebut.
Dekan Fakultas Perikanan Unpatti, Prof. Yoisye Lopulalan, menekankan pentingnya pengendalian mutu dan penilaian tuna segar dalam proses ekspor. "Quality Control and Grading of Fresh Tuna atau Pengendalian mutu dan penilaian tuna segar ini merupakan bagian dari kapabilitas perikanan sebab kontrol mutu adalah hal yang sangat penting dalam proses ekspor sumberdaya laut Indonesia pada negara-negara pengimpor hasil laut dari Indonesia," ujarnya. Beliau menjelaskan bahwa kualitas tuna yang baik dan aman untuk dikonsumsi merupakan kunci keberhasilan dalam menembus pasar internasional yang kompetitif.
Kuliah umum tersebut membahas secara detail tahapan pengendalian mutu tuna segar, mulai dari penerimaan bahan baku hingga penyimpanan. Proses ini meliputi pemeriksaan fisik untuk mendeteksi kerusakan atau cacat, pemeriksaan kimia untuk memastikan tidak adanya kontaminasi, dan pemeliharaan kondisi penyimpanan yang terkontrol untuk menjaga kualitas tuna tetap optimal. Aspek penilaian juga meliputi kualitas daging, warna, dan tekstur tuna segar agar sesuai dengan standar ekspor.
Peningkatan Kualitas Tuna untuk Pasar Ekspor
Studi kualitas tuna yang dilakukan Unpatti melibatkan beberapa aspek penting. Proses penerimaan bahan baku tuna segar harus dilakukan dengan cermat, memastikan tuna dalam kondisi baik dan segar. Pemeriksaan fisik meliputi pengecekan terhadap kerusakan atau cacat pada tuna. Selanjutnya, pemeriksaan kimiawi dilakukan untuk menjamin tidak adanya kontaminasi atau pencemaran bahan kimia berbahaya.
Tahapan penting lainnya adalah penyimpanan tuna segar dalam kondisi yang terkontrol dan baik. Suhu penyimpanan yang tepat dan teknik penanganan yang benar akan menjaga kualitas tuna tetap terjaga hingga proses pengemasan dan pengiriman. Hal ini sangat krusial dalam menjaga kesegaran dan kualitas tuna untuk memenuhi standar ekspor.
Penilaian kualitas tuna segar juga memperhatikan beberapa aspek penting, seperti kualitas daging yang segar, kenyal, dan bebas bau tidak sedap. Warna daging tuna yang merah cerah dan tekstur yang kenyal menjadi indikator utama kualitas tuna yang baik. Semua aspek ini harus dipenuhi untuk memastikan tuna siap untuk diekspor ke pasar internasional.
Kolaborasi Unpatti dan PT Maluku Prima Makmur
Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Unpatti, berkolaborasi dengan PT Maluku Prima Makmur, perusahaan perikanan terkemuka di Maluku. Kolaborasi ini merupakan implementasi dari kajian yang dilakukan dan sejalan dengan program Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk memperkenalkan inovasi perguruan tinggi kepada dunia usaha.
Kolaborasi ini diharapkan dapat memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk magang dan belajar langsung dari praktisi berpengalaman di industri perikanan. Program magang ini terintegrasi dengan kurikulum, sehingga dapat mempercepat durasi studi mahasiswa dan memberikan bekal praktis yang dibutuhkan di dunia kerja. Hal ini akan meningkatkan kualitas lulusan dan mempersiapkan mereka untuk berkontribusi dalam industri perikanan nasional.
Kerja sama ini juga diharapkan dapat mendorong inovasi dan pengembangan teknologi dalam pengolahan dan pengemasan tuna, sehingga dapat meningkatkan daya saing produk perikanan Maluku di pasar internasional. Dengan demikian, diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah dan kesejahteraan masyarakat Maluku.
Data Ekspor Tuna Maluku
Berdasarkan data Badan Pengawasan dan Pengendalian Mutu dan Hasil Kelautan dan Perikanan (BP2MHKP) Ambon, sebanyak 616 ton tuna peringkat A dari Maluku telah diekspor ke Jepang dengan total nilai ekspor mencapai 5,2 juta dolar AS. Data ini menunjukkan potensi besar yang dimiliki Maluku dalam industri perikanan, khususnya ekspor tuna. Studi kualitas tuna yang dilakukan Unpatti diharapkan dapat meningkatkan volume dan nilai ekspor tuna Maluku di masa mendatang.
Dengan peningkatan kualitas dan penerapan standar mutu yang ketat, diharapkan ekspor tuna Maluku dapat terus meningkat dan memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian daerah. Kolaborasi antara perguruan tinggi, dunia usaha, dan pemerintah menjadi kunci keberhasilan dalam mencapai tujuan tersebut. Studi ini merupakan langkah nyata dalam meningkatkan daya saing produk perikanan Indonesia di pasar global.