Vaksinasi PMK Intensif di Madiun Cegah Penularan pada Ternak
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Madiun gencar melakukan vaksinasi PMK pada lebih dari 2000 hewan ternak untuk mencegah penularan penyakit mulut dan kuku, meskipun telah terjadi 8 kasus PMK sejak akhir 2024.
Madiun, Jawa Timur - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Madiun gencar melaksanakan vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak. Upaya ini dilakukan untuk mencegah meluasnya penularan penyakit yang telah menyerang beberapa hewan ternak di kota tersebut. Sejak minggu lalu, DKPP telah menyelesaikan penyuntikan 300 dosis vaksin yang disediakan pemerintah pusat, untuk sapi dan kambing.
Vaksinasi PMK: Rincian Dosis dan Hewan Ternak
Kepala Bidang Pertanian DKPP Kota Madiun, Wahyu Niken Febrianti, menjelaskan rincian vaksinasi. Vaksin pertama telah diberikan kepada 20 ekor sapi, 145 ekor kambing, dan 64 ekor domba. Vaksinasi tahap kedua telah diberikan kepada 22 ekor sapi, 78 ekor kambing, dan 4 ekor domba. Lebih lanjut, 48 ekor sapi, 107 ekor kambing, dan 14 ekor domba telah menerima vaksin booster.
"Untuk penyuntikan booster kedua belum dilakukan. Kami fokus pada hewan ternak yang belum divaksinasi," jelas Niken.
Lebih lanjut, Niken menjelaskan bahwa populasi ternak di Kota Madiun cukup besar. Terdapat lebih dari 800 ekor sapi dan 1.200 ekor kambing. Namun, jumlah ini dinamis karena ada hewan yang disembelih atau dijual ke daerah lain. DKPP memberikan tanda khusus pada hewan yang sudah divaksinasi untuk memudahkan pelacakan di daerah lain.
Upaya Pencegahan dan Edukasi Peternak
DKPP Kota Madiun terus menunggu distribusi vaksin PMK selanjutnya dari pemerintah pusat. Selain vaksinasi, DKPP juga aktif melakukan komunikasi, memberikan informasi, dan edukasi kepada para peternak tentang pencegahan PMK. Niken menilai kesadaran peternak dalam pencegahan PMK meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
"Peternak sekarang lebih siap menghadapi PMK. Mereka bahkan melakukan pencegahan dini, seperti memberikan jamu pada ternak. Masyarakat juga lebih memahami PMK. Wabah kali ini tidak sampai mengurangi konsumsi daging masyarakat," tambah Niken.
Kasus PMK di Kota Madiun
Berdasarkan data DKPP, sejak akhir 2024 hingga awal Februari 2025, terdapat delapan kasus PMK di Kota Madiun. Enam kasus menyerang sapi dan dua kasus menyerang kambing. "Satu sapi disembelih karena pertimbangan ekonomi peternak, dan satu kambing mati. Lainnya sudah sembuh atau dalam proses penyembuhan," pungkas Niken.
DKPP Kota Madiun berkomitmen untuk terus berupaya mencegah penyebaran PMK dan melindungi populasi ternak di wilayahnya. Vaksinasi masal dan edukasi kepada peternak menjadi strategi utama dalam menghadapi penyakit ini.