Vaksinasi PMK: Kementan Siapkan Jutaan Dosis untuk Garut dan Seluruh Indonesia
Kementerian Pertanian (Kementan) menyiapkan 4 juta dosis vaksin PMK untuk seluruh Indonesia, termasuk Garut, guna mencegah penyebaran lebih luas dan memastikan kelancaran perayaan Idul Fitri dan Idul Adha.
Kementan Siapkan Vaksinasi PMK untuk Garut
Kementerian Pertanian (Kementan) bergerak cepat dalam menangani penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) di Indonesia, termasuk di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak, Sintong HMT Hutasoit, menyatakan bahwa vaksinasi akan segera disalurkan ke Garut sesuai kebutuhan yang diusulkan oleh pemerintah daerah. Pernyataan ini disampaikan langsung di Desa Cilampuyang, Kecamatan Malangbong, Kabupaten Garut, Kamis, 23 Januari lalu, saat acara Gerakan Ring Vaksinasi PMK.
Upaya Pengendalian PMK Secara Nasional
Pemerintah pusat dan daerah tengah gencar melakukan berbagai upaya untuk mengendalikan PMK. Langkah-langkah tersebut meliputi pemeriksaan kesehatan hewan, pengobatan ternak yang terjangkit, dan yang terpenting, vaksinasi massal. Kementan telah menyediakan empat juta dosis vaksin PMK untuk didistribusikan ke seluruh wilayah Indonesia. Distribusi vaksin ke Jawa Barat akan dilakukan oleh dinas provinsi kepada masing-masing kabupaten/kota, disesuaikan dengan jumlah kasus PMK di daerah tersebut.
Jadwal Vaksinasi dan Antisipasi Idul Adha
Vaksinasi PMK ditargetkan dimulai pada bulan Februari, dengan vaksinasi serentak di seluruh Indonesia pada Maret 2025. Hal ini dilakukan sebagai antisipasi menjelang perayaan Idul Fitri dan Idul Adha, guna mencegah pembatasan lalu lintas perdagangan ternak dan menjamin kelancaran perayaan keagamaan. Sintong Hutasoit menekankan pentingnya vaksinasi bukan hanya untuk saat ini, tetapi juga untuk mengantisipasi lonjakan kasus di masa-masa puncak perayaan tersebut.
Kerjasama Antar Pihak untuk Penanggulangan PMK
Sintong Hutasoit juga mengajak semua pihak untuk berkolaborasi dalam mengatasi PMK. Tidak hanya pemerintah, tetapi juga perusahaan swasta diharapkan ikut serta melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dengan membantu penyediaan vaksin. Pemerintah daerah juga didorong untuk melibatkan pelaku usaha ternak besar agar turut membantu peternak kecil dan menengah. Hal ini dinilai penting karena keterbatasan kemampuan pemerintah dalam menangani masalah PMK secara mandiri.
Situasi PMK di Garut dan Langkah Penanggulangannya
Penjabat Bupati Garut, Barnas Adjidin, mengakui bahwa PMK merupakan ancaman serius terhadap kualitas ternak di Garut, khususnya sapi dan domba. Oleh karena itu, tindakan cepat dan tepat sangat dibutuhkan untuk mencegah penyebaran yang lebih luas, terutama menjelang Idul Fitri dan Idul Adha. Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Garut, Beni Yoga Gunasantika, melaporkan bahwa hingga saat ini PMK telah menjangkit 233 sapi, dengan 14 sapi mati dan 9 sapi dipotong paksa. Diskannak Garut melakukan sosialisasi deteksi dini, menjaga kebersihan kandang, dan melakukan vaksinasi dengan 1.150 dosis vaksin yang tersedia, serta terus melakukan gerakan vaksinasi lapangan bagi sapi sehat yang belum divaksin.
Kesimpulan
Vaksinasi PMK menjadi langkah kunci dalam upaya pemerintah untuk mengatasi wabah PMK di Indonesia. Kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan swasta menjadi sangat penting untuk memastikan keberhasilan program vaksinasi dan mencegah kerugian ekonomi yang lebih besar bagi peternak. Dengan vaksinasi massal dan langkah-langkah pencegahan lainnya, diharapkan penyebaran PMK dapat dikendalikan dan perayaan Idul Fitri dan Idul Adha dapat berjalan lancar tanpa hambatan berarti.