Volume Bongkar Barang di Pelabuhan Babel Anjlok Hampir 20 Persen
Aktivitas bongkar barang di pelabuhan Kepulauan Bangka Belitung pada Januari 2025 anjlok hingga 19,94 persen dibandingkan bulan sebelumnya, sementara aktivitas pemuatan juga mengalami penurunan.
Pangkalpinang, 4 Maret 2025 - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melaporkan penurunan signifikan pada volume barang yang dibongkar di pelabuhan-pelabuhan daerah tersebut. Data BPS menunjukkan volume bongkar barang pada Januari 2025 mencapai 139.710 ton, mengalami penurunan sebesar 19,94 persen dibandingkan bulan Desember 2024 yang mencapai 174.510 ton. Penurunan ini terjadi di berbagai pelabuhan utama di Bangka Belitung.
Kepala BPS Provinsi Kepulauan Babel, Toto Haryanto Silitonga, menjelaskan bahwa penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan volume bongkar di pelabuhan-pelabuhan selain Pangkalbalam, Tanjung Pandan, dan Sadai Toboali, yang mencapai 30,92 persen. Lebih lanjut, beliau menjelaskan bahwa penurunan ini juga berdampak pada aktivitas di pelabuhan-pelabuhan utama lainnya.
Penurunan ini bukan hanya terjadi jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, tetapi juga jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Dibandingkan Januari 2024, volume bongkar barang di seluruh pelabuhan di Kepulauan Bangka Belitung turun sebesar 14,65 persen. Kondisi ini menunjukkan tren penurunan yang cukup signifikan dalam aktivitas bongkar muat barang di wilayah tersebut.
Penurunan di Pelabuhan Utama Bangka Belitung
Data BPS menunjukan penurunan volume bongkar muat di beberapa pelabuhan utama di Bangka Belitung. Pelabuhan Pangkalbalam mencatat penurunan sebesar 24,57 persen, sementara Pelabuhan Tanjung Pandan mengalami penurunan sebesar 15,02 persen. Meskipun Pelabuhan Sadai Toboali menunjukan peningkatan, namun peningkatan tersebut tidak cukup signifikan untuk mempengaruhi angka agregat keseluruhan karena jumlahnya yang relatif kecil. Situasi ini menggambarkan tantangan yang dihadapi sektor kepelabuhanan di Bangka Belitung.
Toto Haryanto Silitonga menambahkan, "Penurunan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, dan kami terus melakukan analisis lebih lanjut untuk mengidentifikasi penyebab pasti penurunan tersebut."
Selain penurunan aktivitas bongkar, BPS juga mencatat penurunan aktivitas pemuatan barang. Volume barang yang dimuat di pelabuhan pada Januari 2025 mencapai 207.250 ton, turun 15,10 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Penurunan terbesar terjadi di Pelabuhan Sadai-Toboali (35,11 persen), diikuti oleh pelabuhan lainnya (16,25 persen), dan Pelabuhan Pangkal Balam (11,43 persen).
Perbandingan dengan Januari 2024
Jika dibandingkan dengan bulan Januari tahun lalu, volume barang yang dimuat juga mengalami penurunan yang cukup signifikan, yaitu sebesar 21,44 persen. Hal ini menunjukkan adanya tren penurunan yang berkelanjutan dalam aktivitas muat barang di pelabuhan-pelabuhan Kepulauan Bangka Belitung.
Meskipun demikian, BPS mencatat bahwa pada Januari 2025, aktivitas pemuatan barang masih lebih tinggi dibandingkan aktivitas pembongkaran barang. Pelabuhan Pangkal Balam tetap menjadi pelabuhan tersibuk di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung baik untuk aktivitas pemuatan maupun pembongkaran barang.
Data ini memberikan gambaran menyeluruh mengenai aktivitas kepelabuhanan di Bangka Belitung pada Januari 2025. Analisis lebih lanjut diperlukan untuk memahami faktor-faktor yang menyebabkan penurunan ini dan untuk merumuskan strategi guna meningkatkan aktivitas ekonomi di sektor kepelabuhanan di masa mendatang.
Kesimpulan: Data BPS menunjukkan penurunan signifikan dalam aktivitas bongkar muat barang di pelabuhan-pelabuhan Kepulauan Bangka Belitung pada Januari 2025, baik jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya maupun dengan periode yang sama tahun lalu. Meskipun pemuatan barang masih lebih tinggi daripada pembongkaran, tren penurunan ini perlu menjadi perhatian bagi pemerintah daerah dan stakeholders terkait.