Wali Kota Mataram Segera Lantik Tiga Pejabat Strategis
Wali Kota Mataram, H. Mohan Roliskana, akan melantik tiga pejabat strategis pada 6 Maret 2025 untuk mengisi kekosongan jabatan Kepala BKD, Dukcapil, dan Sekretaris Dewan.
Wali Kota Mataram, H. Mohan Roliskana, memastikan akan melantik tiga pejabat penting pada tanggal 6 Maret 2025 mendatang. Pelantikan ini bertujuan untuk mengisi kekosongan jabatan strategis yang telah lama kosong di lingkungan Pemerintah Kota Mataram. Ketiga jabatan tersebut adalah Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD), Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil), dan Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Kota Mataram. Kekosongan jabatan ini terjadi karena pejabat sebelumnya telah memasuki masa pensiun.
Pengangkatan tiga pejabat baru ini telah melalui proses panjang dan telah mendapatkan rekomendasi dari Kementerian Dalam Negeri. Wali Kota H. Mohan Roliskana menyampaikan informasi ini kepada sejumlah wartawan di Mataram pada Selasa lalu. Beliau menegaskan bahwa pelantikan akan dilaksanakan pada hari Kamis, 6 Maret 2025. Meskipun nama-nama calon pejabat sudah beredar di lingkungan Pemkot Mataram, Wali Kota enggan untuk mengungkapkannya, berharap agar pelantikan tetap menjadi kejutan.
Keputusan untuk merahasiakan nama-nama calon pejabat ini diambil agar proses pelantikan tetap menarik dan menimbulkan rasa penasaran. Wali Kota H. Mohan Roliskana justru menantang para wartawan untuk berspekulasi mengenai siapa saja yang akan mengisi posisi-posisi strategis tersebut. Hal ini tentu saja semakin meningkatkan antisipasi publik terhadap pelantikan yang akan segera dilaksanakan.
Calon Pejabat yang Beredar
Meskipun Wali Kota Mataram merahasiakan nama-nama calon pejabat, beberapa nama telah beredar di lingkungan Pemkot Mataram. Nama-nama tersebut di antaranya adalah H. Muhamad Ramayoga, Kepala Bappeda Kota Mataram, yang diprediksi akan menjabat sebagai Kepala BKD Kota Mataram. Kemudian, H. Mansur, Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Kota Mataram, diisukan akan menjadi Kepala Dinas Dukcapil. Terakhir, Uun Pujianto, yang saat ini menjabat sebagai Kepala Dinas Perdagangan, disebut-sebut akan menjadi Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Kota Mataram.
Informasi mengenai calon pejabat ini masih berupa spekulasi dan belum ada konfirmasi resmi dari pihak Pemerintah Kota Mataram. Publik masih menunggu pengumuman resmi dari Wali Kota pada saat pelantikan nanti. Proses seleksi dan penentuan pejabat ini telah berlangsung lama, bahkan lebih dari tiga bulan, sehingga diharapkan pelantikan akan berjalan lancar dan sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Proses pengisian jabatan ini berbeda dengan mutasi pejabat lainnya. Wali Kota menjelaskan bahwa untuk mutasi pejabat akan dilakukan setelah enam bulan masa jabatan periode keduanya. Hal ini sesuai dengan aturan baru dari pemerintah. Namun, berbagai proses untuk penempatan pejabat pada mutasi mendatang sudah dilakukan, termasuk asesmen pansel (panitia seleksi) untuk pengisian jabatan eselon II.
Proses Mutasi Pejabat
Wali Kota H. Mohan Roliskana menekankan perbedaan antara proses pengangkatan tiga pejabat strategis yang akan dilantik pada 6 Maret 2025 dengan proses mutasi pejabat lainnya. Proses pengangkatan tiga pejabat tersebut telah berlangsung lama dan telah melalui berbagai tahapan, berbeda dengan proses mutasi yang akan dilakukan setelah enam bulan masa jabatan periode keduanya. Proses mutasi ini akan mengikuti aturan baru dari pemerintah yang mengharuskan adanya asesmen pansel untuk pengisian jabatan eselon II.
Dengan demikian, pelantikan tiga pejabat strategis pada tanggal 6 Maret 2025 menjadi langkah penting untuk mengisi kekosongan jabatan dan memastikan kelancaran pemerintahan di Kota Mataram. Proses ini telah berlangsung cukup lama dan telah melalui berbagai tahapan seleksi yang ketat. Sementara itu, mutasi pejabat selanjutnya akan dilakukan setelah enam bulan masa jabatan periode kedua Wali Kota, sesuai dengan aturan pemerintah yang berlaku.
Pelantikan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi kinerja pemerintahan Kota Mataram dan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat. Publik menantikan siapa saja yang akan mengisi posisi-posisi strategis tersebut dan berharap agar mereka dapat menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan sebaik-baiknya.