Wamen PPPA Dorong Peningkatan Ekonomi Perempuan Lewat Wirausaha
Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Veronica Tan mendorong pemberdayaan ekonomi perempuan melalui wirausaha, mengingat potensi besar perempuan dalam UMKM Indonesia.
Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Veronica Tan, menekankan pentingnya pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia. Hal ini disampaikan dalam kunjungannya ke Cilacap, Jawa Tengah, Jumat lalu, di mana ia menghadiri pelatihan pengembangan kapasitas usaha bagi 800 perempuan pelaku UMKM yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Cilacap dan PT Permodalan Madani Nasional (PMN).
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024, perempuan mengelola 64,5 persen dari total UMKM di Indonesia. Angka ini menunjukkan potensi ekonomi yang sangat besar yang belum tergali secara optimal. Veronica Tan menyatakan, "Perempuan harus berdaya secara ekonomi, salah satu caranya melalui wirausaha. Dengan jumlah populasi hampir setengah dari total penduduk Indonesia, potensi perempuan tidak boleh diabaikan."
Pelatihan di Cilacap bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan daya saing para pelaku usaha perempuan. Kehadiran Wamen PPPA dalam acara ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendukung pengembangan ekonomi perempuan melalui jalur kewirausahaan.
Pentingnya Sinergi Berbagai Pihak
Veronica Tan menegaskan perlunya sinergi antara pemerintah daerah, dunia usaha, dan berbagai pihak terkait untuk mendukung perempuan berwirausaha. "Tidak sebatas pelatihan," ujarnya, "kami mendorong upaya peningkatan kapasitas perempuan wirausaha, mengupayakan keberlanjutan usaha, permodalan, pemasaran, dan memperhatikan keberlanjutan usaha." Ia menekankan pentingnya dukungan berkelanjutan, bukan hanya pelatihan sesaat.
Dukungan tersebut mencakup berbagai aspek, mulai dari akses permodalan, pelatihan manajemen usaha, hingga strategi pemasaran yang efektif. Pemerintah perlu menciptakan ekosistem yang kondusif bagi pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang dikelola perempuan.
Selain itu, faktor penting lainnya adalah menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi perempuan. Veronica Tan menambahkan bahwa untuk mendorong keberlanjutan wirausaha perempuan, diperlukan ruang aman bagi perempuan dan anak yang bebas dari kekerasan dan eksploitasi.
Program Ruang Bersama Indonesia (RBI)
Sebagai salah satu upaya konkret, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) telah menginisiasi program Ruang Bersama Indonesia (RBI). Program ini bertujuan untuk menjadikan desa sebagai pusat pembangunan yang berfokus pada pemenuhan hak dan pemberdayaan perempuan, serta perlindungan anak.
Melalui RBI, diharapkan akan tercipta lingkungan yang lebih inklusif dan mendukung bagi perempuan untuk mengembangkan potensi ekonomi mereka. Program ini juga diharapkan dapat berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan keluarga dan masyarakat secara keseluruhan.
Dengan pendekatan holistik yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan, RBI diharapkan dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia.
Veronica Tan berharap program ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya memberdayakan perempuan dan menciptakan kesetaraan gender di semua sektor, termasuk ekonomi.
Kesimpulan
Pemberdayaan ekonomi perempuan merupakan kunci penting dalam pembangunan Indonesia. Dengan potensi besar yang dimiliki perempuan sebagai pelaku UMKM, dukungan pemerintah dan berbagai pihak sangat krusial. Inisiatif seperti pelatihan dan program RBI menunjukkan komitmen nyata untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi perempuan untuk berkembang dan berkontribusi pada perekonomian nasional. Sinergi dan kolaborasi yang kuat akan menjadi kunci keberhasilan dalam upaya memberdayakan perempuan secara ekonomi.