Wamendagri Apresiasi APEKSI: Fasilitasi Bappeda Bahas Isu Strategis Jelang Orientasi Kepala Daerah
Wakil Menteri Dalam Negeri mengapresiasi APEKSI yang memfasilitasi diskusi para Kepala Bappeda se-Indonesia terkait isu strategis menjelang orientasi kepemimpinan kepala daerah, guna memastikan sinkronisasi program pusat dan daerah.
Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya Sugiarto, memberikan apresiasi tinggi kepada Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) atas fasilitasi yang diberikan dalam pertemuan Forum BAKTI APEKSI. Pertemuan yang digelar di Gedung Sasana Bhakti Praja (SBP), Kantor Pusat Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, Selasa (18/2), ini mempertemukan para Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dari berbagai daerah untuk membahas isu-isu strategis menjelang orientasi kepemimpinan atau retret kepala daerah.
Menampung Aspirasi Daerah
Dalam keterangannya kepada awak media, Wamendagri Bima Arya menjelaskan pentingnya forum ini sebagai wadah menampung aspirasi daerah, khususnya dari para Kepala Bappeda. Pertemuan tersebut memungkinkan pemerintah untuk menyerap berbagai perspektif daerah terkait anggaran sebelum dibahas lebih lanjut dalam orientasi kepala daerah. Hal ini memastikan pendekatan yang tidak hanya top-down, tetapi juga melibatkan dialog dan masukan langsung dari daerah.
“Jadi, retret itu kan kita menginginkan tidak satu arah, tidak dari pusat ke daerah, tidak top-down-lah. Tapi juga ada dialog dari perspektif daerah. Nah, sekarang kita dengar dululah [suara dari daerah], tabung dululah, kisi-kisinya apa,” jelas Bima Arya.
Isu Strategis dan Mandatory Spending
Berbagai isu yang dibahas dalam forum tersebut, termasuk isu krusial mengenai mandatory spending atau pengeluaran pemerintah yang telah diatur dalam Undang-Undang (UU), akan menjadi bahan pertimbangan penting dalam penyusunan materi orientasi kepala daerah. Keterlibatan Bappeda sangat penting karena mereka memiliki pemahaman mendalam tentang aspek teknis dan regulasi, serta mampu mengidentifikasi potensi efisiensi anggaran.
“Saya terima kasih [kepada] Ketua APEKSI Wali Kota Surabaya [yang telah] memfasilitasi ini, mengumpulkan teman-teman Bappeda, karena mereka ini yang tahu teknisnya, regulasinya tahu,” tambah Bima Arya.
Orientasi Kepala Daerah yang Lebih Interaktif
Wamendagri Bima Arya juga menjelaskan bahwa orientasi kepala daerah akan dirancang lebih interaktif, dengan sesi diskusi mendalam dalam ruang kelas. Tujuan utama pembekalan ini adalah untuk menyelaraskan program pusat dan daerah, serta memperkuat pemahaman para kepala daerah terhadap program prioritas nasional.
Dengan melibatkan APEKSI dan APKASI (Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia) dalam proses ini, pemerintah berupaya menciptakan ruang dialog yang efektif. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan keselarasan program antara pemerintah pusat dan daerah.
“Jadi ruang dialog itu ada. Ini kan salah satunya ruang dialog ini. Nanti di retret ada lagi ruang dialog. Nanti ada APEKSI, ada APKASI (Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia), asosiasi-asosiasi. Ini fokusnya pada dialog, supaya nanti bisa paham,” pungkas Bima Arya.
Kesimpulan
Pertemuan Forum BAKTI APEKSI yang memfasilitasi diskusi antar Kepala Bappeda merupakan langkah strategis dalam mempersiapkan orientasi kepemimpinan kepala daerah. Dengan pendekatan yang inklusif dan dialogis, pemerintah berupaya memastikan sinkronisasi program pusat dan daerah, serta optimalisasi anggaran untuk pembangunan nasional.