Wapres Gibran Dorong Sinergi HEBITREN dan Pemerintah untuk Kesejahteraan Pesantren
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menekankan pentingnya sinergi antara Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren (HEBITREN) dan pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan pesantren dan santri di Indonesia.
Jakarta, 29 April 2024 - Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mengadakan audiensi dengan Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren (HEBITREN) di Kantor Wakil Presiden, Jakarta. Pertemuan tersebut menghasilkan penekanan pentingnya sinergi berkelanjutan antara HEBITREN dan pemerintah untuk mewujudkan kesejahteraan pesantren di Indonesia. Audiensi ini dihadiri oleh Ketua Umum HEBITREN, K.H. Hasib Wahab Hasbullah, dan sejumlah pejabat penting lainnya dari HEBITREN serta pihak pemerintahan.
Dalam pertemuan tersebut, Wapres Gibran menyampaikan pesan pentingnya menyelaraskan program-program HEBITREN dengan kebijakan pemerintah. Hal ini bertujuan untuk mengoptimalkan potensi ekonomi pesantren dan berkontribusi pada pembangunan nasional. "Wapres berpesan bagaimana program-program yang disusun (HEBITREN) dapat bersinergi dengan pemerintah," ujar K.H. Hasib Wahab Hasbullah usai pertemuan, sebagaimana keterangan pers yang diterima.
Sinergi ini dianggap krusial untuk memperkuat peran pesantren sebagai pusat pemberdayaan ekonomi umat. Langkah ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto yang fokus pada penguatan kewirausahaan dan industri kreatif untuk pemerataan pembangunan dan peningkatan ekonomi rakyat. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendukung pengembangan ekonomi pesantren dan pemberdayaan santri.
Penguatan Ekonomi Pesantren dan Peran HEBITREN
Wapres Gibran mengapresiasi upaya HEBITREN dalam mempercepat penguatan ekonomi melalui unit-unit usaha di lingkungan pondok pesantren. Inisiatif ini dinilai sangat penting untuk mendorong kemandirian ekonomi pesantren dan memperluas kontribusi santri terhadap pembangunan nasional. HEBITREN, dengan lebih dari 10.000 pesantren sebagai anggota, memiliki potensi besar untuk mendorong perkembangan ekonomi pesantren secara signifikan.
K.H. Hasib Wahab Hasbullah menjelaskan bahwa program akselerasi penguatan ekonomi umat yang dirancang HEBITREN memiliki potensi besar dalam membangun kemandirian ekonomi pesantren. "Sangat besar potensinya jika kita mengembangkan unit-unit usaha pesantren, baik dalam bidang ekonomi maupun bisnis. Nah, kita sudah memiliki wadah untuk itu, yaitu HEBITREN," ujarnya. Hal ini menunjukkan optimisme HEBITREN dalam berkontribusi pada kesejahteraan ekonomi pesantren.
Lebih lanjut, Kiai Hasib menyampaikan bahwa Wapres memberikan perhatian khusus pada implementasi Dana Abadi Pesantren. Wapres menekankan agar dana tersebut diprioritaskan untuk mendukung pendidikan para santri, khususnya melalui beasiswa. "Fokus Pak Wapres tadi, (sebaiknya utamakan) untuk beasiswa santri itu Dana Abadi Pesantren. Sebaiknya (utamakan) untuk beasiswa, beasiswa santri," ungkap Kiai Hasib.
Sinergi sebagai Kunci Kesejahteraan
Pertemuan tersebut menghasilkan kesepahaman akan pentingnya sinergi antara HEBITREN dan pemerintah. Kerjasama ini diharapkan dapat menciptakan program-program yang terintegrasi dan efektif dalam meningkatkan kesejahteraan pesantren dan santri. Dengan dukungan pemerintah dan kerja keras HEBITREN, diharapkan pesantren dapat semakin berperan aktif dalam pembangunan ekonomi nasional.
Keberhasilan sinergi ini akan berdampak positif pada peningkatan kualitas pendidikan santri dan pengembangan ekonomi di lingkungan pesantren. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam memberdayakan masyarakat dan mengurangi kesenjangan ekonomi. Dukungan penuh dari pemerintah terhadap HEBITREN diharapkan dapat mempercepat terwujudnya kesejahteraan pesantren.
Dengan jumlah anggota HEBITREN yang lebih dari 10.000 pesantren, potensi pengembangan ekonomi pesantren sangat besar. Sinergi yang kuat antara HEBITREN dan pemerintah akan menjadi kunci keberhasilan dalam mewujudkan kesejahteraan pesantren dan santri di Indonesia. Program-program yang terintegrasi dan efektif akan menjadi landasan utama dalam mencapai tujuan tersebut.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut Sekretaris Jenderal HEBITREN K.H. Abd. Hamid Wahid, Bendahara Umum H. Sumarna, Ketua I Bidang Organisasi GSCB Reza Fahlipi Bakhtiar, Sekretaris Fatin Fadhillah Hasib, Bendahara Hj. Chairunisah, Kepala Departemen SDI RI Agus Jui Purmawan, serta Kepala Departemen P2TKO Robert Edy Sudarwan.