Waspada! Cuaca Ekstrem Ancam Maluku Utara hingga 20 Mei
BMKG memprakirakan cuaca ekstrem dengan potensi bencana hidrometeorologi akan melanda Maluku Utara hingga 20 Mei 2025, warga diimbau waspada.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sultan Baabullah Ternate mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem yang akan melanda Maluku Utara hingga 20 Mei 2025. Peringatan ini disampaikan menyusul pemantauan BMKG yang menunjukkan adanya belokan dan pertemuan massa udara di sekitar wilayah Maluku Utara, memicu pertumbuhan awan hujan dan potensi bencana hidrometeorologi.
Peringatan ini disampaikan oleh Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Baabullah Ternate, Sakimin, pada Rabu, 14 Mei 2025 di Ternate. Ia menjelaskan bahwa kondisi ini berpotensi menyebabkan hujan dengan intensitas ringan hingga lebat yang terjadi secara fluktuatif sepanjang hari. Masyarakat diimbau untuk waspada terhadap dampak turunannya, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, pohon tumbang, hingga angin kencang.
BMKG telah merilis rincian prakiraan cuaca ekstrem tersebut. Potensi hujan sedang hingga lebat diperkirakan terjadi di beberapa wilayah Maluku Utara, termasuk Pulau Morotai, Halmahera Utara, Halmahera Barat, Halmahera Timur, Halmahera Tengah, Halmahera Selatan, Kota Ternate, Kota Tidore Kepulauan, dan Pulau Taliabu, dengan periode yang berbeda-beda hingga tanggal 20 Mei 2025.
Potensi Bencana Hidrometeorologi di Maluku Utara
BMKG memprediksi potensi hujan sedang hingga lebat akan terjadi di sebagian besar wilayah Maluku Utara antara tanggal 14 hingga 20 Mei 2025. Wilayah yang paling terdampak meliputi Kabupaten Pulau Morotai, Halmahera Utara, Halmahera Barat, Halmahera Timur, Halmahera Tengah, Halmahera Selatan, Kota Ternate, Kota Tidore Kepulauan, Kabupaten Kepulauan Sula, dan Kabupaten Pulau Taliabu. Intensitas hujan yang tinggi berpotensi menyebabkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor.
BMKG mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana ini. Infrastruktur dan sistem pengelolaan sumber daya air perlu diperiksa dan dijaga agar tetap berfungsi optimal. Koordinasi antar instansi juga sangat penting untuk memastikan respon yang cepat dan efektif.
Langkah-langkah mitigasi perlu segera diambil oleh berbagai pihak. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Balai Wilayah Sungai Maluku Utara, dan Direktorat Lalu Lintas Polda Maluku Utara, diminta untuk mengambil langkah-langkah untuk melindungi masyarakat dan arus lalu lintas dari zona rawan bencana. Masyarakat juga didorong untuk meningkatkan kepedulian terhadap kebersihan lingkungan, menjaga saluran air, dan memperkuat gotong royong.
Imbauan Kepada Masyarakat Maluku Utara
Masyarakat Maluku Utara diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi potensi cuaca ekstrem. 'Masyarakat juga diimbau untuk lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan, menjaga saluran air, dan memperkuat gotong royong untuk mengurangi risiko bencana,' ujar Sakimin. Penting untuk selalu mengikuti informasi resmi dan terkini dari Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Baabullah Ternate untuk mendapatkan update terbaru mengenai kondisi cuaca.
Selain itu, masyarakat juga disarankan untuk mempersiapkan diri dengan langkah-langkah antisipasi bencana, seperti menyiapkan jalur evakuasi, memastikan kondisi rumah aman, dan memiliki persediaan makanan dan obat-obatan. Kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat sangat penting untuk meminimalisir dampak negatif dari cuaca ekstrem.
BMKG menekankan pentingnya kerjasama antara pemerintah, instansi terkait, dan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi ini. Dengan kesiapsiagaan dan tindakan preventif yang tepat, dampak negatif dari cuaca ekstrem dapat diminimalisir.
Seluruh pihak diimbau untuk senantiasa memantau informasi resmi dari BMKG dan mengikuti arahan dari instansi terkait untuk memastikan keselamatan dan keamanan.