Waspada DBD dan Rob! Wagub Rano Karno Imbau Warga Jakarta Jaga Kebersihan
Wagub Rano Karno mengingatkan warga Jakarta untuk waspada terhadap Demam Berdarah Dengue (DBD) dan rob yang diprediksi akan terjadi akhir Maret 2025, serta mengimbau peningkatan kebersihan lingkungan.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, menyampaikan imbauan penting kepada seluruh warga Jakarta terkait dua potensi bencana yang mengintai: Demam Berdarah Dengue (DBD) dan rob atau banjir air pasang. Imbauan ini disampaikan di Jakarta pada Jumat, 14 Maret 2025, menyusul data peningkatan kasus DBD dan prediksi rob di akhir Maret.
Rano Karno menekankan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sebagai langkah utama pencegahan DBD. "Mari jaga kebersihan kampung kita. Kalau ada genangan air dikuras, ember-ember berisi air yang tidak terpakai dibuang, jangan dibiarkan ada genangan," katanya dalam keterangan resmi. Ia menambahkan bahwa dengan menjaga kebersihan, penyebaran penyakit DBD dapat dicegah secara efektif.
Imbauan ini didasari data dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta yang menunjukkan adanya 1.416 kasus DBD pada Maret 2025, meskipun angka ini lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu (1.729 kasus). Namun, pihak berwenang tetap waspada mengingat puncak kasus DBD biasanya terjadi pada bulan April, seiring peralihan musim dan peningkatan curah hujan.
Waspada Demam Berdarah Dengue (DBD) di Jakarta
Data Dinas Kesehatan DKI Jakarta menunjukkan tren kasus DBD selama 10 tahun terakhir. Puncak kasus selalu terjadi pada bulan April, yang bertepatan dengan perubahan musim, peningkatan suhu, dan curah hujan yang tinggi. Beberapa kecamatan di Jakarta secara konsisten masuk dalam 10 besar wilayah dengan kasus DBD tertinggi dari tahun 2022 hingga 2025, antara lain Cempaka Putih, Pasar Rebo, Mampang Prapatan, Kelapa Gading, dan Kembangan. Hal ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah daerah untuk meningkatkan upaya pencegahan.
Meskipun jumlah kasus DBD pada Maret 2025 menurun dibandingkan tahun lalu, kewaspadaan tetap diperlukan. Warga diimbau untuk aktif melakukan pembersihan lingkungan sekitar rumah masing-masing. Pemberantasan sarang nyamuk (PSN) secara rutin dan berkala juga sangat dianjurkan untuk mencegah berkembang biaknya nyamuk Aedes Aegypti, penyebab utama DBD.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Kesehatan terus melakukan berbagai upaya untuk mengendalikan penyebaran DBD, termasuk penyuluhan kesehatan masyarakat dan fogging di wilayah-wilayah yang teridentifikasi sebagai daerah rawan. Kerja sama antara pemerintah dan masyarakat sangat penting untuk menekan angka kasus DBD di Jakarta.
Ancaman Banjir Rob di Jakarta Utara
Selain DBD, Rano Karno juga mengingatkan potensi ancaman banjir rob di Jakarta Utara pada akhir Maret 2025. "Kira-kira di akhir Maret akan terjadi rob. Mudah-mudahan Jakarta terhindar dari banjir besar," ujarnya. BPBD DKI Jakarta memprediksi rob akan terjadi pada tanggal 28 dan 29 Maret 2025, dengan potensi dampak yang signifikan di wilayah pesisir utara, seperti Pluit, Muara Angke, Muara Baru, dan Cilincing.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah mengambil langkah antisipasi. Gubernur telah menginstruksikan Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta untuk melakukan mitigasi bencana, termasuk menyiapkan pompa-pompa pengendali banjir. Kesigapan dan kesiapsiagaan menjadi kunci dalam menghadapi potensi bencana rob ini. Warga di wilayah pesisir utara diimbau untuk selalu waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang.
Langkah-langkah mitigasi yang dilakukan oleh pemerintah meliputi penyiapan infrastruktur pengendalian banjir, pembersihan saluran air, dan sosialisasi kepada masyarakat terkait langkah-langkah keselamatan. Kerja sama antara pemerintah dan masyarakat sangat penting untuk meminimalkan dampak negatif dari bencana rob.
Sebagai penutup, kewaspadaan dan kesiapsiagaan menjadi kunci utama dalam menghadapi potensi bencana DBD dan rob di Jakarta. Kebersihan lingkungan merupakan faktor krusial dalam mencegah DBD, sementara kesiapan infrastruktur dan mitigasi bencana menjadi penentu dalam meminimalisir dampak rob. Kerjasama yang solid antara pemerintah dan masyarakat sangat penting untuk menciptakan Jakarta yang aman dan sehat.