Waspada! Kasus Demam Berdarah di Kota Bima Meningkat Drastis
Dinas Kesehatan Kota Bima mengingatkan warga untuk waspada terhadap peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang telah mencapai 92 kasus dengan satu korban jiwa.
Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) tengah menghadapi peningkatan signifikan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Dinas Kesehatan Kota Bima melaporkan sebanyak 92 kasus hingga pertengahan Maret 2024, dengan satu pasien meninggal dunia. Lonjakan ini sangat mengkhawatirkan, mengingat angka kasus DBD di tahun 2023 hanya tercatat sebanyak 30 kasus.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P3PL) Dinas Kesehatan Kota Bima, Fitriani Mahfud, mengungkapkan keprihatinannya terkait peningkatan drastis ini. "Angka ini mengalami lonjakan drastis dibandingkan tahun 2024 yang hanya mencatat 30 kasus sepanjang tahun," ujarnya dalam keterangan pers pada Sabtu lalu. Pihaknya pun langsung mengeluarkan imbauan kepada seluruh masyarakat Kota Bima untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengambil langkah-langkah pencegahan.
"DBD dapat menyebabkan kematian jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat. Tahun ini, jumlah kasus meningkat signifikan, dan kami mengimbau seluruh masyarakat untuk lebih aktif dalam upaya pencegahan," tegas Fitriani. Imbauan ini disampaikan mengingat bahaya yang ditimbulkan oleh penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti ini.
Pentingnya Kewaspadaan dan Pencegahan DBD
Fitriani menjelaskan bahwa DBD merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue. Gejala yang perlu diwaspadai antara lain demam tinggi mendadak tanpa sebab yang jelas, sakit kepala hebat, nyeri di belakang mata, nyeri otot dan sendi, munculnya bintik-bintik merah di kulit, dan pendarahan ringan seperti mimisan atau gusi berdarah. "Jika ada anggota keluarga yang mengalami gejala tersebut, masyarakat diimbau segera membawa pasien ke fasilitas kesehatan terdekat," imbuhnya.
Lebih lanjut, Fitriani menekankan pentingnya peran aktif masyarakat dalam mencegah penyebaran DBD. Keberhasilan dalam menekan angka kasus sangat bergantung pada kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan. "Lebih baik mencegah daripada mengobati. Mari kita bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan agar terhindar dari ancaman DBD," ajaknya.
Dinas Kesehatan Kota Bima berharap dengan adanya peningkatan kasus DBD di awal tahun ini, masyarakat akan lebih proaktif dalam melakukan pencegahan. Langkah-langkah sederhana seperti membersihkan lingkungan sekitar rumah dari genangan air dan menutup tempat penampungan air secara rapat dapat membantu mencegah perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti.
Langkah-langkah Pencegahan Demam Berdarah
- Membersihkan lingkungan sekitar rumah dari genangan air
- Menutup tempat penampungan air secara rapat
- Menggunakan kelambu saat tidur
- Menggunakan obat anti nyamuk
- Segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala DBD
Pencegahan DBD merupakan tanggung jawab bersama. Dengan meningkatkan kewaspadaan dan melakukan langkah-langkah pencegahan secara konsisten, diharapkan angka kasus DBD di Kota Bima dapat ditekan dan mencegah jatuhnya korban jiwa lebih lanjut. Partisipasi aktif masyarakat sangat krusial dalam upaya ini.
Dinas Kesehatan Kota Bima terus berupaya melakukan berbagai langkah untuk mengendalikan penyebaran DBD, termasuk melakukan penyuluhan kesehatan dan fogging di daerah yang terdampak. Namun, upaya tersebut akan lebih efektif jika diimbangi dengan kesadaran dan peran aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan dan menerapkan langkah-langkah pencegahan.