Waspada Panic Buying! Disperindag Dompu Imbau Warga Tenang Jelang Ramadhan
Disperindag Dompu mengimbau masyarakat untuk tidak panic buying menjelang Ramadhan, karena stok kebutuhan pokok aman dan harga relatif terkendali, meskipun ada kenaikan harga cabai rawit.
Dompu, NTB (ANTARA) - Menjelang bulan suci Ramadhan 1446 Hijriah, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB) mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan panic buying atau membeli kebutuhan pokok secara berlebihan. Imbauan ini disampaikan Kepala Disperindag Dompu, Arman, pada Kamis, 13 Maret 2024, sebagai upaya untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan barang di pasaran.
Arman menjelaskan bahwa panic buying dapat memicu kenaikan harga barang kebutuhan pokok secara signifikan. Oleh karena itu, Disperindag Dompu gencar melakukan pemantauan ketersediaan dan perkembangan harga di berbagai titik distribusi, mulai dari gudang distributor, retail modern, hingga pasar tradisional. Pemantauan ini telah dilakukan sejak sebelum Ramadhan dan akan terus berlanjut selama bulan puasa.
Langkah tersebut bertujuan untuk memastikan pasokan barang kebutuhan pokok tetap stabil dan harga tetap terkendali. Kerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan juga dilakukan untuk memantau 12 komoditas pangan strategis. Hasilnya, hingga saat ini ketersediaan komoditas tersebut masih tergolong cukup.
Pemantauan Harga dan Ketersediaan Stok
Meskipun secara umum stok kebutuhan pokok aman, Disperindag Dompu mencatat adanya fluktuasi harga pada beberapa komoditas. Kenaikan harga yang cukup signifikan terjadi pada cabai rawit merah. Harga cabai rawit merah sempat melonjak hingga Rp90.000 per kilogram sejak awal Februari dan mencapai Rp120.000 per kilogram pada minggu pertama Maret. Namun, Arman memastikan harga tersebut masih lebih rendah dibandingkan dengan harga di Kota Mataram dan Kabupaten Sumbawa Barat (KSB).
Selain cabai rawit merah, beberapa komoditas lain juga mengalami kenaikan harga, meskipun tidak signifikan. Disperindag Dompu terus berkoordinasi dengan pelaku usaha, distributor, dan pemangku kepentingan lainnya untuk menjaga stabilitas pasokan dan mencegah lonjakan harga yang lebih drastis. Pada pekan kedua Maret, harga cabai rawit merah dilaporkan mulai menurun menjadi Rp100.000 per kilogram, dan diharapkan akan terus menurun hingga mencapai harga normal.
Arman menambahkan bahwa meskipun terjadi fluktuasi harga, khususnya pada cabai rawit merah, situasi di Dompu masih relatif kondusif. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh rendahnya konsumsi cabai di kalangan masyarakat Dompu.
Imbauan Kepada Masyarakat
Disperindag Dompu kembali menegaskan imbauan kepada masyarakat untuk tidak melakukan panic buying. Dengan tidak melakukan pembelian secara berlebihan, diharapkan distribusi barang tetap lancar dan harga dapat terkendali. Masyarakat diimbau untuk berbelanja sesuai kebutuhan dan tidak terpengaruh oleh isu-isu yang dapat memicu kepanikan.
Pemerintah Kabupaten Dompu berkomitmen untuk terus memantau situasi dan memastikan ketersediaan kebutuhan pokok bagi masyarakat selama bulan Ramadhan. Kerja sama antar instansi terkait akan terus ditingkatkan untuk menjaga stabilitas harga dan mencegah terjadinya kelangkaan barang.
"Kami mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan 'panic buying' agar distribusi dan harga barang tetap terkendali," kata Kepala Disperindag Dompu, Arman.
Dengan adanya langkah-langkah antisipatif ini, diharapkan masyarakat Dompu dapat menjalankan ibadah puasa Ramadhan dengan tenang dan nyaman tanpa khawatir akan kelangkaan atau lonjakan harga barang kebutuhan pokok.