Waspada Rabies! Dinkes Kalbar Laporkan 5 Kematian di 2025, Vaksinasi Hewan Peliharaan Jadi Kunci
Dinas Kesehatan Kalbar mengingatkan masyarakat akan bahaya rabies setelah mencatat 5 kematian akibat gigitan anjing di tahun 2025; vaksinasi hewan peliharaan dan langkah-langkah pencegahan lainnya diimbau.
Kalimantan Barat (Kalbar) tengah menghadapi ancaman serius dari virus rabies. Lima kasus kematian akibat rabies telah tercatat sepanjang tahun 2025 di tiga kabupaten berbeda: tiga kasus di Kabupaten Landak, satu kasus di Kabupaten Ketapang, dan satu kasus di Kabupaten Bengkayang. Korban meninggal dunia setelah terinfeksi virus rabies akibat gigitan anjing. Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Barat, Erna Yulianti, pada Kamis di Pontianak.
Berdasarkan penyelidikan epidemiologi, kelima korban tidak segera melapor ke fasilitas pelayanan kesehatan setelah digigit hewan penular rabies. Keterlambatan penanganan ini menjadi faktor penting yang menyebabkan kematian. Kondisi ini menjadi perhatian serius bagi Dinas Kesehatan Kalbar yang mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan segera melakukan tindakan pencegahan.
Sepanjang tahun 2025, tercatat 1.147 kasus gigitan hewan di Kalbar. Meskipun masih memerlukan uji laboratorium lebih lanjut untuk memastikan adanya penularan rabies pada setiap kasus, data ini menunjukkan tingginya potensi penyebaran virus mematikan ini. Dari total kasus gigitan, 32 persen menimpa anak-anak di bawah usia 10 tahun, menyoroti kerentanan kelompok usia ini.
Pentingnya Vaksinasi Rabies pada Hewan Peliharaan
Dinas Kesehatan Kalbar menekankan pentingnya vaksinasi rabies pada hewan peliharaan, terutama anjing, sebagai langkah utama pencegahan. Vaksinasi rabies dianjurkan diberikan sejak hewan berusia tiga bulan dan diulang setiap tahun. Selain vaksinasi, pemberian tanda kepemilikan pada hewan peliharaan juga diimbau untuk memudahkan identifikasi dan pelacakan jika terjadi kasus gigitan.
"Vaksin rabies sebaiknya diberikan sejak hewan berusia tiga bulan dan diulang setiap satu tahun sekali," tutur Erna Yulianti. Hal ini bertujuan untuk melindungi hewan peliharaan dan mencegah penularan rabies kepada manusia.
Langkah lain yang tidak kalah penting adalah memberikan tanda kepemilikan pada hewan peliharaan. Dengan demikian, hewan peliharaan mudah dikenali oleh lingkungan sekitar dan memudahkan pelacakan jika terjadi kasus gigitan.
Pemberian tanda kepemilikan ini juga membantu dalam melacak asal usul hewan yang menggigit jika terjadi kasus rabies, sehingga memudahkan proses penyelidikan epidemiologi.
Langkah-langkah Pencegahan dan Penanganan Gigitan Hewan
Jika terjadi gigitan hewan yang dicurigai membawa virus rabies, Dinas Kesehatan Kalbar menganjurkan masyarakat untuk mengikuti tiga langkah utama: pertama, cuci luka selama 15 menit dengan sabun di bawah air mengalir; kedua, segera laporkan ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan Vaksin Anti Rabies (VAR) atau Serum Anti Rabies (SAR) sesuai indikasi; dan ketiga, amankan hewan yang menggigit dan laporkan ke petugas kesehatan hewan atau dinas terkait agar dilakukan observasi.
Ketiga langkah ini sangat krusial untuk mencegah penyebaran rabies dan meningkatkan peluang kesembuhan bagi korban gigitan. Penanganan yang cepat dan tepat sangat menentukan dalam mencegah kematian akibat rabies.
Langkah-langkah ini merupakan prosedur standar yang harus dipatuhi untuk meminimalisir risiko penularan rabies. Kecepatan dalam bertindak sangat penting dalam kasus gigitan hewan yang dicurigai rabies.
Upaya Pemerintah dalam Mengendalikan Rabies
Dinas Kesehatan Kalbar terus berupaya mengendalikan rabies melalui berbagai langkah strategis, termasuk menggencarkan vaksinasi rabies pada hewan bekerja sama dengan Dinas Peternakan setempat. Distribusi VAR dan SAR ke kabupaten/kota yang membutuhkan juga dilakukan, serta sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat secara intensif.
Setiap kabupaten/kota telah mendapatkan alokasi dana operasional untuk mendukung kegiatan penyuluhan dan vaksinasi rabies. Dengan langkah-langkah komprehensif ini, diharapkan angka penularan rabies dapat ditekan dan kesadaran masyarakat dalam melaporkan kasus gigitan hewan semakin meningkat.
Pemerintah daerah berkomitmen untuk meningkatkan upaya pencegahan dan pengendalian rabies di Kalbar. Kerja sama antara masyarakat dan pemerintah sangat penting untuk mencapai keberhasilan dalam menekan angka kasus rabies.
Dengan meningkatkan kesadaran masyarakat dan melakukan langkah-langkah pencegahan yang tepat, diharapkan angka kematian akibat rabies di Kalbar dapat ditekan seminimal mungkin. Vaksinasi hewan peliharaan dan penanganan gigitan hewan yang cepat dan tepat merupakan kunci utama dalam mencegah penyebaran virus rabies.