Kemenekraf Prioritaskan Anggaran untuk Ekonomi Kreatif Daerah Pasca Efisiensi
Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) memprioritaskan anggaran pasca efisiensi untuk pengembangan ekonomi kreatif daerah melalui kolaborasi lintas sektor dan peningkatan SDM.
Jakarta, 19 Februari 2024 - Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, mengumumkan strategi baru Kemenekraf pasca efisiensi anggaran. Fokus utama kini diarahkan pada peningkatan ekonomi kreatif (ekraf) di daerah melalui kolaborasi intensif dengan berbagai pihak. Langkah ini diambil setelah Kemenekraf menerima anggaran sebesar Rp180 miliar dari pagu awal Rp279 miliar.
Dalam acara pelantikan dan pengambilan sumpah pejabat pimpinan tinggi madya Kemenekraf di Gedung Film Pesona Indonesia, Jakarta, Rabu lalu, Riefky menekankan pentingnya kolaborasi antar sektor. Ia menginstruksikan jajarannya untuk menjalin kerja sama lintas kementerian dan lembaga untuk memastikan efektivitas program pengembangan ekraf. Setelah pelantikan kepala daerah, Kemenekraf akan berkoordinasi langsung untuk mendukung para pegiat ekonomi kreatif di seluruh Indonesia.
Efisiensi anggaran mengharuskan Kemenekraf untuk berpikir strategis dan kolaboratif. Kolaborasi menjadi kunci utama dalam menjalankan program pengembangan ekonomi kreatif. Salah satu contoh kolaborasi yang akan dilakukan adalah dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) untuk pembentukan Dinas Ekonomi Kreatif di daerah. Hal ini diharapkan dapat memperkuat ekosistem ekraf di tingkat lokal dan mendorong pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan.
Penguatan Ekosistem Ekonomi Kreatif Daerah
Kemenekraf menyadari pentingnya peran kepala daerah dalam pengembangan ekonomi kreatif. Oleh karena itu, Kemenekraf akan memberikan pembekalan kepada kepala daerah terpilih mengenai pentingnya pengembangan ekonomi kreatif daerah sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi nasional. Pembekalan ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan komitmen kepala daerah dalam mendukung sektor ekraf.
Selain itu, Kemenekraf juga akan berkolaborasi dengan berbagai perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta, untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) di sektor ekonomi kreatif. Kerja sama dengan Universitas Indonesia telah terjalin, dan Kemenekraf sedang berupaya membentuk forum khusus yang melibatkan perguruan tinggi yang memiliki jurusan ekonomi kreatif.
Kolaborasi juga akan dilakukan dengan kementerian lain, seperti Kementerian Perdagangan, Kementerian Koperasi dan UKM, dan Kementerian BUMN, untuk mendorong pengembangan sektor kuliner lokal ke pasar global. Kemenekraf juga bekerja sama dengan InJourney, Garuda Indonesia, dan PT KAI untuk pengembangan kekayaan intelektual (IP) lokal.
Prioritas Anggaran dan Kolaborasi
Prioritas penggunaan anggaran Kemenekraf difokuskan pada pemenuhan kebutuhan dasar karyawan, operasional kementerian, dan program-program unggulan. Anggaran yang tersedia akan dialokasikan untuk gaji, tunjangan kinerja karyawan selama satu tahun, serta operasional kementerian. Program-program kementerian juga akan tetap berjalan sesuai rencana.
Meskipun telah melakukan efisiensi, Kemenekraf tetap mengajukan penambahan anggaran, mengikuti langkah beberapa kementerian lain. Hal ini menunjukkan komitmen Kemenekraf untuk terus mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif di Indonesia. Kolaborasi dan efisiensi menjadi strategi utama dalam menghadapi tantangan anggaran yang terbatas.
Dengan strategi kolaborasi yang kuat dan fokus pada pengembangan ekonomi kreatif daerah, Kemenekraf optimis dapat berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Peningkatan SDM dan pengembangan sektor kuliner lokal menjadi langkah strategis dalam mencapai tujuan tersebut.