Kemenpar Perkuat Koordinasi Antisipasi Banjir Lebaran di Destinasi Wisata
Kementerian Pariwisata memperkuat koordinasi dengan BNPB, BMKG, dan Basarnas untuk mengantisipasi potensi banjir di destinasi wisata selama libur Lebaran dan memberikan imbauan keselamatan kepada wisatawan.
Kementerian Pariwisata (Kemenpar) gencar mempersiapkan langkah antisipasi potensi bencana banjir di berbagai destinasi wisata Indonesia selama libur Lebaran. Hal ini dilakukan mengingat meningkatnya risiko bencana hidrometeorologi akhir-akhir ini, seperti banjir yang melanda Jabodetabek. Upaya ini melibatkan koordinasi intensif dengan sejumlah lembaga terkait untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan wisatawan.
Deputi Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenpar, Hariyanto, menyatakan keseriusan Kemenpar dalam menangani potensi bencana, khususnya banjir. "Kementerian Pariwisata sangat serius dalam menangani potensi bencana, termasuk banjir, di destinasi wisata, terutama menjelang libur Lebaran. Kami menyadari bahwa tren kebencanaan, seperti banjir yang akhir-akhir ini terjadi di area Jabodetabek, dapat berpotensi terjadi di daerah destinasi lainnya," ujar Hariyanto.
Koordinasi yang terintegrasi dan efektif menjadi kunci utama dalam strategi mitigasi bencana ini. Kemenpar bekerja sama erat dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), serta Badan SAR Nasional (Basarnas) untuk memastikan kesiapsiagaan menghadapi berbagai kemungkinan skenario bencana.
Koordinasi dengan Lembaga Terkait
Kolaborasi dengan BNPB difokuskan pada integrasi sistem penanggulangan bencana nasional. Kerja sama ini juga mendorong partisipasi aktif pelaku industri pariwisata dalam meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana. Informasi mitigasi bencana, termasuk penanganan banjir, disebarluaskan kepada masyarakat melalui aplikasi Inarisk Personal dari BNPB yang dapat diunduh melalui Play Store dan App Store.
Sementara itu, kerja sama dengan BMKG difokuskan pada pemantauan cuaca di destinasi wisata. Informasi prakiraan cuaca dapat diakses melalui aplikasi InfoBMKG dan akun resmi @infoBMKG. BMKG juga menyediakan prakiraan cuaca khusus destinasi wisata melalui situs resminya: https://web-meteo.bmkg.go.id/id/prakiraan/cuaca-wisata/prakiraan-cuaca-prioritas.
Dengan Basarnas, Kemenpar berkolaborasi untuk layanan pencarian dan pertolongan. Aplikasi Panic Button terhubung dengan Quick Response (QR) SAR Basarnas (https://qrsar.basarnas.go.id/) untuk pelaporan berbagai bencana, termasuk banjir. "Aplikasi itu dapat melaporkan berbagai bencana termasuk bencana banjir," jelas Hariyanto.
Imbauan dan Antisipasi untuk Wisatawan
Menjelang libur Lebaran, Kemenpar memberikan imbauan khusus kepada wisatawan, terutama yang berencana mengunjungi daerah rawan bencana hidrometeorologi. Berdasarkan data Prospek Cuaca Mingguan BMKG periode 4-10 Maret 2025, beberapa daerah berpotensi mengalami hujan lebat, antara lain Sumatera Selatan, Jawa Tengah, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan.
Kemenpar mengimbau wisatawan untuk selalu mengecek prakiraan cuaca melalui kanal resmi seperti InfoBMKG sebelum melakukan perjalanan wisata. Destinasi wisata alam dan outdoor, khususnya yang berada di sekitar sungai, pantai, dan pegunungan, diimbau untuk memberikan informasi terkini kepada wisatawan dan menghentikan aktivitas wisata jika dinilai tidak aman.
Koordinasi yang kuat antara Kemenpar dan lembaga terkait menjadi kunci utama dalam upaya meminimalisir risiko bencana dan memastikan keselamatan wisatawan selama libur Lebaran. Dengan langkah-langkah antisipasi yang proaktif, diharapkan liburan Lebaran dapat berjalan lancar dan aman bagi seluruh masyarakat Indonesia.