Le Minerale dan Desainer Lokal Luncurkan Koleksi Fashion Ramah Lingkungan dari Botol Bekas
Le Minerale berkolaborasi dengan Pijak Bumi dan Kivee menciptakan koleksi busana berbahan botol plastik daur ulang, mendorong ekonomi sirkular dan kesadaran lingkungan.
Le Minerale, bekerja sama dengan Gerakan Ekonomi Sirkular Nasional (GESN), telah meluncurkan koleksi busana inovatif yang terbuat dari botol plastik PET bekas. Kolaborasi ini melibatkan dua merek fesyen lokal ternama, Pijak Bumi dan Kivee, yang mengubah limbah menjadi produk fashion stylish dan berkelanjutan.
Inisiatif ini dilatarbelakangi oleh komitmen Le Minerale terhadap Peraturan Menteri LHK No. 75 Tahun 2019, yang bertujuan mengurangi sampah nasional hingga 30 persen pada tahun 2029. Kolaborasi ini bukan hanya sekadar tren fesyen, tetapi juga bentuk nyata kepedulian terhadap lingkungan. Le Minerale mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam pengelolaan sampah, dimulai dari memilah sampah plastik agar dapat didaur ulang dan dimanfaatkan kembali.
Sustainability Manager Le Minerale, Irene Atmadja, menjelaskan bahwa program ini bertujuan untuk menunjukkan nilai tinggi dari plastik PET daur ulang (rPET), yang dapat digunakan dalam industri fesyen sebagai alternatif bahan polyester. Ia menekankan pentingnya kesadaran masyarakat akan siklus hidup produk yang dikonsumsi dan bagaimana pengelolaan sampah yang tepat dapat memberikan manfaat ekonomi dan lingkungan.
Koleksi Ramah Lingkungan dari Pijak Bumi dan Kivee
Kolaborasi Le Minerale dengan Kivee menghasilkan koleksi eksklusif dan terbatas berupa kemeja lengan pendek, kemeja lengan panjang, dan celana pendek. Bahan yang digunakan adalah campuran Tencel dan PET daur ulang. Chief of Operations Kivee, Helen Bellina, menyatakan bahwa fesyen bukan hanya soal gaya, tetapi juga nilai dan dampaknya terhadap lingkungan. Koleksi ini juga melibatkan pengrajin wanita di Sumba untuk pembuatan sulamannya, menciptakan nilai tambah bagi komunitas lokal.
Creative Director Kivee, Holy Veronica, mengungkapkan bahwa kolaborasi ini mewujudkan impian Kivee untuk meluncurkan koleksi daur ulang. Ia menekankan komitmen Kivee terhadap keberlanjutan dan kepedulian terhadap lingkungan. Kolaborasi ini membuktikan bahwa gaya dan kepedulian lingkungan dapat berjalan beriringan.
Sementara itu, Pijak Bumi turut berpartisipasi dengan menghadirkan sepatu kets yang terbuat dari kain PET daur ulang 100 persen pada bagian luarnya. Co-Founder Pijak Bumi, Vania Audrey, menyampaikan antusiasme atas kolaborasi ini, berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan potensi bahan daur ulang dalam menciptakan produk kreatif dan nyaman untuk digunakan sehari-hari.
Langkah Nyata Menuju Ekonomi Sirkular
Program kolaborasi ini merupakan langkah nyata Le Minerale dalam menangani dan mengelola sampah plastik kemasan pasca konsumsi. Le Minerale berharap dapat mendorong ekonomi sirkular di Indonesia dengan mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan berperan aktif dalam pengelolaan sampah. Inisiatif ini menunjukkan bahwa kepedulian terhadap lingkungan dapat diwujudkan melalui berbagai cara, termasuk berkolaborasi dengan merek fesyen lokal untuk menciptakan produk yang berkelanjutan dan stylish.
Dengan menggabungkan inovasi, desain, dan kepedulian lingkungan, Le Minerale, Pijak Bumi, dan Kivee telah menciptakan contoh nyata bagaimana limbah dapat diubah menjadi sesuatu yang bernilai dan bermanfaat. Kolaborasi ini diharapkan dapat menginspirasi merek lain untuk turut serta dalam menciptakan ekonomi sirkular dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Proses daur ulang botol PET yang digunakan dalam koleksi ini melibatkan beberapa tahapan, mulai dari pengumpulan, pencucian, hingga pengolahan menjadi serat yang dapat digunakan sebagai bahan baku kain. Proses ini membutuhkan teknologi dan keahlian khusus untuk memastikan kualitas dan keamanan produk akhir.