Pameran 'SUNTING': Menbud Apresiasi Perjuangan Perempuan Indonesia
Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon membuka pameran 'SUNTING: Jejak Perempuan Indonesia Penggerak Perubahan' di Museum Nasional, memperingati Hari Kartini dan mengapresiasi perjuangan perempuan dalam sejarah Indonesia.
Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon secara resmi membuka pameran bertajuk "SUNTING: Jejak Perempuan Indonesia Penggerak Perubahan" di Museum Nasional Indonesia pada Senin, 21 April 2024. Pembukaan pameran ini bertepatan dengan peringatan Hari Kartini, sebuah momentum yang dimaknai Menbud tidak hanya sebagai perayaan perjuangan perempuan, tetapi juga sebagai perayaan perjuangan bangsa Indonesia.
Dalam sambutannya, Menbud Fadli Zon menekankan peran penting perempuan Indonesia sepanjang sejarah. "Kemajuan keadilan, pendidikan yang setara. Dan tentu saja mewujudkan keadilan yang luar biasa, dan sejak dulu kala perempuan Nusantara bukan pelengkap, tapi penggerak utama perubahan," tegas Menbud Fadli Zon. Pameran ini, menurutnya, merupakan wujud apresiasi atas kontribusi besar perempuan dalam membentuk Indonesia.
Pameran "SUNTING" terinspirasi dari sejarah literasi perempuan Indonesia, khususnya Sunting Melayu, surat kabar perempuan pertama yang diterbitkan oleh Rohana Kudus pada tahun 1912. Rohana Kudus sendiri merupakan seorang wartawan dan pemimpin redaksi perempuan pertama di Indonesia. Pameran ini diharapkan dapat menjadi sarana edukasi dan refleksi atas peran perempuan dalam perjalanan panjang sejarah bangsa.
Menelusuri Jejak Perempuan Penggerak Perubahan
Pameran "SUNTING" menyajikan berbagai dokumen dan arsip bersejarah, karya seni instalasi, serta video wawancara. Tujuannya bukan hanya untuk mengenalkan kembali narasi sejarah perjuangan perempuan, tetapi juga untuk membuka ruang diskusi dan refleksi kritis. Menbud Fadli Zon berharap pameran ini dapat menginspirasi generasi muda untuk meneruskan perjuangan para perempuan pendahulu.
Melalui berbagai artefak dan media yang dipamerkan, pengunjung dapat memahami bagaimana perempuan Indonesia telah berkontribusi dalam berbagai bidang, mulai dari politik dan sosial hingga budaya dan seni. Pameran ini juga menyoroti tantangan dan perjuangan yang dihadapi perempuan dalam memperjuangkan hak-hak mereka dan mewujudkan kesetaraan gender.
"Seperti sunting yang memperindah dan menata rambut, perempuan Indonesia telah memperindah dan menata perjalanan sejarah bangsa ini dengan kecerdasan, keteguhan, dan keberaniannya telah memperkokoh tantangan nilai sosial, memperjuangkan hak-hak kemanusiaan, dan menggerakkan bangsa menuju perubahan yang berkeadilan," ungkap Menbud Fadli Zon. Ungkapan ini merepresentasikan semangat dan dedikasi perempuan Indonesia dalam membangun bangsa.
Pameran 'SUNTING' dan Indonesia Emas 2045
Menbud Fadli Zon juga mengaitkan pameran "SUNTING" dengan visi Indonesia Emas 2045. Ia melihat bahwa penguatan peran perempuan merupakan pilar penting dalam mewujudkan kesejahteraan dan kemajuan bangsa. Pameran ini diharapkan dapat memperkuat kesadaran kolektif tentang pentingnya kesetaraan, keberagaman, dan keadilan bagi perempuan.
Lebih lanjut, Menbud berharap pameran ini dapat memberdayakan perempuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Ia juga menekankan pentingnya meneruskan semangat perjuangan para tokoh perempuan Indonesia yang telah memberikan kontribusi besar bagi bangsa.
Dengan menampilkan berbagai bukti sejarah dan karya seni, pameran ini bertujuan untuk menginspirasi dan mendorong perempuan Indonesia untuk terus berkontribusi dalam pembangunan bangsa. Pameran ini juga mengajak masyarakat untuk lebih menghargai dan memahami peran penting perempuan dalam perjalanan sejarah Indonesia.
"Semoga semangat perjuangan yang diwariskan para tokoh perempuan bangsa yang begitu banyak dan mempunyai jejak yang panjang dalam sejarah bangsa. Mudah-mudahan perempuan Indonesia perannya akan semakin menyala sebagai sumber inspirasi menuntun langkah kita bersama menghadapi tantangan zaman," tutup Menbud Fadli Zon.
Pameran 'SUNTING' diharapkan dapat menjadi wahana edukasi dan inspirasi bagi seluruh lapisan masyarakat, khususnya generasi muda, untuk terus menghargai dan meneruskan perjuangan perempuan Indonesia dalam mewujudkan cita-cita bangsa.