Paparan Gawai Hambat Hormon Tidur Anak: Dokter Sarankan Batasi Penggunaan Sebelum Tidur
Dokter spesialis anak, dr. Yuni Astria, SpA, mengungkapkan paparan gawai menghambat produksi hormon melatonin, hormon tidur pada anak, sehingga dapat mengganggu kualitas tidur dan tumbuh kembang mereka.
Jakarta, 15 Mei 2024 - Penggunaan gawai sebelum tidur dapat mengganggu kualitas tidur anak, bahkan menghambat pertumbuhan dan perkembangan mereka. Hal ini disampaikan oleh dr. Yuni Astria, SpA, dokter spesialis anak lulusan Universitas Indonesia, dalam acara 'Tidur Nyenyak Anak Hebat' di Jakarta. Beliau menjelaskan bahwa paparan sinar biru dari gawai menghambat produksi hormon melatonin, hormon yang mengatur siklus tidur.
Menurut dr. Yuni, "Studinya ini sudah ada di Indonesia bahkan, jadi kalau gawai itu kita berikan sebelum tidur jangan berharap anak akan tidur, jangan berharap juga dia akan mengantuk." Beliau menekankan pentingnya membatasi penggunaan gawai sebelum waktu tidur anak untuk memastikan produksi hormon melatonin berjalan optimal.
Penjelasan lebih lanjut diberikan mengenai dampak buruk kurang tidur pada anak. Kurang tidur dapat mengganggu fungsi kognitif, menurunkan efisiensi pembelajaran, dan menghambat pertumbuhan fisik anak. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memperhatikan kualitas tidur anak.
Pengaruh Gawai terhadap Hormon Melatonin
dr. Yuni Astria menjelaskan bahwa melatonin merupakan hormon yang berperan penting dalam membuat seseorang merasa mengantuk dan akhirnya tertidur. Paparan sinar biru dari gawai dan lampu menghambat produksi hormon ini. "Kalau dengan gawai itu akan dihambat produksinya, karena ada yang namanya sinar biru itu termasuk juga lampu," jelasnya.
Oleh karena itu, ia menyarankan orang tua untuk membatasi penggunaan gawai oleh anak sebelum tidur. Selain itu, menciptakan suasana kamar yang gelap atau redup juga penting untuk membantu produksi melatonin. "Lampu harus dimatikan sebaiknya ya atau redup deh minimal. Karena dengan cahaya lampu itu hormon melatonin akan lebih susah untuk keluar," ujarnya.
Stimulasi berlebihan sebelum tidur juga perlu dihindari. Aktivitas yang terlalu merangsang dapat membuat anak kembali aktif dan sulit tidur. Konsistensi jadwal tidur dan bangun juga sangat penting untuk menciptakan siklus tidur yang teratur dan nyaman bagi anak.
Tips Memastikan Anak Tidur Nyenyak
Untuk memastikan anak mendapatkan tidur yang cukup dan berkualitas, dr. Yuni memberikan beberapa saran. Pertama, batasi penggunaan gawai sebelum tidur. Kedua, ciptakan suasana kamar yang gelap dan tenang. Ketiga, hindari stimulasi berlebihan sebelum tidur. Keempat, dan yang terpenting, jaga konsistensi jadwal tidur dan bangun anak.
"Jadi itu konsistensi, apa yang harus kita konsistensikan jadwal bangun dan juga jadwal tidur kalau bisa jangan terlalu melenceng setiap harinya bahkan termasuk di akhir pekan karena anak itu perlu sesuatu yang predictable dan juga konsistensi," jelasnya. Konsistensi ini akan membantu anak membangun ritme sirkadian yang sehat.
Selain itu, orang tua juga perlu memperhatikan nutrisi, stimulasi, dan imunisasi anak. Tidur yang cukup merupakan salah satu faktor penting dalam tumbuh kembang anak yang optimal. Tidur membantu mengonsolidasi memori, meningkatkan daya imun, dan memperbaiki sel-sel tubuh.
Dampak Buruk Gangguan Tidur pada Anak
Gangguan tidur pada anak dapat berdampak serius pada perkembangan mereka. "Kalau tidur itu terganggu menjadi berbahaya karena fungsi kognitif juga bisa terganggu akhirnya efisiensi kemampuan pembelajaran juga bisa terganggu termasuk juga pertumbuhannya," ungkap dr. Yuni. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memperhatikan kualitas tidur anak dan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk tidur nyenyak.
Kesimpulannya, membatasi paparan gawai sebelum tidur, menciptakan lingkungan tidur yang nyaman, dan menjaga konsistensi jadwal tidur sangat penting untuk mendukung kesehatan dan perkembangan anak. Tidur yang cukup dan berkualitas merupakan investasi jangka panjang untuk masa depan anak yang lebih cerah.