Program Makan Bergizi Gratis Kemendukbangga-BGN untuk Ibu Hamil dan Balita
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemendukbangga) dan Badan Gizi Nasional (BGN) berkolaborasi menghadirkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan balita di Kota Bogor, Jawa Barat, untuk mengatasi kekur

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemendukbangga) bersama Badan Gizi Nasional (BGN) meluncurkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Program ini diresmikan di Kota Bogor, Jawa Barat, pada Senin, 20 Januari 2024.
Kerja Sama Kemendukbangga dan BGN
Kemendukbangga dan BGN menjalin kerja sama untuk mendukung penuh program MBG. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak/Kepala BKKBN, Wihaji, dan Kepala BGN, Dadan Hindayana, secara langsung meninjau penyaluran makanan bergizi di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Tanah Sareal dan Posyandu Kenari, Kelurahan Kedungbadak, Kota Bogor. Kerja sama ini nantinya akan dituangkan dalam perjanjian kerja sama (PKS).
Penerima Manfaat MBG
Program MBG di Posyandu Kenari menjangkau 14 ibu hamil, 89 ibu menyusui, dan 231 balita. Wihaji menekankan pentingnya program ini, yang memastikan akses nutrisi baik tidak hanya bagi anak sekolah, tetapi juga bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Hal ini merupakan bagian dari program prioritas pemerintah.
Tantangan Penyaluran MBG di Posyandu
Penyaluran MBG di posyandu memiliki tantangan tersendiri dibandingkan di sekolah. Jika di sekolah pemberian MBG relatif mudah karena jadwal yang teratur, di posyandu lebih kompleks karena pertemuan bulanan. Untuk mengatasi hal ini, MBG di posyandu diberikan setiap hari. Kemendukbangga berkolaborasi dengan BGN dalam penyediaan menu, sementara pendataan dan distribusi dilakukan oleh Kemendukbangga.
Peran BGN dalam MBG
Kepala BGN, Dadan Hindayana, menjelaskan bahwa program MBG di posyandu juga berfungsi sebagai edukasi gizi bagi keluarga. Meskipun stok gizi nasional memadai, edukasi tentang pemenuhan gizi keluarga masih perlu ditingkatkan. BGN memanfaatkan infrastruktur yang sudah ada, seperti posyandu, bidan desa, dan puskesmas, untuk mendistribusikan makanan bergizi.
Kesimpulan
Program MBG dari Kemendukbangga dan BGN merupakan langkah penting dalam meningkatkan gizi ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Kerja sama antar lembaga dan pemanfaatan infrastruktur yang ada menjadi kunci keberhasilan program ini. Semoga program ini dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.