Mendukbangga Pantau Distribusi MBG untuk Ibu Hamil dan Menyusui di Tangerang
Menteri Wihaji pantau langsung pendistribusian Makanan Bergizi Gratis (MBG) kepada ibu hamil dan menyusui di Tangerang, Banten, memastikan program berjalan sesuai rencana dan menargetkan 10 persen penerima manfaat di setiap daerah.

Tangerang, 5 Mei 2024 - Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala BKKBN, H.E. Wihaji, melakukan pemantauan langsung pendistribusian Makanan Bergizi Gratis (MBG) kepada ibu hamil dan menyusui di Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten. Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan program pemerintah berjalan efektif dan menjangkau sasaran yang tepat. Pemantauan dilakukan pada Senin, 5 Mei 2024, dan melibatkan berbagai pihak, termasuk Bupati Tangerang dan Ketua PKK Provinsi Banten.
Dalam kunjungannya, Menteri Wihaji menekankan pentingnya memastikan menu MBG sesuai standar gizi. "Hari ini kita ingin lihat distribusi MBG kepada ibu hamil, ibu menyusui dan anak non-pendidikan anak usia dini (PAUD) sesuai arahan Presiden," ujar Menteri Wihaji di Tigaraksa. Ia juga memastikan perbedaan menu MBG antara ibu hamil/menyusui dengan pelajar, memperhatikan kandungan protein dan karbohidrat yang dibutuhkan.
Pemantauan dilakukan di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Tigaraksa dan dilanjutkan dengan kunjungan langsung ke rumah penerima manfaat di Kampung Tegal Baju menggunakan sepeda motor. Hal ini dilakukan untuk mensimulasikan proses pendistribusian MBG oleh kader kesehatan ke rumah-rumah ibu hamil dan menyusui, mengingat tidak memungkinkan mengumpulkan mereka di satu lokasi.
Distribusi MBG: Uji Coba dan Evaluasi
Menteri Wihaji menjelaskan bahwa program MBG saat ini masih dalam tahap uji coba di seluruh provinsi di Indonesia. "Kita targetkan 10 persen dari data penerima di setiap daerah sudah mendapatkan uji coba MBG ini. Nantinya kita bisa evaluasi kekurangannya apa," jelasnya. Uji coba ini bertujuan untuk mengumpulkan data dan masukan guna menyempurnakan program MBG agar lebih efektif dan efisien.
Proses pendistribusian MBG melibatkan kader kesehatan yang berperan penting dalam menjangkau ibu hamil dan menyusui di berbagai wilayah. Sistem distribusi yang efisien dan efektif menjadi kunci keberhasilan program ini. Evaluasi berkala akan dilakukan untuk memastikan program tetap relevan dan mampu memenuhi kebutuhan gizi ibu dan anak.
Pemerintah berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas dan cakupan program MBG. Data dan evaluasi yang diperoleh dari uji coba ini akan digunakan untuk memperbaiki strategi distribusi dan menu MBG agar lebih optimal.
Testimoni Penerima Manfaat
Sri Astuti, salah satu penerima manfaat MBG, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas bantuan makanan bergizi tersebut. "Pertama saat saya hamil pekan lalu, dan sekarang saat menyusui. Ada bantuan juga dari provinsi," ujar Sri sambil menggendong bayinya. Testimoni ini menunjukkan dampak positif program MBG bagi kesehatan ibu dan anak.
Program MBG diharapkan mampu mengurangi angka kekurangan gizi pada ibu hamil dan menyusui, serta meningkatkan kesehatan ibu dan anak di Indonesia. Dengan pemantauan dan evaluasi yang berkelanjutan, diharapkan program ini dapat berjalan optimal dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat.
Keberhasilan program MBG tidak hanya bergantung pada ketersediaan makanan bergizi, tetapi juga pada sistem distribusi yang efektif dan partisipasi aktif kader kesehatan dalam menjangkau ibu hamil dan menyusui di daerah terpencil sekalipun.
Kesimpulan
Pemantauan langsung oleh Menteri Wihaji terhadap distribusi MBG di Tangerang menandai komitmen pemerintah dalam memastikan program ini berjalan efektif dan menjangkau seluruh sasaran. Uji coba yang dilakukan di seluruh provinsi akan menjadi dasar evaluasi dan perbaikan program ke depannya, demi memastikan kesehatan ibu dan anak Indonesia.