6.000 Kader Pantau Distribusi MBG untuk Ibu Hamil di Seluruh Indonesia
Menteri Mendukbangga menginstruksikan 6.000 kader untuk mengawasi pendistribusian Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi ibu hamil dan menyusui guna mencegah stunting.

Tangerang, 5 Mei 2024 - Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga), Bapak Wihaji, memberikan instruksi penting kepada 6.000 kader pendamping keluarga (TPK) di seluruh Indonesia. Instruksi tersebut menekankan pengawasan ketat terhadap distribusi Makan Bergizi Gratis (MBG) kepada ibu hamil, menyusui, dan anak non-PAUD. Pengawasan ini bertujuan untuk memastikan program pemerintah tersebut tepat sasaran dan efektif dalam mengatasi masalah stunting.
Dalam kunjungannya ke Tigaraksa, Tangerang, Senin lalu, Menteri Wihaji menegaskan pentingnya pemantauan rutin, bukan hanya saat seremonial. "Jangan saat seremonial saja dipantau. Lakukan pemantauan rutin. Saya akan cek secara acak di setiap provinsi," tegas Menteri Wihaji. Pernyataan tersebut menunjukkan komitmen pemerintah untuk memastikan program MBG berjalan efektif dan mencapai tujuan utamanya.
Program MBG merupakan program strategis pemerintah yang diinisiasi Presiden Prabowo. Program ini diyakini sebagai solusi utama dalam upaya penanggulangan stunting di Indonesia. Oleh karena itu, pengawasan dan pendistribusian yang tepat sasaran menjadi kunci keberhasilan program ini. Peran TPK sebagai garda terdepan dalam program ini sangat krusial.
Pemantauan Rutin dan Pendistribusian Tepat Sasaran
Menteri Wihaji menekankan pentingnya sistem distribusi dan ketepatan sasaran MBG. Pendataan yang cermat dan akurat menjadi hal yang sangat penting untuk memastikan bantuan tersebut sampai kepada mereka yang membutuhkan. Tidak hanya itu, beliau juga mengingatkan pentingnya memastikan bahwa MBG dikonsumsi oleh ibu hamil dan menyusui, bukan orang lain. "Jangan sampai makanan diberikan, tetapi yang makan bukan ibu hamil maupun menyusui. Inilah tugas kader yang penting, melakukan pemantauan," ujarnya.
Mendukbangga, sebagai koordinator program ini, terus berkoordinasi dengan Badan Gizi Nasional (BGN) dan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk memastikan distribusi MBG tepat sasaran. Koordinasi ini bertujuan untuk meminimalisir kesalahan dan memastikan efektivitas program. "Kita juga pastikan makanan yang diberikan kepada ibu hamil dan menyusui berbeda. Oleh karena itu, jangan sampai ada kesalahan dan kita buat pemantauan," kata Menteri Wihaji.
Pemerintah juga memastikan kualitas dan jenis makanan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan gizi ibu hamil dan menyusui. Hal ini dilakukan untuk memastikan program MBG memberikan dampak positif bagi kesehatan ibu dan anak.
Dukungan Pemerintah Daerah
Bupati Tangerang, Rudy Maesyal Rasyid, menyatakan dukungan penuh terhadap program MBG dan telah menginstruksikan jajaran terkait untuk mendata penerima manfaat program ini secara akurat. "Kita mendukung dan memastikan program ini terlaksana dengan baik. Dari tiga ribuan penerima manfaat, sekitar sepuluh persen sudah kita sampaikan," kata Bupati Rudy.
Dukungan dari pemerintah daerah sangat penting untuk memastikan keberhasilan program MBG. Kerja sama antara pemerintah pusat dan daerah menjadi kunci dalam mengatasi masalah stunting di Indonesia. Dengan adanya pengawasan yang ketat dan distribusi yang tepat sasaran, diharapkan program MBG dapat memberikan kontribusi signifikan dalam menurunkan angka stunting di Indonesia.
Program MBG merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam meningkatkan kesehatan ibu dan anak. Dengan adanya pemantauan yang ketat dari 6.000 kader TPK, diharapkan program ini dapat berjalan efektif dan mencapai tujuannya untuk mengurangi angka stunting di Indonesia. Komitmen pemerintah pusat dan daerah dalam program ini menjadi kunci keberhasilannya.
Keberhasilan program MBG ini sangat bergantung pada kerja sama yang baik antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan para kader TPK di lapangan. Dengan pengawasan yang ketat dan distribusi yang tepat sasaran, diharapkan program ini dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan ibu dan anak di Indonesia.