Pasien TB yang Belum Tuntas Berobat? Pemeriksaan Ulang Sangat Dianjurkan!
Dokter spesialis paru menyarankan pasien TB yang pengobatannya tidak tuntas untuk segera melakukan pemeriksaan ulang dan berkonsultasi dengan dokter guna mencegah penularan dan memastikan kesembuhan.
Jakarta, 18 Mei 2024 - Sebuah imbauan penting disampaikan oleh dr. Ditriana, M.Ked(Paru), Sp.P, spesialis paru, bagi pasien tuberkulosis (TB) yang pengobatannya belum tuntas. Pasien yang pernah mengonsumsi obat anti tuberkulosis (OAT) lebih dari satu bulan, namun kemudian menghentikan pengobatan selama lebih dari dua bulan berturut-turut, sangat disarankan untuk segera melakukan pemeriksaan ulang dan berkonsultasi dengan dokter.
Informasi penting ini disampaikan oleh dr. Ditriana, yang merupakan bagian dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), dalam wawancara dengan ANTARA. Beliau menekankan perlunya pemeriksaan Mycobacterium tuberculosis paru (MTB) dan resistensi OAT melalui pemeriksaan TCM atau tes cepat molekuler, serta pemeriksaan foto toraks untuk memastikan kondisi kesehatan pasien.
"Saran untuk pasien TB yang pernah menelan obat anti tuberkulosis (OAT) lebih dari satu bulan dan tidak meneruskannya selama lebih dari dua bulan berturut-turut, harus diperiksakan juga Mycobacterium tuberculosis paru (MTB) dan resistensi OAT melalui pemeriksaan TCM atau tes cepat molekuler, serta dilakukan pemeriksaan foto toraks," ujar dr. Ditriana.
Langkah Pencegahan Penularan TB
Selain pemeriksaan ulang, dr. Ditriana juga memberikan beberapa anjuran penting bagi penderita TB untuk mencegah penularan kepada orang lain. Hal ini sangat krusial mengingat sifat penyakit TB yang menular. Beberapa langkah pencegahan yang disarankan meliputi:
- Minum obat secara teratur sesuai anjuran dokter.
- Menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin dengan tisu atau sapu tangan, lalu membuangnya dengan benar.
- Tidak membuang dahak sembarangan, melainkan di kloset atau toilet.
- Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara teratur.
- Memastikan sirkulasi udara yang baik di dalam ruangan dengan ventilasi yang memadai.
Dengan menerapkan langkah-langkah tersebut, penderita TB dapat secara efektif mengurangi risiko penularan kepada orang di sekitarnya.
Pencegahan TB untuk Masyarakat Umum
Tidak hanya bagi penderita TB, dr. Ditriana juga memberikan anjuran bagi masyarakat umum untuk mencegah terpapar penyakit ini. Vaksinasi Bacillus Calmette-Guérin (BCG) pada anak usia 0-3 bulan merupakan langkah pencegahan yang sangat efektif. Selain vaksinasi, beberapa kebiasaan sehat juga perlu diterapkan, antara lain:
- Olahraga teratur untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
- Tidur cukup untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.
- Menghindari merokok karena dapat melemahkan sistem imun.
- Hindari kontak erat dengan penderita TB.
- Membuka jendela pada pagi hari untuk sirkulasi udara yang baik di rumah.
- Mengonsumsi makanan bergizi seimbang.
Dengan menerapkan pola hidup sehat dan mengikuti anjuran pencegahan, masyarakat dapat mengurangi risiko terpapar penyakit tuberkulosis.
Kesimpulannya, pengobatan TB yang tuntas sangat penting untuk kesembuhan pasien dan mencegah penularan. Pemeriksaan ulang dan konsultasi dengan dokter sangat dianjurkan bagi pasien yang pengobatannya terhenti. Selain itu, penerapan pola hidup sehat dan langkah pencegahan yang tepat juga berperan penting dalam melindungi diri dan orang lain dari penyakit TB.