Redea Institute: Ajak Orang Tua Jaga Kesehatan Mental Anak dari Rumah
Redea Institute mengajak orang tua berperan aktif menjaga kesehatan mental anak melalui pendekatan yang tenang dan melibatkan anak dalam pengambilan keputusan, serta bijak dalam penggunaan teknologi.
Jakarta, 15 Maret 2024 - Redea Institute, yang menaungi jaringan Sekolah HighScope Indonesia, meluncurkan inisiatif penting untuk mendorong orang tua dalam menjaga kesehatan mental anak-anak mereka, dimulai dari lingkungan rumah. Inisiatif ini dipicu oleh meningkatnya kesadaran akan pentingnya kesehatan mental anak di usia dini dan peran krusial orang tua dalam membentuknya. Langkah ini juga sebagai respon terhadap tantangan modern, seperti dampak teknologi terhadap perkembangan anak.
Hal ini disampaikan oleh psikolog berlisensi dan doktor dari Universitas of California Berkeley, Amerika Serikat, Rebecca Branstetter, Ph.D., dalam rangkaian workshop daring yang diselenggarakan Redea Institute. Branstetter menekankan pentingnya peran orang tua dalam menciptakan lingkungan rumah yang mendukung kesehatan mental anak. Menurutnya, anak-anak seringkali kesulitan mengelola emosi mereka, dan peran orang tua sangat penting untuk membantu mereka melewati masa-masa sulit tersebut.
Workshop yang berlangsung selama beberapa minggu tersebut memberikan panduan praktis bagi orang tua dalam memahami dan merespon emosi anak. Branstetter memberikan kiat-kiat efektif untuk menciptakan suasana tenang di rumah, mengubah momen emosional menjadi kesempatan belajar, dan membantu anak mengembangkan kemandirian serta kebiasaan produktif.
Memahami dan Mengelola Emosi Anak
Dalam workshop tersebut, Branstetter memberikan analogi yang menarik: "'Anak-anak tidak tahu bagaimana menghadapi perasaan besar mereka. Jadi, ketika anda melihat anak bertindak atau menutup diri, itu adalah petunjuk bahwa mereka masih dalam mode ‘lawan atau lari’. Mereka mengalami reaksi stres dan tugas kita untuk tidak ikut dalam kekacauan, dan membawa ketenangan,'" jelas Branstetter.
Ia juga menyoroti pentingnya keterlibatan anak dalam pengambilan keputusan. "'Sebagai orang tua, pinjamkan lobus frontal anda kepada anak, jangan jadikan lobus frontal anak. Artinya, anda melibatkan mereka dalam pengambilan keputusan, ajukan pertanyaan kepada mereka, jangan hanya memberi tahu mereka apa yang harus dilakukan dan buat setiap keputusan untuk mereka,'" tambahnya.
Peserta workshop juga diajak untuk memahami pentingnya keseimbangan dalam penggunaan teknologi. Branstetter menggunakan analogi palu untuk menjelaskan hal ini: "'Sama seperti palu, kita dapat membuat sesuatu yang sangat keren dengannya. Seorang tukang kayu dapat membuat benda-benda indah dengan palu, tetapi kita tidak akan meninggalkan balita kita dengan palu dan berharap semuanya berjalan lancar, bukan?”" ucapnya.
Peran Orang Tua dalam Era Digital
Workshop juga membahas tantangan dan peluang di era digital. Branstetter menekankan pentingnya bagi orang tua untuk menetapkan batasan yang jelas terkait penggunaan teknologi, mengenali tanda-tanda bahaya, dan membangun komunikasi yang efektif dengan anak dalam konteks dunia digital. Orang tua didorong untuk menjadi contoh yang baik dalam penggunaan teknologi dan membantu anak-anak mengembangkan kebiasaan digital yang sehat.
Redea Institute berharap inisiatif ini dapat membantu orang tua dalam memahami dan mendukung kesehatan mental anak-anak mereka. Antarina S.F Amir, Founder dan CEO dari Redea Institute, menyatakan, "'Kami pun tidak sabar ingin lebih banyak lagi berbagi, belajar, dan tumbuh bersama sebagai komunitas,'" katanya.
Rebecca Branstetter, sebagai pembicara terkemuka dan pakar media nasional di bidang kesehatan mental bagi sekolah dan keluarga, telah menerbitkan 11 buku mengenai perkembangan dan kesejahteraan anak, termasuk The Everything Parents Guide to Executive Functioning dan Small Habits Create Big Changes. Keahlian dan pengalamannya memberikan bobot dan kredibilitas pada inisiatif Redea Institute ini.
Kesimpulannya, inisiatif Redea Institute ini merupakan langkah penting dalam meningkatkan kesadaran dan memberikan dukungan praktis bagi orang tua dalam menjaga kesehatan mental anak. Dengan pendekatan yang holistik dan melibatkan orang tua secara aktif, diharapkan inisiatif ini dapat berkontribusi pada perkembangan anak yang sehat dan seimbang.