Tiga Masalah Kesehatan Utama Ibu Hamil di Indonesia dan Cara Mengatasinya
Dokter Arief Gazali, Sp.OG, mengungkapkan tiga masalah kesehatan utama ibu hamil di Indonesia: preeklamsia, pendarahan akibat anemia, dan infeksi yang berujung pada persalinan prematur, serta menekankan pentingnya deteksi dini dan gaya hidup sehat.
Jakarta, 29 April 2024 - Angka kematian ibu melahirkan di Indonesia masih menjadi yang tertinggi di Asia Tenggara. Dokter spesialis kandungan dan kebidanan, dr. Arief Gazali, Sp.OG dari Universitas Indonesia, mengungkap tiga masalah kesehatan utama yang banyak dialami ibu hamil di Indonesia: preeklamsia, pendarahan akibat anemia, dan infeksi yang berujung pada persalinan prematur. Hal ini disampaikannya dalam wawancara eksklusif bersama ANTARA di Jakarta.
"Terkadang ibu hamil itu kontrol rutin setiap bulan, tapi tiba-tiba darah tinggi, tiba-tiba komplikasi, tiba-tiba pendarahan. Sebetulnya ini, kalau kita teliti lebih lanjut, harusnya kan ada tanda-tandanya," ungkap dr. Arief. Ia menekankan pentingnya deteksi dini untuk mencegah komplikasi serius yang dapat mengancam jiwa ibu dan bayi.
Ketiga masalah kesehatan ini memerlukan perhatian serius karena dapat berdampak signifikan pada kesehatan ibu dan janin. Preeklamsia, pendarahan akibat anemia, dan infeksi merupakan ancaman yang perlu diwaspadai dan ditangani secara tepat.
Preeklamsia: Darah Tinggi yang Membahayakan
Preeklamsia, kondisi tekanan darah tinggi yang tiba-tiba terjadi selama kehamilan, seringkali menunjukkan tanda-tanda sejak usia kehamilan tiga bulan. Gangguan aliran darah menjadi salah satu indikator awal. "Kita harus lihat gangguan aliran darah itu disebabkan oleh apa, kurang kalsium, kurang beberapa mikronutrien atau apa, kalau iya, itu kan bisa dilengkapi sebetulnya," jelas dr. Arief. Pada usia kehamilan lima bulan, perlu dilakukan pengecekan untuk memastikan apakah gangguan aliran darah membaik atau tidak. Jika tidak membaik, ibu hamil berisiko terkena preeklamsia, yang dapat memengaruhi kualitas bayi.
Deteksi dini dan pemantauan rutin sangat penting dalam penanganan preeklamsia. Konsumsi nutrisi yang cukup, termasuk kalsium dan mikronutrien, dapat membantu mencegah atau mengurangi risiko preeklamsia.
Penting bagi ibu hamil untuk memeriksakan diri secara teratur ke dokter kandungan untuk memantau tekanan darah dan kondisi kesehatan secara keseluruhan.
Pendarahan Akibat Anemia: Kekurangan Zat Besi
Banyak ibu hamil di Indonesia mengalami anemia, atau kekurangan zat besi, yang dapat menyebabkan pendarahan saat persalinan. Hemoglobin yang cukup penting untuk mengalirkan oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh, termasuk rahim. "Setelah bayi lahir, rahim itu harus berkontraksi terus menerus untuk mencegah pendarahan," kata dr. Arief. Angka kematian akibat pendarahan pasca persalinan masih cukup tinggi di Indonesia.
Konsumsi makanan kaya zat besi, seperti daging merah, sayuran hijau, dan kacang-kacangan, sangat penting untuk mencegah anemia. Konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui kebutuhan suplemen zat besi yang tepat.
Pemantauan kadar hemoglobin secara rutin selama kehamilan juga sangat penting untuk mendeteksi dan mengatasi anemia sedini mungkin.
Infeksi: Ancaman Tersembunyi
Infeksi, yang seringkali berkaitan dengan gaya hidup, juga menjadi penyebab utama masalah kesehatan pada ibu hamil. Kondisi seperti keputihan ringan atau ketuban pecah sebelum waktunya (premature rupture of membranes/PROM) dapat menjadi tanda infeksi. "70 persen persalinan prematur adalah infeksi," tegas dr. Arief. Infeksi dapat menurunkan daya tahan tubuh ibu dan berujung pada persalinan prematur, yang dapat membahayakan kesehatan bayi.
Menjaga kebersihan diri, menerapkan gaya hidup sehat, dan segera memeriksakan diri ke dokter jika mengalami gejala infeksi sangat penting untuk mencegah komplikasi. Penting untuk memahami bahwa gejala-gejala ringan pun dapat menjadi indikasi masalah yang serius.
Infeksi pada ibu hamil dapat menyebabkan bayi lahir prematur, yang meningkatkan risiko hipotermia dan kesulitan makan, sehingga berdampak pada perkembangan otak bayi.
Selain ketiga masalah utama tersebut, dr. Arief juga menekankan pentingnya menjaga gaya hidup sehat, mengonsumsi makanan bergizi, dan melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin untuk memastikan kesehatan ibu dan janin selama masa kehamilan.
Dengan deteksi dini, penanganan yang tepat, dan gaya hidup sehat, risiko komplikasi kehamilan dapat diminimalisir, sehingga ibu dan bayi dapat tetap sehat dan menjalani proses kehamilan dengan aman.